Menteri Jonan minta Rp 56,46 triliun untuk subsidi listrik di 2019
Merdeka.com - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan meminta subsidi tarif listrik sebesar Rp 56,46 triliun dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2019. Usulan tersebut lebih tinggi dari anggaran 2018.
Jonan mengatakan, pemerintah akan tetap memberikan subsidi listrik untuk golongan 450 Volt Amper (VA) dan 900 VA tidak mampu pada 2019.
"Subsidi listrik akan tetap diberikan seluruh pelanggan rumah tangga 450 VA dan rumah tangga miskin dan rentan 900 VA," kata Jonan, saat rapat dengan Komisi VII DPR, Jakarta, Kamis (6/9).
-
Kenapa subsidi energi penting? 'Subsidi ini selalu menjadi hal yang penting untuk negara kita ini, karena dengan subsidi maka pemerintah ini memang bisa hadir langsung untuk masyarakat dan membantu masyarakat menghadapi gejolak harga, ketersediaan pasokan, dan lain sebagainya,' tambah Isa dalam sambutannya pada acara tersebut.
-
Kapan Pertamina menyalurkan subsidi energi? Pertamina mendapat tugas menyalurkan BBM Bersubsidi untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) Minyak Tanah dengan kuota 0,5 Juta Kilo Liter (KL), JBT Minyak Solar dengan kuota 17,8 Juta KL, dan LPG Tabung 3 Kg sebesar 8,03 Juta Metric Ton (MT).
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
Menurut Jonan, usulan besaran subsidi listrik dalam RAPBN 2019 berdasarkan asumsi harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) USD 70 per barel dan kurs Rp 14.400 per USD.
Untuk diketahui, besaran subsidi tarif listrik RAPBN 2019 lebih tinggi dibanding subsidi tarif listrik pada tahun ini sebesar Rp 47,66 triliun.
Usulan subsidi tarif listrik tersebut dilatarbelakangi tumbuhnya pelanggan baru dengan daya 450 VA, pelanggan tersebut baru menikmati sambungan listrik. Penyambungan pelanggan baru ini untuk meningkatan penyebaran kelistrikan (rasio elektrifikasi).
"Pelanggan daya 450 VA akan tumbuh, mungkin sesuai arahan ada ekspansi meningkatan rasio elektrifikasi ada desa baru yang teraliri listrik 450 VA," tuturnya.
Menurut Jonan, saat ini rasio elektrifikasi sudah mencapai 97,13 persen, melebihi target yang ditetapkan tahun ini 97,5 persen. "99,9 persen di akhir 2019. Ini tentunya kebijakan tidak bisa diambil yang di bawah," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
kenaikan anggaran perlinsos tahun ini utamanya disumbang lebih besar oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaArifin mengatakan perlu peran BPH Migas dan PT Pertamina, sekaligus pemerintah daerah dalam pengendalian dan pengawasan BBM bersubsidi melalui digitalisasi.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran tersebut disiapkan demi menjaga stabilitas harga energi.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.
Baca SelengkapnyaDalam RAPBN 2024, subsidi dan kompensasi untuk BBM, gas Elpiji dan listrik sebesar Rp329,9 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyampaikan anggaran subsidi BBM dan liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg) turun dari Rp114,3 triliun menjadi Rp113,7 triliun.
Baca SelengkapnyaUntuk subsidi dan kompensasi energi disiapkan pagu sebesar Rp394,3 triliun, tumbuh 17,8 persen dari pagu 2024 yang sebesar Rp334,8 triliun
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Energi dan Sumber Daya mineral (ESDM) Arifin Tasrif untuk mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi.
Baca SelengkapnyaKebutuhan akan dolar cukup tinggi untuk impor dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana menambah anggaran subsidi BBM pasca konflik Iran dan Israel membuat harga minyak dunia naik.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.
Baca Selengkapnya