Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Rini sebut Inalum bakal melantai di bursa tahun ini

Menteri Rini sebut Inalum bakal melantai di bursa tahun ini Pabrik Inalum. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyebut PT Inalum (Persero) merupakan salah satu BUMN yang berpotensi melantai di bursa saham tahun ini. Inalum tengah dikaji menjadi perusahaan terbuka lantaran perusahaan pelat merah tersebut sedang fokus pengembangan industri hilirisasi pertambangan yang memiliki nilai tambah.

"Jadi 2016, ya kita harapkan mungkin sedang direview apakah ada BUMN yang akan kita go public kan. Ada beberapa yang potensi, kita memang sedang menjajaki mengenai Inalum," ujarnya di Jakarta, Senin (4/1).

Menteri Rini menjelaskan, saat ini terdapat 19 BUMN yang melantai di BEI dari berbagai sektor yang berbeda. Kapitalisasi BUMN yang menjadi perusahaan terbuka rata-rata meningkat setiap tahunnya.

Sebelumnya, pemerintah akan memprivatisasi sejumlah badan usaha milik negara pada 2016. Hal ini sebagai salah satu cara meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat bagi negara dan masyarakat, serta memperluas pemilikan saham oleh masyarakat.

"Pada 2016, kami segera usulkan privatisasi terhadap setidaknya 8 perusahaan. Polanya bisa IPO (penawaran saham perdana kepada publik), 'right issue' (penerbitan kembali saham baru), dan mencari investor strategis," kata Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius K. Ro, di Jakarta.

Dia menjelaskan, privatisasi yang akan ditempuh dibagi dalam dua kelompok besar. Kelompok pertama sebanyak empat BUMN melakukan right issue yaitu PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang diusulkan memperoleh PMN senilai Rp 1,5 triliun, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebesar Rp 3 triliun, PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebesar Rp 1,25 triliun dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk senilai Rp 2 triliun.

Selanjutnya, mendorong IPO sebanyak dua anak usaha BUMN. "Namanya (IPO) belum bisa kita ungkapkan. Tapi yang jelas satu perusahaan bergerak dalam industri agro," ujarnya.

Adapun privatisasi kelompok kedua yaitu dengan menempuh 'exit strategy' yang dilakukan terhadap dua perusahaan seperti PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) dan PT Kerta Leces dengan cara mengundang investor strategis.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masuk RPJMN 2025-2029, Program Hilirisasi Nikel Hingga Sawit Harus Dilanjutkan
Masuk RPJMN 2025-2029, Program Hilirisasi Nikel Hingga Sawit Harus Dilanjutkan

Presiden pengganti Jokowi wajib melanjutkan program hilirisasi nikel dan sawit.

Baca Selengkapnya
PT Inalum Catat Rekor Penjualan Tertinggi hingga 263.195 Metric Ton
PT Inalum Catat Rekor Penjualan Tertinggi hingga 263.195 Metric Ton

INALUM juga berhasil meraih peringkat Quadrant 1 dalam World-Class Smelter Cost Management

Baca Selengkapnya
Strategi Menteri Bahlil Kejar Target Investasi Rp1.650 Triliun di Tahun 2024
Strategi Menteri Bahlil Kejar Target Investasi Rp1.650 Triliun di Tahun 2024

Tingginya target investasi tersebut untuk mendorong ekonomi Indonesia di tahun-tahun mendatang di atas 5 persen.

Baca Selengkapnya
Airlangga Ungkap Kunci Keberhasilan Visi Indonesia Emas 2045
Airlangga Ungkap Kunci Keberhasilan Visi Indonesia Emas 2045

Transformasi ekonomi menjadi hal penting dalam mengejar ambisi tersebut.

Baca Selengkapnya
Menteri Investasi Rapatkan Barisan dengan DPMPTSP Bidik Investasi Rp13.528 Triliun
Menteri Investasi Rapatkan Barisan dengan DPMPTSP Bidik Investasi Rp13.528 Triliun

Rosan mengatakan, Rakornas tahun ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi nasional demi mewujudkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada 2029.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2023, Luhut Optimis Ekonomi Indonesia Akan Lampaui Rusia Pada 2025
Di ISF 2023, Luhut Optimis Ekonomi Indonesia Akan Lampaui Rusia Pada 2025

Pernyataan ini mengutip temuan dari hasil studi Atlantic Council.

Baca Selengkapnya
Bahlil Sebut Ada Pihak Sengaja Goreng Isu Soal Hirilisasi Nikel di Tahun Politik
Bahlil Sebut Ada Pihak Sengaja Goreng Isu Soal Hirilisasi Nikel di Tahun Politik

Pemerintah telah membuat roadmap hilirisasi hingga tahun 2040.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Keuntungan Indonesia Jika Miliki 51 Persen Saham Vale
Terungkap, Ini Keuntungan Indonesia Jika Miliki 51 Persen Saham Vale

Jika pengendalian Vale dipegang pihak nasional, maka tidak menutup kemungkinan diterapkan integrasi antara sektor tambang nikel dengan smelter.

Baca Selengkapnya
Menperin Ungkap Rencana IWIP Ekspor Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik ke Amerika Utara & Eropa
Menperin Ungkap Rencana IWIP Ekspor Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik ke Amerika Utara & Eropa

Pemerintah terus mendukung penuh percepatan pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Baca Selengkapnya
Chandra Asri Bakal Pasok Kaustik Soda ke Inalum untuk Produksi Baterai Kendaraan Listrik
Chandra Asri Bakal Pasok Kaustik Soda ke Inalum untuk Produksi Baterai Kendaraan Listrik

Chandra Asri Group melalui Pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) akan menyediakan kaustik soda basah yang akan digunakan oleh Inalum.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Produksi Emas Sendiri, Totalnya Mencapai 70 Ton per Tahun
Indonesia Bakal Produksi Emas Sendiri, Totalnya Mencapai 70 Ton per Tahun

Ini menandakan berakhirnya ketergantungan Indonesia pada ekspor konsentrat yang selama ini belum bisa memanen mineral secara maksimal.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Ancam Cabut Kontrak Vale Indonesia Jika Tak Mau Lanjut Hilirisasi Nikel
Pemerintah Ancam Cabut Kontrak Vale Indonesia Jika Tak Mau Lanjut Hilirisasi Nikel

Pemerintah terus mendorong hilirisasi komoditas SDA untuk meningkatkan nilai tambah.

Baca Selengkapnya