Menteri perdagangan: Rupiah anjlok, harga kedelai naik
Merdeka.com - Anjloknya nilai tukar mata uang Rupiah, ikut mengerek harga beberapa komoditas impor. Termasuk komoditas pangan yang selama ini banyak didatangkan melalui mekanisme impor. Salah satunya adalah kedelai.
Di beberapa pasar tradisional, harga kedelai naik sekitar 20 persen. Dari sebelumnya Rp 7.500 per kg menjadi Rp 8.500 per kg.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan tidak menampik jika meroketnya harga kedelai diakibatkan karena anjloknya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Dengan begitu banyak importir yang menahan untuk mendatangkan kedelai dari luar negeri.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Dimana harga kedelai naik? Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat misalnya, melambungnya harga kedelai tersebut turut memengaruhi pola produksi para produsen tahu, salah satunya Nana Suryana di Kelurahan Nagri Kidul.
-
Kenapa harga kedelai makin mahal? Hendro, salah seorang perajin tahu di Dusun Kanoman, mengatakan bahwa makin ke sini harga kedelai lokal semakin mahal. Oleh karena itu, mereka terpaksa mengandalkan kedelai impor untuk membuat tahu. Tapi harga kedelai impor saat ini cenderung tinggi.
-
Bagaimana Kementan mendorong ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Siapa yang membawa kedelai ke Indonesia? Kacang Kedelai Dibawa Bangsa Tiongkok Masuk ke Indonesia Kalau ngobrolin tentang asal usul tempe, maka nggak bisa terlepas dari kedelai sebagai bahan baku utamanya. Menurut catatan yang ada, kedelai mulai dikenal di Nusantara sejak dibawa masuk oleh bangsa Tiongkok.
"Saya kira ini lebih dikarenakan nilai tukar (Rupiah) yang bergerak ke atas akhir-akhir ini, itu mempengaruhi," kata Gita Wirjawan di Bandung, Jumat (23/8).
Dia membantah keras jika kenaikan harga kedelai dalam sepekan terakhir dikait-kaitkan dengan permainan importir. "Jadi lebih karena nilai tukar Rupiah, kita akan pelajari untuk mendukung Kopti," ucapnya.
Dia menjelaskan, kebutuhan kedelai nasional cukup tinggi atau sebanyak 2-2,5 juta ton per tahun. Namun, produksi kedelai nasional hanya sanggup 800.000 ton per tahun. Artinya kebutuhan kedelai untuk Indonesia lebih banyak dipasok oleh kedelai impor.
"Karena kekurangan itu, mau tidak mau sisanya dari luar," katanya.
Menurutnya mendatangkan kedelai dari luar negeri tetap akan dilakukan namun kebijakannya akan dilakukan dengan cara relaksasi. Mantan Kepala BKPM ini menuturkan, sebagai langkah tepat meningkatkan produksi kedelai lokal harus dilakukan dengan mendorong petani kedelai.
Cara itu dilakukan melalui skema Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Kedelai. Dia menilai cara itu dilakukan agar petani mau menanam kedelai karena harga yang bakal ditetapkan pemerintah cukup menarik.
"Tentunya dengan penentuan HPP agar petani lebih giat untuk melakukan penanaman dengan harga yang menurut kami ini akan sangat menarik," paparnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi global turut berkontribusi naiknya harga sejumlah komoditas.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga kedelai impor sebagai dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah kembali memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga dolar AS ini menyebabkan nilai tukar Rupiah melemah dan harga kedelai impor pun melonjak drastis.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah terus menguat dalam dua hari terakhir
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaKarena dua faktor ini harga bawang merah bertahan mahal.
Baca SelengkapnyaKondisi ini yang kemudian menjadi tantangan bagi sektor ritel Indonesia.
Baca SelengkapnyaPada awal perdagangan Kamis (18/4) pagi, nilai tukar rupiah mencapai Rp16.177 per dolar AS.
Baca Selengkapnya"Kita harus fokus ke produksi dalam negeri. Ini waktunya kita lakukan peningkatan produksi. Apalagi kurs dolar saat ini sedang tinggi," kata Kepala Bapanas.
Baca SelengkapnyaKusfiardi menekankan perlunya kebijakan fiskal yang hati-hati dan proaktif, termasuk dalam pengelolaan investasi infrastruktur yang strategis.
Baca SelengkapnyaBahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.
Baca SelengkapnyaSebab inflasi rendah tidak bisa diartikan sebagai terkendalinya harga kebutuhan pokok rakyat.
Baca Selengkapnya