Menteri Rini resmikan infrastruktur listrik tegangan tinggi pertama di Papua
Merdeka.com - PT PLN (persero) resmi mengoperasikan tiga infrastruktur kelistrikan di wilayah Jaya Pura Papua, disaksikan langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Dengan begitu untuk pertama kalinya infrastruktur kelistrikan kapasitas tinggi beroperasi di Papua.
Ketiga infrastruktur tersebut adalah sistem 150 kV pertama di Papua yang terdiri dari Gardu Induk (GI) 150 kV Jayapura, GI 150 kV Holtekamp dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Holtekamp-Jayapura.
"Kami laporkan kami akan meresmikan untuk memperkuat kelistrikan Papua, Jaya Pura," kata Direktur Bisnis Regional Maluku Papua Ahmad Rofik saat meresmikan tiga infrastruktur di GI 150 kV Holtekamp, Jaya Pura Papua, Jumat (24/8).
-
Bagaimana cara PLTA Ketenger menghasilkan listrik? Air yang sudah tertampung di kolam selanjutnya dialirkan untuk menggerakkan turbin yang kemudian menghasilkan listrik.
-
Apa saja yang dibangun di Groundbreaking IKN tahap III? Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Agung Wicaksono menjelaskan Groundbreaking 3 difokuskan untuk beberapa pembangunan seperti reboisasi area sumbu kebangsaan, pembangunan properti, transportasi listrik, rumah sakit dengan target mendekati Rp 10 triliun.
-
Motor Listrik apa yang dibuat di Indonesia? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
-
Dimana PLTA Gunungtua berada? Sebuah unit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) peninggalan Belanda masih berdiri kokoh di Desa Gunungtua, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
-
Kenapa PLTA Gunungtua dibangun? Mulai majunya perkebunan tersebut, pihaknya bersama kalangan terkait lantas membangun PLTA Gunungtua sebagai pilar pemenuhan listrik di sana.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
Menurut Rofik, dengan beroperasinya tiga infrastruktur kelistrikan 150 kV ini menandakan, PLN telah menggunakan jaringan teganga tinggi untuk pertama kali di wilayah Papua. Sebelumnya, sistem yang digunakan ukuran 70 kV.
"Sebelumnya, pemerintah juga telah meresmikan GI Jayapura dan SUTT 70 kV Holtekamp-Jayapura. GI Jayapura mendapat tambahan trafo 150 kV, sedangkan SUTT 70 kV Holtekamp-Jayapura mendapat tambahan insulator dan konduktor tegangan 150 kV," imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Rini mengatakan pengoperasian tiga infrastruktur kelistrikan itu akan memperkuat sistem kelistrikan Papua sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Nantinya, ketiga infrastruktur ini akan menyalurkan listrik yang dihasilkan pembangkit dengan optimal. Pasalnya, sebelum infrasturktur tersebut beroperasi penyaluran listrik tidak optimal karena kapasitas jaringan yang kecil hanya 70 kV. Selain itu, membuat layanan untuk penyambungan listrik juga terbatas.
"Itu gardu itu merupakan hal penting, transmisinya dibangun 53 kilo meter sirkit (kms), seharunya ada tambahan pasokan listrik 70 MW tapi karena transmisinya 70 kV tidak bisa dimanfaatkan optimal," jelas Rini.
Dia berharap keberadaan gardu induk dan SUTT 150 KV ini bisa meningkatkan rasio elektrifikasi Papua dan nasional. Saat ini rasio elektrifikasi Papua dan Papua Barat tercatat di level 53,62 persen dan merupakan provinsi dengan rasio elektrifikasi terendah di Indonesia.
Tak hanya untuk melistriki warga, Rini berharap semakin handalnya listrik di Jayapura bisa menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru dan memudahkan investor yang ingin berinvestasi di Papua.
"Pak jokowi juga menagatakan bagaimana mensejahterakan masyarakat Indonesia? tersedia listirknya karena listrik memandaikan anak Indonesia bisa belajar lebih lama dan juga bisa sejahtera," tandasnya.Pembangunan ketiga infrastruktur ini dibangun dalam kurun waktu dua tahun memakan biaya investasi sebesar Rp 341 miliar dengan sumber dana berasal dari anggaran PLN. Pembangunan ketiga infastruktur ini juga telah melibatkan 400 pekerja, di mana lebih dari 100 orang ekerja merupakan pekerja lokal.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Proyek Tangguh Train 3 ini dibangun dengan investasi USD 4,83 miliar atau Rp72,45 triliun," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaPM James Marape pun mengucapkan apresiasinya kepada Pemerintah Indonesia atas dukungan pasokan listrik tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kerja sama jaringan listrik kedua negara dilakukan mulai hari ini di perbatasan Skouw-Wutung, Papua Nugini
Baca SelengkapnyaJokowi menginginkan seluruh potensi energi baru terbarukan di Indonesia bisa dimanfaatkan.
Baca SelengkapnyaBandara Siboru Fakfak mempunyai luas area 5.000 M2 yang dapat menampung hingga 153.945 penumpang per tahun.
Baca SelengkapnyaJokowi melakukan peletakan batu pertama pengembangan 3 proyek gas lain senilai Rp52,235 triliun di Papua Barat.
Baca SelengkapnyaPLTS yang berada terapung di atas Waduk Cirata ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca SelengkapnyaKedua jalan tol tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur Trans Sumatera.
Baca SelengkapnyaProyek sistem irigasi tersebut bermanfaat untuk mengairi sawah di 12 desa dan meningkatkan indeks Pertanaman (IP) di Kabupaten Sigi.
Baca SelengkapnyaPembangunan tol trans sumatera ini menghabiskan anggaran Rp4,73 triliun.
Baca SelengkapnyaPencanangan yang dilakukan oleh Wapres tersebut dapat memacu sinergi antara pemerintah pusat dan Pemprov Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaRencana pembangunan pipa ini merupakan bagian dari komitmen penuh perusahaan untuk mendukung target Indonesia Net Zero Emission 2060.
Baca Selengkapnya