Menteri Jonan: Ekspor batubara bakal tutup defisit neraca perdagangan
Merdeka.com - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignatius Jonan menyebut bahwa sektor mineral dan batubara (minerba) bisa menutupi defisit neraca perdagangan, terutama berasal dari ekspor komoditas batubara.
Menurut Jonan, penambahan kuota produksi batubara menjadi 100 juta ton pada tahun ini akan dapat meningkatkan ekspor.
"Untuk tiga bulan itu bisa nutupi ekspor," kata Jonan di Kantor kementerian ESDM, Jakarta, Senin (17/9).
-
Pertamina berhasil tekan emisi berapa ton CO2? Tahun 2023, PIS sukses mencatat penurunan angka emisi karbon sebanyak 25.445 ton setara CO2 (CO2e).
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Mengapa Gunung Erebus menghasilkan emas? Tidak semua gunung berapi bisa menghasilkan emas karena sebagian besar melepaskan gas dengan kekuatan yang jauh lebih besar, yang tidak memberikan cukup waktu bagi partikel emas untuk mengkristal. Namun, Gunung Erebus dengan erupsi yang lebih lambat memungkinkan proses tersebut terjadi.
Jonan mengungkapkan, jika harga batubara USD 60 per ton, dikalikan kuota produksi batubara 100 juta ton maka menghasilkan pendapatan USD 60 miliar. Maka pendapatan tersebut dapat menutupi defisit neraca perdagangan.
"Kalau itu terealisasi nilai ekspr USD 60 kemudian dikali 100 juta itu USD 6 miliar, itu bisa nutupi malah lebih," tuturnya.
Namun menurut Jonan, setelah kuota produksi ditambah, sampai saat ini baru ada tambahan produksi 22 sampai 23 juta ton, dari kuota awal 485 juta ton. "Tapi sampai sekarang yang ajukan 22-23 juta ton," ucapnya.
Pemerintah telah membuka kuota produksi batubara naik sebesar 100 juta ton, dari kuota produksi pada tahun ini yang ditetapkan 485 juta ton menjadi 585 juta ton.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Neraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi telah meresmikan perdagangan bursa karbon di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeskipun, harga komoditas ekspor sekarang ini menunjukan grafik pelemahan.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun
Baca SelengkapnyaPudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKenaikan produksi batubara itu didorong oleh performa kontraktor yang lebih baik, dan curah hujan yang lebih sedikit di wilayah pertambangan .
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaNeracar perdagangan Indonesia pada bulan November 2024 tembus USD4,47 miliar atau sekitar Rp64 triliun.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07 persen.
Baca Selengkapnya