Menteri Jonan ceplas ceplos soal kondisi infrastruktur transportasi
Merdeka.com - Sudah tiga bulan Ignasius Jonan bekerja sebagai Menteri Perhubungan. Tugasnya tidak mudah, membenahi karut marut sistem transportasi di Indonesia. Termasuk di dalamnya, pembenahan infrastruktur pendukung moda transportasi.
"Pemerintah akan terus membangun dan mengembangkan infrastruktur transportasi baik darat, laut dan udara maupun kereta api di seluruh Indonesia agar akses masyarakat semakin terbuka, pulau-pulau dapat terkoneksi dengan baik dan perekonomian masyarakat semakin tumbuh dengan baik pula," ungkap Jonan beberapa waktu lalu.
Tidak heran beberapa kali Menteri Jonan menggelar sidak dan blusukan ke bandara, pelabuhan, dan infrastruktur pendukung lainnya. Tengok saja saat Jonan bertandang ke Lanud Iskandar Pangkalabun awal bulan lalu, bersamaan dengan aktivitas evakuasi pencarian korban AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura yang jatuh di perairan selat Karimata.
-
Apa yang dilakukan oleh Pejabat Kemenhub? 'Kami menerima laporan kasus dugaan penistaan agama terlapornya saudara AK di laporan polisi tersebut,' kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (17/5).
-
Bagaimana Menteri Trenggono memanfaatkan kapal ilegal? Sebaliknya, Menteri Trenggono lebih memilih memanfaatkan kapal ikan asing ilegal untuk kepentingan negara. Meski demikian, KKP akan berkolaborasi dengan kementerian terkait dalam pemanfaatan kapal ikan asing ilegal. 'Jadi nggak seperti itu, kalau bisa dimanfaatkan, ya. Tapi tentu kita koordinasi juga. Memanfaatkan ini kan termasuk barang apa, apakah barang sitaan, atau apaa, ada roll of the game yang harus kita penuhi juga,' bebernya.
-
Siapa yang menjabat sebagai Menteri Perhubungan? Karier Frans tidak berhenti sampai situ, ia juga dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Perhubungan pada tahun 1960-1973.
-
Bagaimana Kemendag mengawasi pelabuhan tikus? 'Pelabuhan tikus ini memang susah mengawasinya, dan aparat kita tidak mungkin sanggup dan tak akan cukup. Sehingga kita harus berkolaborasi. Pernah ada masyarakat yang menolak karena alasan ekonomi, mereka minta dengan berbagai alasan. Ini yang terjadi di lapangan, tapi kita lakukan yang bisa kita. Kita push terus,' ujarnya.
-
Kenapa Jokowi blusukan ke pasar? Saat blusukan ke pasar, Jokowi juga turut cek harga kebutuhan pokok
-
Dimana Jokowi blusukan? Saat melakukan kunjungan ke daerah, Presiden Jokowi selalu menyempatkan diri untuk blusukan ke pasar tradisonal
Sebelum itu, Jonan juga menggelar sidak ke kantor operasional beberapa maskapai penerbangan di Bandara Soekarno Hatta untuk mengecek persiapan pilot sebelum melakukan penerbangan.
Infrastruktur moda transportasi sektor kelautan juga tidak luput dari pandangannya. Jonan menyambangi Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya dan Pelabuhan Tanjung Priok untuk sekadar mengecek kondisi pelabuhan dan memberikan pekerjaan rumah untuk perbaikan. Semisal, Jonan menginginkan agar terminal penumpang di pelabuhan sama seperti di bandara.
Jonan dikenal ceplas ceplos, termasuk jika menyangkut kondisi infrastruktur pendukung moda transportasi. Merdeka.com mencatatnya, berikut celetukan Jonan ketika bicara soal infrastruktur transportasi.
Bandara jelek
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) meminta Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memperbaiki bandara di Indonesia Tengah dan Timur. Namun, mantan bos PT Kereta Api Indonesia itu menolak.
Alasannya, pengelolaan bandara berada di bawah perusahaan pelat merah. Dalam hal ini, PT Angkasa Pura. Diakui Jonan, kondisi bandara di luar Indonesia Barat memang tak bagus.
"Bandara di Banjarmasin jelek sama dengan yang di Kupang," ujarnya saat rapat dengan Komite IV DPD-RI, Jakarta, Kamis (15/1).
Maka itu, dia mendorong DPD untuk meminta perbaikan bandara ke Kementerian BUMN. Sebab, kementerian itu bertugas mengelola perusahaan pelat merah.
"Bandara di Banjarmasin dikelola dan dimiliki AP 1, sebaiknya bapak anggota DPD berbicara kepada menteri BUMN," jelas dia.
Uang negara untuk kepentingan umum
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk mendukung infrastruktur sektor transportasi. Sebab,
pihaknya hanya memberikan APBN untuk membangun infrastruktur terkait pelayanan publik.
"Kecuali infrastruktur untuk kepentingan umum, yang bisnis menghasilkan pendapatan, kewajiban Kementerian BUMN," ujarnya di Gedung DPD DPR, Jakarta, Kamis (15/1).
Menurut dia, infrastruktur sektor transportasi telah dikuasai perusahaan BUMN, maka BUMN transportasi yang akan bersangkutan membangun infrastruktur tersebut.
"Kesepakatan dengan Kementerian BUMN, bahwa semua kegiatan infrastruktur yang dikuasai dan dimiliki BUMN, tidak memakai APBN sama sekali," jelas dia.
Ini menegaskan pernyataan Jonan sebelumnya yang "mengharamkan" penggunaan uang negara untuk proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya inisiatif pemerintahan lalu. Jika megaproyek yang ditaksir menghabiskan investasi Rp 200 triliun-Rp 300 triliun ingin diwujudkan, sumber pembiayaan harus sepenuhnya berasal dari swasta.
"Kalau pakai APBN saya pikir tidak boleh. Perintahnya tidak ke situ. Kalau mau, pake uang private, sektor swasta. Non APBN lah," ujarnya dalam Chief Executive Officer (CEO) Forum, di Jakarta, Jumat (7/11)
Ruang tunggu pelabuhan pakai AC
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Syahbandar Utama Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dalam sidak tersebut mantan Dirut Kereta Api Indonesia (KAI) ini langsung memasuki ruang pelayanan.
Jonan melihat adanya puluhan orang yang tengah mengantre di depan toilet.
"Nyaman di sini pak?" tanya Jonan kepada seorang warga yang sedang menunggu di loket pelayanan, Rabu (5/11).
"Pelayanan di sini sih nyaman, paling panas saja, karena gak ada AC," keluh orang itu kepada Jonan.
Mendengar keluhan tersebut, Jonan langsung menjawabnya dengan singkat. Dia meminta ruangan itu dipasangi AC.
"Harusnya memang di sini dipasang AC," kata Jonan.
Persilakan pengusaha bikin pelabuhan dan bandara
Beberapa waktu lalu beredar kabar perusahaan maskapai penerbangan Lion Air berencana membangun bandara di kawasan Banten. Kementerian Perhubungan tidak mempersoalkan jika ada pengusaha transportasi yang berinvestasi membangun infrastruktur perhubungan.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menuturkan, pihaknya berencana merevisi Kepres No. 67 tahun 2005 tentang kerja sama pemerintah dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur.
"Ini sekarang ada Kepres No. 67 tahun 2005. Ini konsensinya harus ditender. Ini yang akan kita minta (revisi)," ujar Jonan saat berbincang dengan pengusaha di kantor Kadin, Jumat (14/11).
Nantinya, kata dia, pemerintah akan mempersilakan pengusaha sektor transportasi untuk membangun infrastruktur perhubungan sekaligus mengoperasikan sendiri tanpa harus ditender.
"Sekarang kalau tanah punya sendiri, uang sendiri, kenapa harus membayar izin operasi. Jadi bapak-bapak kalau mau bikin pelabuhan sendiri tidak apa-apa. Nanti bilang ke saya," ucap Jonan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi mengakui kemacetan lalu lintas kini merata di semua kota
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi mengakui 3 lokasi arus mudik lebaran menjadi yang paling menantang untuk diselesaikan.
Baca Selengkapnyaokowi menyebut permasalahan arus mudik di Merak sudah ada solusinya.
Baca SelengkapnyaSalah satu rapat yang dilakukan oleh Menhub adalah rapat dengan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN Silvia Halim.
Baca SelengkapnyaJokowi menegur menantunya, Wali Kota Medan Bobby Nasution soal kemacetan di wilayahnya
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mendorong agar kepala daerah membangun transportasi umum di wilayahnya
Baca SelengkapnyaDia kerap mendapat keluhan bahwa APBD tidak cukup untuk memperbaiki.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaJokowi keluhkan banyak kota di Indonesia yang mengalami kemacetan
Baca SelengkapnyaSebelumnya, KPK berencana melakukan penyelidikan dugaan korupsi dalam penyelundupan 5 ton ore nikel dari Indonesia ke Tiongkok.
Baca SelengkapnyaBudi menyebut, hal pertama yang harus dilakukan Kementerian Perhubungan adalah terkait lingkungan dalam pembangunan transportasi.
Baca SelengkapnyaUtamanya terkait keselamatan dan kondisi jalanan selama periode mudik.
Baca Selengkapnya