Menteri Rini pastikan bank BUMN tetap kuat di tengah pelemahan Rupiah
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memastikan, kinerja perbankan tetap positif di tengah pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Meski demikian, perusahaan yang memiliki impor konten tinggi menjadi perhatian khusus perbankan.
"Kalau industri perbankan enggak ada masalah. Memang sedikit yang sekarang harus kita perhatikan adalah dengan keadaan nilai Rupiah dan Dolar ini adalah nasabah yang impor kontennya besar itu yang harus kita perhatikan," ujarnya di The Energy Building, Jakarta, Rabu (12/9).
Hal ini telah didiskusikan bersama direktur utama perbankan BUMN. "Insya Allah sampe sekarang sih relatif oke. Kemaren saya juga bicara dengan dirut-dirut perbankan mereka mengatakan is still alright," jelasnya.
-
Siapa yang mengelola Redenominasi Rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Selain perbankan BUMN, Menteri Rini mengatakan, BUMN lain juga memiliki daya tahan yang cukup kuat ketika Rupiah melemah. Bagi BUMN yang memiliki pinjaman dalam bentuk Dolar akan terus diarahkan agar menggunakan pinjaman untuk meningkatkan pendapatan.
"BUMN-BUMN saya rasa kita tetep kuat, tangguh. Makanya tadi kita katakan jangan lupa potensi ekspor kita besar ke depan. Dan yang utama selalu dalam kita pinjaman apakah itu lokal, apakah itu luar negeri, adalah jangka waktunya masing masing dan kita lihat kemampuan dari perusahaan itu bagaimana," jelasnya.
"Dan kalau kita punya pinjaman, pemanfaatan pinjaman itu betul-betul produktif. Bahwa pinjaman ini oh memang untuk investasi ini sehingga meningkatkan revenue, meningkatkan profitability jadi enggak masalah," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam hanya 2,34 persen.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaPerry menegaskan, dari hari ke hari, kinerja nilai tukar Rupiah bergerak sangat dinamis. Pihaknya optimis bahwa Rupiah tetap stabil dan akan cenderung menguat.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPuteri mengatakan, penguatan ini menjadi sinyal positif dan harus terus dijaga
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan penguatan mata uang dolar AS terhadap mata uang dunia lainnya hingga Rupiah.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPeningkatan tersebut terutama disalurkan kepada BUMN yang menjalankan fungsi strategis bagi negara seperti PLN, Pertamina, dan BULOG.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca Selengkapnya