Menteri Marwan keluhkan dana untuk daerah tertinggal terus berkurang
Merdeka.com - Menteri Pedesaan dan Daerah Tertinggal, Marwan Jafar menghadiri acara Indonesia Innovations and Innovators Expo 2015 di Hotel Grand Indonesia, Kamis (19/11) malam. Dalam acara ini, Marwan menyayangkan anggaran untuk inovasi teknologi di kementeriannya terus berkurang.
Menurut Marwan, pihaknya membutuhkan anggaran yang tidak sedikit untuk mampu menghasilkan inovasi di daerah tertinggal.
"Karena ini memang butuh anggaran cukup besar, tentunya harus kita perjuangkan. Sementara ini anda tahu semua anggaran untuk mengentaskan daerah tertinggal selama 10 - 15 tahun terakhir tidak mengalami kemajuan apapun. Bahkan cenderung menurun," katanya.
-
Apa yang disayangkan Ganjar? Ganjar menyayangkan kembali terjadinya pelanggaran etik oleh penyelenggara negara setelah apa yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK).
-
Apa strategi Ganjar-Mahfud di Jawa Barat? 'Jawa Barat sudah sangat siap. Bahkan sebelum waktu kampanye resmi dimulai, posko-posko gotong royong sudah dibangun sampai ke pelosok-pelosok,' kata Chico melalui pesan singkat diterima Liputan6.com, Senin (4/12). Menurut dia, seperti wilayah pemenangan lainnya, TPN Ganjar-Mahfud di Jawa Barat terus bergerak secara door to door.
-
Siapa yang minta tambah anggaran? Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meminta tambahan anggaran sebesar Rp25,01 triliun dalam APBN 2025.
-
Bagaimana Jokowi meminta kepala daerah mengelola anggaran? 'Fokus. Jangan sampai anggaran diecer-ecer ke dinas-dinas semuanya diberi skala prioritas enggak jelas. Ada kenaikan 10% semua diberi 10 persen. Enggak jelas prioritasnya yang mana,' kata Jokowi.
-
Kenapa Ganjar heran? 'Kalau MK-nya juga kena, terus kemudian KPU-nya kena etika, apa yang kemudian kita bisa banggakan pada rakyat di proses Pemilu ini?,' heran Ganjar menandasi.
-
Apa yang diminta TPN Ganjar-Mahfud ke pendukungnya? Deputi Bidang Hukum TPN Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis meminta jajaran pendukung paslon nomor tiga untuk merekam segala bentuk kecurangan yang ditemukan selama Pilpres 2024.
Dia berharap, para pemangku kepentingan seperti DPR, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), serta Kementerian Keuangan bisa memberi dukungan untuk membangun daerah tertinggal. Menteri Marwan juga menyindir para pemangku kepentingan tidak memahami nawa cita.
"Saya minta tolong, suarakan suara saya ini ke DPR, Bappenas maupun ke Kementerian Keuangan bahwa mereka ini harus melihat realitas bahwa Indonesia ini luas, membutuhkan sentuhan dan dukungan anggaran yang cukup dan lebih bahkan. Dalam rangka mengimplementasikan nawa cita itu benar-benar terlaksana," ucapnya.
"Kalau masih seperti ini anggaran yang diberikan tidak maksimal, mereka ini justru yang tidak paham dan tidak menghayati, juga meresapi apa itu nawa cita," tegasnya.
Di lain hal, Marwan mengapresiasi acara yang sedang digelar. Menurutnya, ajang ini akan membantu anak bangsa untuk terus berinovasi. Teknologi yang dihasilkan nantinya juga bisa digunakan untuk memperbaiki kondisi masyarakat di daerah tertinggal.
"Karya anak bangsa yang harus dikembangkan. Potret baik dari perkembangan teknologi kita dan ini adalah produk anak bangsa yang harus kita hargai sekaligus ini menjadi stimulus pendorong bagi anak bangsa yang belum berinovasi secara modern sekaligus bagi yang belum berinovasi bagi pemberdayaan masyarakat kita, ini bukti indonesia tidak kalah dengan negara lain." (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka kemiskinan nasional berdasar data BPS masih 9,36 persen, jauh di atas target pada RPJMN 2020-2024 sebesar 6,5 – 7,5 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah kini berupaya mengejar capaian target angka kemiskinan yang dipatok turun sekitar 6,5 hingga 7,5 persen dari total sekitar 26 juta jiwa di tahun ini.
Baca SelengkapnyaDidapati dana Rp10 miliar hanya Rp2 miliar yang dibelanjakan untuk manfaat rakyat.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai Bansos itu penting diberikan namun harus tetap sasaran.
Baca SelengkapnyaAnggaran belanja pemerintah dinilai belum berkualitas.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, saat ini, sangat sulit untuk mengumpulkan penerimaan negara
Baca SelengkapnyaCak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD buka suara soal kelaparan dan kekeringan yang terjadi di Papua pada Kamis (3/8).
Baca SelengkapnyaPertemuan digelar di Istana Wakil Presiden Jakarta.
Baca SelengkapnyaAndika menilai tunjangan kinerja yang ditujukan untuk prajurit belum mencapai 100 persen
Baca SelengkapnyaPrediksi Indef terkait masa depan IKN di era kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya