Menteri Jonan marah AirAsia tak jalankan prosedur jelang terbang
Merdeka.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan tiba-tiba menggelar sidak ke sejumlah kantor operasional maskapai penerbangan di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Jonan blusukan untuk memastikan semua prosedur penerbangan, sebelum pesawat tinggal landas, dijalankan semua maskapai.
"Tadi menteri blusukan ke kantor AirAsia, Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya dan juga Citilink. Kenapa tadi menteri blusukan ke Soekarno Hatta, itu untuk memastikan prosedur jelang penerbangan benar," ujar staf khusus menteri, Hadi Mustofa di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (2/1).
Prosedur yang harus dilakukan jelang penerbangan antara lain mengambil laporan kondisi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Laporan ini harus dipahami pilot sebelum tinggal landas. karena itu pilot harus selalu diberikan briefing oleh Flight Operation Officer (FOO).
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana Lion Air memastikan pesawat mereka aman? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa jenis pemeriksaan yang dilakukan Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
Kenyataannya, saat menyambangi kantor maskapai Indonesia AirAsia, Menteri Jonan mendapati fakta bahwa AirAsia tidak menjalankan prosedur tersebut.
"Menurut kepala BMKG, pihak AirAsia tidak mengambil data cuaca sebelum terbang. Seharusnya ada briefing kepada pilot yang hendak terbang. Tentang manifest, bahan bakar dan termasuk kondisi cuaca di bandara keberangkatan, perjalanan, dan bandara yang akan dituju. Briefing fisik agar terjadi komunikasi. AirAsia tidak selalu melakukan hal tersebut (briefing)," bebernya.
Sepengetahuannya, pihak AirAsia tidak melakukan briefing dengan alasan ruangan sempit dan padat. Sehingga tidak efektif jika dilakukan briefing.
Data cuaca menjadi faktor penting. Prosedur penerbangan internasional juga menerapkan hal yang sama. Kementerian Perhubungan tidak mempersoalkan apakah data diambil dari website BMKG ataupun secara fisik.
Menteri Jonan menegaskan pada AirAsia agar menuruti prosedur yang berlaku. "Maka itu menteri menegaskan AirAsia harus melakukan hal tersebut (briefing)," ucapnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gus Yaqut ini enggan berspekulasi isu soal terkait keterlambatan penerbangan Garuda.
Baca SelengkapnyaPIC juga sudah melakukan pemberitahuan ke penumpang bahwa mesin pesawat akan dimatikan untuk proses penurunan penumpang dalam kondisi gelap di kabin pesawat.
Baca SelengkapnyaNetizen mencurigai Kaesang dan Erina tidak mengikuti prosedur pemeriksaan bea cukai
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat dan penumpang.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian itu, jadwal keberangkatan tertunda hingga 5 jam.
Baca SelengkapnyaKemenhub juga meminta agar Garuda Indonesia meningkatkan pengawasan terhadap kondisi pesawat yang digunakan selama penerbangan angkutan haji tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaSebagai pengingat pada fase keberangkatan jemaah haji dari Tanah Air, baik maskapai Saudi Airlines maupun Garuda Indonesia pernah beberapa kali terlambat.
Baca SelengkapnyaPilot dan copilot atau first officer Batik Air tertidur secara bersamaan selama 28 menit saat pesawat berada di ketinggian 36.000 kaki.
Baca SelengkapnyaRencananya, bandara ini sudah bisa digunakan pada tanggal 12 September 2024.
Baca SelengkapnyaLion Air Group saat ini menguasai hampir 70 persen dari market share pesawat domestik dengan total 367 pesawat.
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang menerpa maskapai tersebut setelah CEO perusahaan Rayner Teo mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu.
Baca Selengkapnya