Menteri Jonan: Kebutuhan Rumah Tangga Tak Akan Ganggu Produksi Gas
Merdeka.com - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menyebut bahwa alokasi gas yang dibutuhkan untuk rumah tangga sangat kecil, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan pasokan.
Jonan mengatakan, jika 65 juta rumah tangga di Indonesia menggunakan gas bumi hanya membutuhkan pasokan gas bumi 2 juta kaki kubik per hari (Millon Standard Cubic Feet per Day/MMSCFD), sementara produksi gas bumi nasional 7.500 MMSCFD.
"Jadi kalau seluruh rumah pakai jaringan rumah tangga tidak ganggu produksi gas," kata Jonan, saat meresmikan Jargas di Kabupaten Bogor, Rabu (27/2).
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Bagaimana gas bumi bisa jadi energi bersih? Gas bumi juga dapat dikategorikan sebagai energi bersih jika dalam prosesnya menerapkan teknologi carbon capture and storage (CCS), yaitu teknologi menangkap CO2 dan menginjeksikannya kembali ke perut bumi.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
-
Apa peran gas bumi di era transisi energi? Pengembangan pendistribusian gas bumi melalui pipa di era transisi energi sesuai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, salah satunya adalah dengan meningkatnya penggunaan gas bumi di sektor industri,' ucapnya.
-
Bagaimana mengurangi gas rumah kaca? Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan menginvestasikan dan menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, dan hidroenergi.
-
Mengapa gas bumi penting untuk transisi energi? Gas bumi memiliki peran esensial untuk menjembati proses transisi energi dari energi fosil menuju energi bersih, sehingga perubahannya berjalan lebih mulus.
Jonan melanjutkan, untuk 9.120 sambungan rumah tangga pengguna gas bumi hanya sebesar 0,2 MMCFD, hal ini menunjukkan gas bumi yang dibutuhkan sektor rumah tangga sedikit.
"Hampir 10 ribu jaringan gas gasnya sangat kecil 0,2 MMSCFD, tapi produksi nasional sehari 7500 MMSCFD," tuturnya.
Namun untuk mengembangkan jaringan gas rumah tangga dibutuhkan infrastruktur gas yang memadai, sebab itu pemerintah akan terus mendorong pembangunan jaringan gas sambungan rumah tangga di Indonesia.
"Tantangan terbesar adalah infrastruktur. Sepanjang ada sumbernya, pipa jargasnya bisa dipasang," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingginya impor LPG membuat pemerintah berencana mensubsidi hulu jargas agar masyarakat mendapatkan harga gas lebih murah.
Baca SelengkapnyaSubsidi energi juga bisa menjadi lebih tepat sasaran dan memperbaiki current devisa negara, mendukung pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaEnergi yang lebih kompetitif dan ramah lingkungan dapat menjadi penggerak produksi pelanggan dan penurunan penggunaan BBM maupun gas tabung bersubsidi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Energi dan Sumber Daya mineral (ESDM) Arifin Tasrif untuk mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi.
Baca SelengkapnyaJaringan gas (jargas) di Pondok Kelapa merupakan bagian dari proyek yang sedang dibangun PGN pada 2023 sebanyak 303.039 sambungan rumah.
Baca SelengkapnyaSKK Migas sepakat bahwa kekayaan alam seperti gas bumi harus bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran semua kalangan.
Baca SelengkapnyaImpor LPG Indonesia masih menunjukkan tren kenaikan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, PGN mengelola sebanyak 820.000 Sambungan Rumah (SR), yang setara dengan 84.000 metrik ton LPG.
Baca SelengkapnyaSubholding gas juga memulai berpartisipasi dalam hilirisasi produk gas bumi di petrokimia, biometana, dan dekarbonisasi.
Baca SelengkapnyaPembangunan jargas diharapkan dapat berjalan lancar di berbagai wilayah dan bisa mencapai target yang telah ditentukan.
Baca SelengkapnyaBesaran kontrak yang telah disepakati oleh kedua belah pihak pada kondisi normal yaitu minimal 8.050 MMBTU/Bulan dan maksimal 10.465 MMBTU/Bulan.
Baca SelengkapnyaJumlah pelanggan rumah tangga di wilayah Semarang dan D.I Yogyakarta yang masuk wilayah Sales and Operation Region III PGN.
Baca Selengkapnya