Menteri Rini sebut BRI dan BNI siap buyback saham
Merdeka.com - Menteri BUMN Rini Soemarno tidak menampik bahwa beberapa perusahaan BUMN bakal melakukan aksi buyback atau pembelian saham kembali. Langkah itu sebagai respons pelemahan kondisi pasar saham.
Menteri Rini menyebut beberapa BUMN perbankan siap melakukan aksi buyback. "PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sudah siap. Tinggal kita memang membicarakan siapa dahulu yang akan masuk," ujar Rini di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (27/8).
Langkah buyback, lanjut Rini, diambil setelah kedua perusahaan pelat merah tersebut melakukan analisa secara internal sebelum akhirnya diajukan ke kementerian BUMN sebagai pemegang saham.
-
Siapa yang mengawasi kinerja BUMN setelah PMN? 'Komisi XI DPR RI akan meminta BPK RI melakukan Audit Kinerja LPEI dan bisnis model yang baru guna memastikan keberlanjutan kinerja LPEI,' ujarnya.
-
Bagaimana saham bisa untung? Selain dividen, keuntungan lain yang dapat diperoleh berasal dari capital gain, yaitu selisih antara harga jual dan harga beli saham. Ketika harga saham meningkat, investor dapat menjualnya untuk meraih keuntungan.
-
Apa itu saham? Saham merupakan hak yang dimiliki oleh individu atas perusahaan sebagai hasil dari penyerahan modal dalam bentuk investasi. Dalam bentuk fisik, saham biasanya terwujud dalam lembaran kertas yang mencantumkan nama pemilik, yang menandakan bahwa orang tersebut memiliki bagian dari perusahaan.
-
Bagaimana cara membeli Reksa Dana? Pembelian Reksa Dana cukup terjangkau, mulai dari Rp 100,000,- (seratus ribu rupiah).
-
Kapan saham BBRI pertama kali diperdagangkan? Jumat (10/11), saham milik PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI genap 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). BRI melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 10 November 2003 dan menawarkan 3.811.765 juta saham biasa (common shares) dengan harga Rp875/saham.
-
Kenapa orang beli saham? Dengan memiliki saham, Anda berhak atas sebagian keuntungan perusahaan yang dibagikan dalam bentuk dividen, serta memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hal ini menjadikan saham sebagai instrumen investasi yang menarik bagi individu yang ingin terlibat dalam pertumbuhan dan keberhasilan suatu perusahaan.
"Pada dasarnya perusahaan-perusahaan tersebut menganalisa dan memberikan masukan kepada kita," tandasnya.
Sebelumnya, beberapa emiten di lantai bursa sudah mulai melakukan pembelian kembali atau buyback menyikapi lesunya perdagangan di pasar modal dalam negeri. Aksi tersebut terlihat dari laporan emiten yang diterima PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Semisal PT Media Nusantara Citra (MNCN) dan PT Medco Energi International (MEDC).
Direksi BEI meyakini, langkah serupa juga diambil emiten perusahaan pelat merah. "BUMN sudah mulai juga menurut saya," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (27/8).
Namun, Tito enggan menyebutkan emiten BUMN mana saja yang telah melakukan pembelian saham kembali tersebut. Tio seolah bersembunyi di balik alasan menjaga kerahasiaan emiten BUMN.
Dia menegaskan, dana pembelian kembali saham yang dilakukan emiten BUMN bukan berasa dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tetapi menggunakan kas perusahaan yang tidak dipakai untuk kebutuhan bisnisnya.
"Bukan dari APBN dan saya yakin juga tidak mengorbankan dana belanja modal emiten itu. Tapi ini mungkin pakai dana dividen yang belum dibayar atau dana lain yang berlebih," pungkas dia. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah jajaran direksi BRI kompak memborong saham BBRI.
Baca SelengkapnyaPasca publikasi Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2024, harga saham BRI terpantau mengalami koreksi signifikan.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN kaji opsi paling memungkinkan mendatangkan investor baru untuk perusahaan ini.
Baca SelengkapnyaSaham BBRI sendiri tengah berada dalam tekanan. Secara year to date, kinerja saham BBRI tercatat terkoreksi 23%.
Baca SelengkapnyaBTN akan melakukan strategi pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS) BTN. Rencananya, strategi ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan BSI.
Baca SelengkapnyaBRI terus mempertahankan posisi sebagai bank dengan portofolio pembiayaan segmen UMKM terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaSunarso mengatakan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6%, faktor dominan yang menjadi penentu adalah human capital.
Baca SelengkapnyaBloomberg Technoz menganalisa lebih dari 900 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
Baca SelengkapnyaNilai nominal per Saham Seri A Dwiwarna dan Seri B berubah dari sebesar Rp7.500 menjadi Rp3.750.
Baca SelengkapnyaPergantian nama dan kerja sama ini diharapkan dapat semakin memanjakan aspirasi pemegang saham terutama di segmen ritel.
Baca SelengkapnyaAksi korporasi tersebut telah di setujui oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Baca SelengkapnyaPeningkatan tersebut terutama disalurkan kepada BUMN yang menjalankan fungsi strategis bagi negara seperti PLN, Pertamina, dan BULOG.
Baca Selengkapnya