Menteri Jonan: Masih ada masyarakat yang tak mau dipasangi listrik
Merdeka.com - Pemerintah saat ini tengah menggenjot distribusi listrik ke seluruh daerah di Tanah Air. Namun, pendistribusian listrik masih menemui banyak kendala, salah satunya tradisi masyarakat yang tak mau dipasangi listrik.
Hal ini disampaikan Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam seminar bertema Indonesia Energy Roadmap di Financial Hall, Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (25/1).
Jonan menjelaskan, ada dua target yang ingin dicapai pemerintah dalam masalah kelistrikan. Pertama, akses listrik kepada seluruh warga negara Indonesia. "Diharapkan secepat mungkin semua WNI bisa menikmati akses listrik. Tapi, masih ada saja orang yang tidak mau pasang listrik, padahal ini tersedia," ujar Jonan.
-
Kenapa warga Kampung Cinungku butuh listrik? Warga Cinungku menginginkan listrik untuk menunjang pekerjaan mereka. 'Keluhannya listrik, pak, belum ada di sini mah. Jadi listrik maksudnya, itu kwh-nya pada jauh. Jadi saya kerja juga nggak kuat sama mesinnya. Apalagi sama sanyo, sama mesin saya,'
-
Siapa yang memanfaatkan energi listrik? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
-
Mengapa program Listrik Desa diluncurkan? Keinginan itu dimulai dari Bantul pada Mei 2015, Pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik 35.000 MW melengkapi 7.000 MW yang sudah dibuat pemerintah sebelumnya.
-
Kenapa Indonesia buat Motor Listrik? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
-
Bagaimana warga Lebak Jeunjing mendapatkan listrik? Satu Rumah hanya Bisa Pakai Satu Lampu Untuk listriknya sendiri kwhnya sangat kecil, sehingga sekitar 8 rumah harus dibagi alirannya. Ini yang membuat masing-masing rumah hanya bisa memakai satu lampu.
-
Gimana cara warga Kampung Cinungku minta listrik? Padahal, berkali-kali masyarakat sudah meminta kepada pemerintah untuk dibangunkan tiang listrik di kampung tersebut. Namun, sampai sekarang permintaan tersebut belum direspons.'Dulu juga saya ngajukan 10 (tiang listrik) tapi belum direspons sama pemerintah sampai sekarang. Tahun berapa saya ke sana sama warga ke sana mah lama,' lanut Pendi.
Target pemerintah kedua adalah harga listrik ke masyarakat yang terjangkau. Salah satu caranya, mengembangkan pembangkit listrik dengan bahar bakar yang disesuaikan daerah masing-masing. Jonan mencontohkan, Sumatera Selatan sangat kaya akan batubara. Untuk itu, daerah tersebut dikembangkan PLTU mulut tambang.
"Karena negara kita itu, negara yang geografinya kepulauan jadi tidak semua jenis energi dasar itu bisa digunakan atau efisien digunakan di semua lokasi. Contoh Sumsel, sudah minta bikin PLTU mulut tambang, kalau di situ maunya tenaga surya atau angin, ya bisa asal harganya bisa berkompetisi," jelasnya.
Jonan menambahkan, pemerintah tak akan memberikan insentif dalam pengembangan energi baru dan terbarukan sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Sebab, energi terbarukan menjadi fokus serius pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Nantinya, penggunaan energi baru dan terbarukan menjadi 23 persen di 2025 sesuai dengan komitmen pemerintah dalam COP 21 di Paris tahun lalu.
"Pertanyaanya begini dari teman-teman bekerja di bidang EBT, ini perlu ada insentif atau apa, menurut saya tidak, yang perlu itu semangat biar makin lama, makin efisien. Minggu lalu, saya ke Abu Dhabi, misalnya PLTS itu bisa menjual listrik dengan harga USD 2,99 sen per kwh ini. Alamnya beda dan standarnya enggak sama dan misalnya tanah gratis, mungkin kalau direfleksikan semua mungkin harganya USD 6 atau 5 sen (di Indonesia) tapi bukan USD 17 sen," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca SelengkapnyaWarga di kampung di Cianjur mengeluhkan jika mereka belum memiliki akses listrik yang memadai.
Baca SelengkapnyaSelain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.
Baca SelengkapnyaSepeda motor listrik dinilai masih sepi peminat. Untuk itu, pemerintah kini mengkaji persyaratan pemberian subsidi motor listrik. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaPermasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.
Baca SelengkapnyaPercepatan realisasi anggaran subsidi untuk pembelian maupun konversi motor listrik penting untuk meyakinkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diambil setelah menghadapi realita minat masyarakat terhadap motor listrik masih sepi.
Baca Selengkapnya"Yang belum teraliri itu terutama karena berada jauh dari kawasan, terutama pemukiman baru," kata Rudy
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah mempercepat penyediaan infrastruktur untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaSelama ini, pengembangan PLTS di Desa Nanggulan dilakukan menggunakan dana desa.
Baca SelengkapnyaMinat masyarakat untuk membeli motor listrik masih rendah. Untuk itu, pemerintah masih melakukan pengkajian terhadap syarat subsidi tersebut.
Baca Selengkapnya