Menteri Rini pecat 4 dirut BUMN andalan Dahlan
Merdeka.com - Jabatan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sangat strategi. Posisi ini memegang penuh kebijakan 138 perusahaan pelat merah.
Hal itu telah sesuai dalam UU Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN, kewenangan penuh atas kebijakan BUMN berada di tangan Menteri BUMN.
Rini Soemarno ditunjuk Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri BUMN pada Kabinet Kerja. Kinerja Rini awalnya diragukan banyak pihak lantaran dinilai pernah gagal memimpin Kementerian Perindustrian dan Perdagangan di era Megawati Soekarno Puteri.
-
Bagaimana Arini Subianto memimpin bisnis? Keberhasilannya dalam mengelola Persada Capital Investama serta berbagai perusahaan lainnya mencerminkan kemampuan manajerial yang luar biasa.
-
Siapa Menteri BUMN pertama? Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Berduka yang dalam atas wafatnya Menteri BUMN pertama, Pak Tanri Abeng. Sosok yang berjasa besar untuk negeri ini,' ujar Erick dikutip dari laman Instagram resmi @erickthohir di Jakarta, Minggu.
-
Mengapa Tanri Abeng ditunjuk jadi Menteri BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Bagaimana Kementerian BUMN mengelola BUMN? Fungsi Kementerian BUMN Perumusan dan penetapan kebijakan sekaligus koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, di bidang pengembangan usaha, inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan, restrukturisasi, pengelolaan hukum dan peraturan perundang-undangan, manajemen sumber daya manusia, teknologi dan informasi, keuangan dan manajemen risiko BUMN.
-
Kapan Tanri Abeng menjabat Menteri BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
-
Siapa saja menteri Soekarno? Presiden Soekarno memimpin sendiri kabinet yang beranggotakan 21 orang menteri,' tulis Wahjudi Djaja dalam Kabinet-Kabinet di Indonesia.
Selama menjabat sebagai menteri, Rini Soemarno punya kekuasaan penuh dalam penentuan kebijakan perusahaan. Apalagi urusan pergantian direksi dan penempatan komisaris.
Bos-bos BUMN andalan Dahlan Iskan pun ikut menjadi korban atas kebijakan yang dikeluarkan Menteri Rini. Para dirut BUMN yang dinilai memiliki performa buruk langsung dicopot Menteri Rini.
Ini bos BUMN andalan Dahlan Iskan yang dicopot Rini seperti dirangkum merdeka.com:
Dirut RNI Ismed Hasan Putro
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno melengserkan Ismed Hasan Putro dari kursi direktur utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Pertimbangannya, kinerja perusahaan pelat merah bergerak di bidang agroindustri, farmasi dan distributor alat kesehatan itu jeblok tahun lalu.
"Performa RNI sangat jelek di 2014, oleh karena itu dilihat karena situasi tidak kondusif kemudian diusulkan penggantian," kata Rini.
Menteri Rini mengungkapkan ada dua alasan yang menjadi dasar pemecatan bos RNI tersebut. Pertama, RNI mengalami kerugian utang valas akibat tidak dikelola dengan baik.Â
"Perusahaan rugi valas karena tidak tercover dengan baik. Itu kami tekankan kesalahan manajemen," ujar dia.
Faktor kedua adalah kinerja RNI yang buruk dalam mengelola pabrik gula. Dari alasan itulah yang jadi pertimbangan Rini memecat Ismed Hasan Putro.Â
"Kita anggap dia tidak menjalankan manajemen dengan baik. Kita lihat semua demikian. RNI core itu masih jadi sebagai pabrik gula. Ini tidak termanage dengan baik." kata dia.
Ismed Hasan Putro mengaku tidak mempermasalahkan keputusan Rini Soemarno yang memberhentikan dirinya. Usai jadi bos BUMN, Ismed mengaku akan menjalankan dan mengurus bisnisnya sendiri.
"Saya urus urusan saya sendiri saja sekarang. Saya urusin bisnis pribadi, benerin kebun saya sendiri, bisnis sendiri yang selama 3 tahun engga keurus. Engga maksimal karena saya menjalankan fungsi di RNI," kata Ismed.
Ismed mengaku belum ingin menjadi bos BUMN lagi jika kembali ditawarkan. Ismed saat ini menegaskan hanya ingin fokus pada bisnis pribadi. "Kalau ditawari saya mau lihat-lihat dulu. Tiga hingga enam bulan ini saya mau fokus konsolidasi urusan pribadi," tutupnya.
Dirut Perum Bulog Lenny Sugihat
Umur Lenny Sugihat di Perum Bulog ternyata tidak lama. Setelah enam bulan bertugas sebagai Direktur Utama Bulog, Lenny dipecat. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah menyiapkan surat keputusan (SK) pemberhentian dan akan segera diserahkan ke Lenny.
"Nanti kalau sudah diputuskan pasti diumumkan. Siang ini penyerahan SK-nya," ujar Deputi Bidang Usaha Industri Primer Kementerian BUMN Muhamad Zamkhani.
Bukan tanpa alasan Lenny dipecat dari Bulog. Menurut Zamkhani, sejak dipimpin Lenny, kinerja Bulog belum sesuai harapan. Salah satunya soal minimnya penyerapan gabah Bulog sebanyak 1,2 juta ton.
Itu meleset dari target penyerapan yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar 4 juta ton di tahun 2015.
"Alasannya supaya Bulog lebih kencang lagi, seperti soal penyerapan gabah. Sekarang masih kurang. Target Pak Presiden kan 4 juta, sekarang baru 1,2 juta ton. Sedangkan panen peak-nya kan hanya 3 bulan," bebernya.
Lenny disebut-sebut bakal kembali berkarir di perusahaan BUMN perbankan. Hal itu diungkapkan Deputi bidang Usaha Industri Primer Kementerian BUMN Muhammad Zamkhani.
"Lah kalau ibu (Menteri BUMN Rini Soemarno) bilang begitu, ya sudah (Lenny kembali ke BUMN perbankan)," kata dia.
Namun, Zamkhani membebaskan Lenny, apakah kembali ke 'rumahnya' dulu di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) atau di perbankan lain. Sebelum menjadi orang nomor satu di Perum Bulog, Lenny pernah menjabat Direktur Pengendalian Risiko Kredit BRI.
"Kan bank BUMN tidak hanya satu. Tinggal cari aja yang kosong, tidak harus direksi juga kan," tuturnya.
Dirut TWC Laily Prihaingtyas
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno memberhentikan Laily Prihaningtyas sebagai Direktur Utama di PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. Surat pemberhentian Tyas, sapaan akrabnya bahkan telah ditandatangani minggu lalu.
Kepala Bidang Komunikasi Publik Kementerian BUMN, Teddy Purnama membenarkan kalau Tyas saat ini tidak lagi menjadi bos BUMN pengelola candi tersebut. Posisi Tyas saat ini digantikan Purwanto yang sebelumnya adalah direktur keuangan PT TWC.
"Diberhentikan minggu lalu. surat pemberhentian sudah ditandatangani. Penggantinya sebagai itu Pak Purwanto sebagai Plt (pejabat sementara). Dulunya beliau direktur keuangan di PT TWC," ucap Tedy ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Rabu (30/9).
Namun demikian, Teddy mengaku tidak tahu alasan Menteri Rini mencopot Tyas sebagai bos BUMN termuda. "Enggak tau, pokoknya diganti saja," tegas Teddy.
Teddy mengatakan, status Tyas selanjutnya akan kembali menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). "Statusnya kembali jadi PNS kementerian BUMN," kata Teddy.
Wanita kelahiran Desember 1985 ini sebelumnya merupakan PNS Kementerian Keuangan yang ditugaskan di Kementerian BUMN. Sebelum diangkat jadi dirut, Tyas dipercaya membantu Dahlan Iskan untuk menyiapkan bahan dan dokumen rapat pimpinan (rapim) yang diselenggarakan tiap minggu.
Tyas waktu itu mengaku telah mengenal lama sosok Dahlan Iskan. Tyas mengenal Dahlan dari kegiatan Rapat Pimpinan (Rapim) yang rutin digelar Dahlan seminggu sekali. Tyas yang bekerja di Kementerian BUMN bertugas menyajikan data rapat.
"Kebetulan Kementerian BUMN setiap minggu ada Rapim yang dihadiri Wakil Menteri serta Eselon 1. Saya itu bagian asistensi menyiapkan bahan rapat. Dari awal bertugas di PNS saya memang sudah di Kementerian BUMN," ucap Tyas kepada merdeka.com di Jakarta, dua tahun lalu.
Dirut PT Pos Indonesia Budi Setiawan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi memecat Budi Setiawan dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Pos Indonesia. Keputusan ini diambil setelah Budi Setiawan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek bersama PT Datindo Infonet Prima untuk mengadaan Portabel Data Terminal (PDT) tahun 2013 senilai Rp 10,5 miliar.
Pemecatan itu tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-61/MBU/05/2015 tertanggal 7 Mei 2015. Selain Budi, Menteri Rini juga memberhentikan Budhi Setyawan dari jabatannya sebagai Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan.
Sebagai gantinya, Dewan komisaris PT Pos Indonesia resmi menunjuk Poernomo sebagai pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PT Pos Indonesia dan Febriyanto Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan. Salinan keputusan tersebut diterima merdeka.com dari internal PT Pos Indonesia.
Sebelum menjabat Plt direktur utama, Poernomo merupakan Direktur Keuangan di PT Pos Indonesia. Sedangkan Febriyanto sebelumnya menjabat sebagai direktur SDM dan umum. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick juga berencana mengganti posisi Komisaris Utama PT LEN Industri (Persero) Muhammad Herindra.
Baca SelengkapnyaSejak menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir melakukan berbagai pembenahan.
Baca SelengkapnyaPembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.
Baca SelengkapnyaErick berencana jumlah BUMN akan dipangkas, menyisakan 40 perusahaan saja di tahun ini.
Baca SelengkapnyaDia mengkritik Erick kerap merombak jajaran direksi dan komisaris perusahaan BUMN dengan orang yang tidak jelas
Baca SelengkapnyaPenetapan ini disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2023 PT Pos Indonesia (Persero) pada Kamis, 18 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaPembubaran 7 perusahaan BUMN merupakan bagian dari program transformasi yang diusung sejak 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaTerlebih hari ini Dony juga baru ditunjuk sebagai wakil komisari Garuda Indonesia
Baca SelengkapnyaKalau ada komisaris BUMN yang bergabung dengan tim pemenangan harus mengundurkan diri dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaIsu pengangkatan Ahok menjadi Dirut Pertamina muncul setelah Menteri BUMN Erick Thohir memanggilnya bersama Nicke Widyawati beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaIntan mengatakan, Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR telah menyampaikan soal penyalahgunaan dugaan Dana Pensiun disalahgunakan.
Baca SelengkapnyaErick Thohir mengapresiasi Kejaksaan Agung yang mau berkolaborasi untuk membongkar kasus besar di perusahaan BUMN.
Baca Selengkapnya