Menteri Rini kunjungi wirausaha kopi di Banyuwangi
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meninjau wirausaha petani kopi di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (1/7). Menteri Rini didampingi oleh Sekretaris Menteri BUMN Imam Apriyanto Putro, Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono dan Direktur Bank Negara Indonesia (BNI) Achmad Baiquni.
Dalam rangkaian kunjungan tersebut, Menteri Rini menyempatkan diri melihat kebun kopi mulai dari kesiapan petani saat akan bertani, kondisi kebun mulai dari penanaman hingga melihat kualitas kopi yang belum dipanen.
Setelah itu, dia beserta rombongan berkesempatan melakukan secara langsung permanen dan pengemasan kopi sesuai dengan jenis kopi yang dilakukan oleh petani kopi Banyuwangi. Terakhir, Menteri Rini menyaksikan pemrosesan buah kopi yang diolah untuk dihidangkan.
-
Bagaimana Bupati Banyuwangi mendukung pengembangan perkebunan kopi di Gombengsari? Untuk mendorong pertanian di Gombengsari, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir di Pesta Rakyat Kopi Gombengsari tersebut menyerahkan bantuan 4 ribu batang bibit kopi robusta kepada gabungan kelompok tani desa setempat.
-
Bagaimana Banyuwangi mendorong UMKM? Ipuk menyampaikan, Pemkab Banyuwangi terus mengupayakan pelibatan pelaku usaha UMKM dalam pembangunan daerah, salah satunya adalah dengan cara memberikan kesempatan yang sama bagi UMKM untuk terlibat dalam pengadaan barang dan jasa pemerintahan.
-
Kenapa BRI dorong UMKM ke pasar kopi internasional? Direktur Commercial, Small, dan Medium Business BRI Amam Sukriyanto mengungkapkan,dukungan dari BRI untuk mendorong pelaku UMKM menembus pasar kopi internasional harapannya kopi Indonesia bukan hanya menjadi tuan rumah di Tanah Air, tetapi juga dapat merajai pasar kopi di manca negara.
-
Bagaimana Bank BRI membantu petani jambu kristal Desa Munggangsari? Petani jambu kristal di Desa Munggangsari terus memanfaatkan program layanan KUR yang ditawarkan Bank BRI untuk permodalan usaha. 'Rata-rata para petani menggunakan program layanan KUR (Kredit Usaha Rakyat) dari Bank BRI. Dengan pinjaman yang beragam mulai dari Rp25 – Rp50 juta sesuai kebutuhan. Sistem yang ditawarkan BRI juga bagus, bunga ringan, cepat dan tidak bertele-tele serta hal ini dirasa sangat membantu petani,' kata Ketua Klaster Jambu Kristal Tanwiedjie Desa Munggangsari, Suyanto.
-
Bagaimana Kementan bantu petani di Sukabumi? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, Program Kementerian Pertanian saat ini menggalakan salah satunya program pompanisasi, program ini bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan Perluasan Areal Tanam (PAT).
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
Menteri Rini juga menyempatkan diri untuk mendengarkan keluhan petani kopi secara langsung mengenai pertanian yang dirasakan selama ini. Kesempatan tersebut tidak disia-siakan petani yang mengeluhkan kondisi mesin penggiling yang belum memadai.
"Soal mesin penggiling, nanti kita bantulah sama-sama biar petani sejahtera. Nanti supaya gimana akhirnya ada offtakernya jadi bisa dengan harga Rp 23.000. Pokoknya aku urusin bantuin mesinnya," ujar Menteri Rini ketika berbincang dengan petani.
Menteri Rini juga menyarankan agar masyarakat terutama petani memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) perbankan yang ada selama ini. Hal ini untuk mensejahterakan kehidupan petani sesuai dengan cita-cita Presiden Joko Widodo.
"Kredit Usaha Rakyat bisa ke BNI supaya tidak ke tengkulak, ini juga menjalankan program dari Bapak Jokowi. Supaya harga jualnya bisa lebih tinggi. Bapak-bapak juga harus ngerti metiknya gimana, panennya gimana, agar hasilnya bisa maksimal," jelasnya.
Usai kunjungan di kebun kopi Banyuwangi, Menteri Rini juga dijadwalkan mengunjungi pabrik baru kereta api PT Inka di Secang, Banyuwangi. Keesokan harinya, dia juga akan meninjau pabrik PT Boma Masa Indra, PT Pegadaian pelaksanaan program padat karya tunai di Madura.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Areal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun.
Baca SelengkapnyaPotensi yang dimiliki Desa Munggangsari sangat besar, dengan adanya petani jambu kristal yang dinilai telah berhasil menggerakkan ekonomi masyarakat.
Baca SelengkapnyaWamentan Harvick Hasnul Qolbi meninjau program bantuan Jalan Usaha Tani (JUT) sepanjang 3 kilometer di Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaKopi lokal Indonesia sudah banyak dilirik dan digemari masyarakat negara lain, sehingga penting untuk mempersiapkan diri.
Baca SelengkapnyaLangkah tersebut juga akan memudahkan pemangku kepentingan untuk menyusun peta jalan maupun cetak biru pengembangan UMKM di Sulawesi Tengah.
Baca SelengkapnyaIbu Iriana Jokowi dan Ibu Wury Ma’ruf Amin beserta Ibu Liza Erick Thohir juga sempat mencicipi kopi dari UMKM binaan Pertamina.
Baca SelengkapnyaAtikoh menyarankan agar berbagai produk kopi bisa dijaga kualitas atau mutunya.
Baca SelengkapnyaBank Mandiri pun kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat sektor pertanian berkelanjutan dengan menjalin kemitraan dengan PT Sinergi Gula Nusantara.
Baca SelengkapnyaRini bergerak bersama Kelompok Wanita Tani Kemiri Edum Sleman menyulap salak agar mantap unjuk gigi jadi oleh-oleh khas
Baca SelengkapnyaProgram ini menjadi solusi bagi petani dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan pertanian.
Baca SelengkapnyaWalaupun punya potensi wisata, belum banyak dari warga yang tahu bagaimana memanfaatkan potensi itu.
Baca Selengkapnyapenanaman kopi ini dilaksanakan dengan sistem organik untuk kelestarian dan konservasi lahan. Program ini berupa pemberian bibit kopi.
Baca Selengkapnya