Menteri Jonan: Kalau AirAsia salah ya salah saja
Merdeka.com - Kementerian Perhubungan menuding maskapai penerbangan Indonesia AirAsia melanggar izin karena terbang di luar hari yang diberikan. AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dituding terbang ilegal karena terbang pada hari Minggu. Kemenhub mengaku, rute itu hanya diberikan ke AirAsia pada hari Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan merespon cepat dengan membekukan sementara rute penerbangan Surabaya-Singapura (PP) milik Indonesia AirAsia. Jonan menanggapi santai pembekuan sementara rute AirAsia itu.
Dia mengaku tidak ada yang meneleponnya menyampaikan kritik atas putusan itu. "Kita mencabut rute AirAsia. Tidak ada yang telepon saya (setelah putusan itu), yang telepon Pak Djoko (Plt Dirjen Perhubungan Udara), sama sekali tidak ada," ujar Jonan di kantornya, Selasa (6/1).
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
-
Kenapa Pelita Air batal terbang? 'Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom,' katanya.
Jonan berkukuh bahwa AirAsia melakukan pelanggaran dengan mengubah atau menambah slot penerbangan agar bisa terbang di luar izin yang diberikan. Mantan Dirut KAI ini mengaku sudah menyampaikan ini secara langsung pada CEO AirAsia Tony Fernandes.
"Tony Fernandes saya kirim email. Kalau salah, salah saja. Ini bukan anak kecil, ini bisnis yang tanggung jawabnya besar sekali," tegasnya.
Di tempat sama, Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M. Djuraid menyampaikan, ada alasan kuat di balik cepatnya penetapan pelanggaran izin rute untuk AirAsia QZ 8501.
"Di sana ada penerbangan di luar jadwal. Ini runyam. Tidak bertindak cepat dianggap lelet, bertindak cepat dianggap lebay," jelas dia.
Kemenhub, kata Hadi, tidak akan menolerir pelanggaran terkait regulasi hingga prosedur. "Ini masalah keselamatan," ungkapnya.
Dia juga menegaskan, Menteri Jonan tidak akan pandang bulu terkait pelanggaran regulasi hingga prosedur transportasi.
"Menhub nggak akan lindungi dan tutupi siapa yang terlibat," tutup dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jembatan lengkung LRT dari Gatot Subroto menuju ke Kuningan disebut salah desain.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menegaskan agar pemerintah tidak alergi terhadap berbagai macam kritik
Baca SelengkapnyaGus Yaqut ini enggan berspekulasi isu soal terkait keterlambatan penerbangan Garuda.
Baca SelengkapnyaPenilaian AirHelp dalam menentukan daftar bandara terburuk dunia mempertimbangkan berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian itu, jadwal keberangkatan tertunda hingga 5 jam.
Baca SelengkapnyaLuhut mengatakan Tom Lembong adalah orang yang gagal menjalankan tugas.
Baca SelengkapnyaNusron merasa kampanye Tom Lembong terkait kebijakan Indonesia menghentikan ekspor nikel ke luar negeri justru merugikan.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaMasyarakat di sejumlah daerah diminta untuk tidak menerbangkan balon udara sebagai bagian budaya dan tradisi keagamaan.
Baca SelengkapnyaKementerian Perhubungan telah memberi surat teguran kepada Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaMaskapai perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya, yang mempengaruhi kewaspadaan dalam penerbangan.
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat dan penumpang.
Baca Selengkapnya