Menteri Rini sedih BUMN tambang RI banyak dianggap UKM

Merdeka.com - Kementerian BUMN menargetkan holding energi dan holding pertambangan rampung akhir tahun ini. Holding pertambangan sendiri bakal dipimpin oleh PT Indonesia Asahan Alumunium/Inalum (Persero).

Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan, salah satu alasan holding ini dilakukan karena belum optimalnya pengolahan nilai tambah atas mineral, tidak meratanya sumber daya alam mineral di wilayah Indonesia, keterbatasan kemampuan pendanaan investasi terkait hilirasi dan industri pertambangan di Indonesia sebagian besar dikuasai oleh pihak asing.

Lebih parahnya lagi, BUMN tambang di Indonesia tidak mendominasi industri pertambangan di dalam negeri. Sebagian industri tambang utama yang beroperasi di Indonesia dikuasai oleh korporasi dengan pemilik dari luar Indonesia.

"Seperti pertambangan kita padahal begitu besar. Sebagai negara yang punya tambang. Perusahaan-perusahaan tambang (BUMN) ini kecil-kecil semua. Kalau dilihat dari pemain dunia, masih kecil-kecil banget. Sedih gitu, sedih," ujar Rini dalam sela-sela kunjungan kerja di Tegal, Jawa Tengah, Senin (28/11) malam.

Bahkan, lanjutnya, perusahaan tambang di dalam negeri dianggap seperti Usaha Kecil Menengah (UKM). Oleh sebab itu, melalui holding ini pemerintah berharap bisa mendongkrak kemampuan perusahaan tambang dalam negeri sehingga tidak lagi dianggap sebagai UKM.

"Kalau diperbandingkan dunia, kita dianggap UKM lah. Nah ini yang harus kita tingkatkan. Buat mereka begitu kecil banget seperti UKM, tapi memang kalau di kita dianggap sudah besar," pungkasnya.