Menteri Jonan: 1,2 Juta Rumah Tangga Tak Mampu Bayar Sambungan Listrik
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan, biaya penyambungan listrik yang dianggap sebagian masyarakat terlalu mahal menjadi kendala dalam mencapai target rasio elektrifikasi di tahun 2019 sebesar 99,9 persen.
Untuk itu, dia meminta PT PLN dan pemerintah daerah (Pemda) untuk memberi keringanan kepada masyarakat untuk melakukan penyambungan listrik. Sebab, masih ada sekitar 1,2 juta rumah tangga yang tidak mampu membayar biaya penyambungan listrik.
"Tantangannya daya beli masyarakat ada yang belum mampu bayar biaya penyambungan. Sampai PLN sepakat biayanya Rp 500 ribu untuk yang 450 VA, itu banyak yang tidak mampu," ujar Jonan di Kantor Pusat, PLN, Jakarta, Senin (18/3).
-
Kenapa harga baterai mobil listrik mahal? Salah satu alasan utama mobil listrik mahal adalah harga baterainya yang tinggi.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Kenapa energi listrik penting? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat modern. Peran listrik telah berkembang secara signifikan seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan manusia yang semakin kompleks.
-
Mengapa penting untuk hemat energi listrik? Adanya fakta bahwa kebanyakan energi listrik berasal dari pembakaran bahan bakar fosil yang menyumbang gas-gas rumah kaca, membuat pentingnya penggunaan sumber energi listrik terbarukan.
-
Siapa yang memanfaatkan energi listrik? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
"Kalau ada yang tidak mampu, PLN siapkan CSR, cuma memang terbatas. APBN kita siapkan Rp 6 triliun tahun ini. Yang belum tersambung mungkin 1,2 juta pelanggan rumah tangga, ini belum tercover. Kalau bisa disisikan dari APBD untuk sambungan listrik," ungkap dia.
Jonan menyatakan, untuk meningkatkan rasio elektrifikasi ini, bukan hanya persoalan ketersediaan pembangkit listrik, tetapi juga soal kemampuan masyarakat melakukan penyambungan listrik.
"Di Gunung Kidul masih ada rumah yang tidak ada layanan listrik. Mudah-mudahan tahun ini selesai. Saya waktu diskusi di Provinsi DIY ada 38 ribu rumah. Kita harapkan hasil elektrifikasi 99 persen tapi harus tetap terjangkau. Karena ini kita berusaha melayani semaksimal mungkin," jelasnya.
Diketahui, pada tahun lalu rasio elektrifikasi telah mencapai 89,3 persen. Sedangkan pada tahun ini ditargetkan bisa mencapai 99,9 persen.
"Tentang perluasan akses listrikan tahun lalu, ada dari PLN, APBN, swasta rasionya 89,3 persen. Ini sudah lumayan naik 14 persen dalam 4 tahun terakhir. Tahun ini kita canangkan 99,9 persen, kita coba," tandas Jonan.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Yang belum teraliri itu terutama karena berada jauh dari kawasan, terutama pemukiman baru," kata Rudy
Baca SelengkapnyaKalau dihitung, jumlah tersebut masih jauh dari target 50.000 unit.
Baca SelengkapnyaTingginya impor LPG membuat pemerintah berencana mensubsidi hulu jargas agar masyarakat mendapatkan harga gas lebih murah.
Baca SelengkapnyaLaporan subsidi listrik yang melenceng ini dikemukakan oleh Strategi Nasional Pencegahan Korupsi.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaMinat masyarakat untuk membeli motor listrik masih rendah. Untuk itu, pemerintah masih melakukan pengkajian terhadap syarat subsidi tersebut.
Baca SelengkapnyaPermasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.
Baca SelengkapnyaPercepatan realisasi anggaran subsidi untuk pembelian maupun konversi motor listrik penting untuk meyakinkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM akan terus berupaya merealisasikan kegiatan-kegiatan yang sifatnya strategis, memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaUsulan subsidi tarif listrik juga mengacu pada nilai tukar sebesar Rp15.300-Rp16.000 per USD.
Baca SelengkapnyaRasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca Selengkapnya