Menteri Jonan: Pertamina akan tunjuk pengelola Lapangan Sukowati
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan menegaskan keputusan pengelola lapangan minyak Sukowati di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, akan diserahkan kepada PT Pertamina (Persero).
"Nanti terserah Pertamina akan menugaskan siapa. Pertamina itu yang menunjuk nanti," kata Jonan seperti ditulis Antara, Rabu (7/3).
Menurut Jonan, Pertamina telah menyatakan kesediaannya untuk mengelola delapan blok terminasi. "Nanti yang balas (surat) Ketua Tim Evaluasi Kementerian ESDM. Tim yang memutuskan," kata dia.
-
Apa yang menjadi pencapaian Pertamina dalam pengelolaan Blok Rokan? Blok Rokan mencatatkan lifting migas sekitar 59 juta barel selama tahun 2023. Pencapaian ini merupakan peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya sebesar 57,3 juta barel.
-
Pertamina bantu apa di Sumatera Selatan? 'Sumatera Selatan menjadi salah satu daerah yang terpantau memiliki asap moderat hingga pekat. Oleh karena itu, kami dengan cepat dan tanggap membantu penanganan karhutla di 44 titik kebakaran, agar tidak menyebar dan menyebabkan dampak lebih lanjut,' ujar Fadjar.
-
Dimana Pertamina menjalankan program SEB? Hingga saat ini, Program SEB telah dijalankan di 10 sekolah yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Maluku dan Papua.
-
Di mana Pertamina Hulu Energi terdaftar sebagai anggota? PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact ('UNGC') sebagai member sejak Juni 2022.
-
Dimana Pertamina bantu? Menyikapi kondisi musim kemarau yang berkepanjangan dan terjadinya kebakaran lahan di beberapa wilayah Sumatera Selatan, Pertamina Group berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk membantu menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut dengan mengerahkan 206 personel Fireman tersertifikasi serta peralatan pendukung penanggulangan bencana.
-
Kenapa Pertamina berpartisipasi? Pertamina akan berperan aktif dalam flagship event ASEAN Summit 2023. Hal ini merupakan Upaya bersama Kementerian BUMN dan BUMN mendukung AIPF sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN melalui kolaborasi dengan mitra global.
Lapangan Sukowati yang masuk dalam wilayah Blok Tuban, dikelola bersama atau Joint Operation Body (JOB) Pertamina Hulu Energi dengan PetroChina East Java (PPEJ). JOB PPEJ ini menjadi operator Blok Tuban yang kontraknya berakhir pada 28 Februari 2018.
PT Pertamina EP (PEP), anak usaha Pertamina, telah mengajukan diri untuk mengambil alih pengelolaan lapangan Sukowati secara terpisah dari Blok Tuban. PEP berkomitmen meningkatkan produksi lapangan minyak tersebut sebesar 1.500 barel per hari (bph) dari kapasitas produksi saat ini yang di bawah 10.000 bph.
Di Blok Tuban, PHE menguasai 75 persen hak partisipasi, sedangkan 25 persen sisanya dimiliki Petrochina International Java Ltd. Untuk lapangan Sukowati, 80 persen dimiliki Pertamina EP dan 20 persen dikuasai JOB PPEJ.
Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM, Tunggal mengatakan permintaan pengelolaan lapangan Sukowati oleh PEP belum direspons oleh Kementerian ESDM karena disposisi Pertamina itu ikut dalam evaluasi delapan blok terminasi yang pengelolaannya diserahkan ke Pertamina.
"Dalam WK belum ada tanda tangan kontrak baru, maka itu diperpanjang. Itu yang menjadi diskusi. Jadi menteri menunjuk kontraktor eksisting itu mengelola sementara," ungkap Tunggal.
Menurut Tunggal, jika nantinya kontrak penugasan sudah dipilih Pertamina, maka selanjutkan tinggal PEP dan PHE yang mendiskusikan. "Pertamina sekarang masih membahas draf kontrak bersama dengan calon mitra untuk mengelola beberapa blok terminasi," katanya Direktur Utama PHE,Gunung Sardjono Hadi mengatakan PHE sudah melakukan konsolidasi internal dan juga melibatkan PEP. Strategi PHE adalah tetap melakukan kegiatan-kegiatan yang fokus untuk mempertahankan produksi di atas target.
Untuk Lapangan Sukowati, lanjut Gunung, secara unitisasi diusulkan ke Kementerian ESDM untuk dikelola PEP.
"Tapi semua keputusan ada di tangan Kementerian ESDM," kata dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdapat dua sumur eksplorasi yang menjadi komitmen kerja pasti (KKP), yang nantinya akan dilakukan pengeboran di WK Ketapang.
Baca SelengkapnyaPertamina akan menjalin kerjasama melalui skema Kerja Sama Operasi (KSO) dengan Sinopec.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini merupakan bentuk dukungan KJG sebagai alternatif pengembangan Lapangan Lengo.
Baca SelengkapnyaPGN berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pasokan gas bumi agar dapat dimanfaatkan secara optimal.
Baca SelengkapnyaParticipating interest atau hak partisipasi masing-masing sebesar 50 persen dan Posco ENP sebagai operator.
Baca SelengkapnyaTujuan pemindahan PT Pindad dan PTDI agar bisa lebih dekat dengan Bandara Kertajati.
Baca SelengkapnyaPertamina bekerjasama dengan JOGMEC dalam Pengukuran dan Penaksiran Emisi Metana untuk Percepat Transisi Energi.
Baca SelengkapnyaProyek strategis ini mencakup pembangunan jaringan pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) baru sepanjang 120 kilometer.
Baca SelengkapnyaTerminal ini siap mendukung distribusi LPG melalui transportasi darat maupun laut dengan lebih efisien.
Baca SelengkapnyaLuhut juga memaparkan bahwa ada tiga kunci strategis memastikan keseimbangan keamanan energi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKantor ini yang menjadi kantor pusat Pertamina ada di kawasan Gambir, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaPHE nantinya akan mengelola 20 persen dari kepemilikan tersebut dan 15 persen akan dikelola oleh Petronas Masela.
Baca Selengkapnya