Menteri Rini tak yakin hasil uji beras plastik Sucofindo
Merdeka.com - Kasus beras sintetis melahirkan persoalan baru. Hasil uji PT Sucofindo menyebut beras plastik mengandung zat berbahaya.
Ini berbeda dengan hasil uji lima institusi lain yang menyatakan beras plastik aman. Yaitu, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Badan Litbang Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Laboratorium Pusat Kuliner di Puspitek Serpong.
Padahal beras plastik yang dijadikan sampel diambil dari tempat sama.
-
Apa yang ditimbulkan dari plastik? Limbah plastik mengandung zat karsinogenik yang bisa menyebabkan kanker, seperti kanker paru-paru, kanker prostat, kanker testis dan kanker payudara.
-
Bagaimana bedah plastik berkembang di Indonesia? Operasi plastik di Indonesia telah mengalami perkembangan signifikan sejak diperkenalkan pada awal abad ke-20. Awalnya, praktik ini berkembang seiring dengan masuknya ilmu kedokteran Barat ke Hindia Belanda.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Mengapa bedah plastik di Indonesia berkembang? Operasi plastik di Indonesia telah mengalami perkembangan signifikan sejak diperkenalkan pada awal abad ke-20.
-
Apa yang dimaksud dengan Bursa Karbon Indonesia? 'Bursa karbon adalah sistem perdagangan karbon atau carbon trading atau jual beli kredit karbon yang dimana penyelenggara bursa tersebut adalah BEI melalui indeks IDXCarbon,' katanya.
-
Sampah plastik apa yang diolah di Bandung? Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan bakal memanggil Sucofindo, Senin mendatang.
"Saya juga menanyakan, hasilnya kenapa beda? Padahalkan sampelnya yang diambil sama. Di BPOM nggak ada indikasi itu. Mengapa hal ini bisa terjadi," katanya di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (28/5).
Rini merasa tak yakin dengan hasil uji Sucofindo. Untuk itu, dia meminta perusahaan pelat merah itu melengkapi laporan hasil tes tersebut.
"Saya sudah minta ke Sucifindo supaya saya diberikan hasil yang detailnya seperti apa?"
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan hanya minta maaf lalu selesai. Kasus Ini harus ditindaklanjuti secara hukum.
Baca SelengkapnyaDinas Pangan melakukan pemeriksaan setelah seorang warga sakit setelah mengonsumsi beras yang diduga sintesis.
Baca SelengkapnyaKementan masih menunggu hasil pengecekan lebih lanjut terhadap kandungan anggur impor dari China tersebut olen BPOM.
Baca SelengkapnyaPDIP mengaku miris melihat gudang Bulog hanya diisi beras impor.
Baca SelengkapnyaMenurutnya banyak barang impor masuk ke Indonesia dengan kualitas buruk
Baca SelengkapnyaPerkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) membeberkan alasan memberikan sanksi kepada lembaga Poltracking.
Baca SelengkapnyaBapanas sudah melakukan uji coba laboratorium terhadap 240 senyawa residu pestisida pada sampel anggur Shine Muscat.
Baca SelengkapnyaPoltracking dilarang mempublikasikan hasil survei berikutnya, tanpa persetujuan dan pemeriksaan Dewan Etik.
Baca SelengkapnyaRefly mengaku bangga terhadap tiga hakim berani melakukan dissenting opinion.
Baca SelengkapnyaPoltracking Indonesia mengumumkan keluar dari Persepi karena keberatan dengan hasil dewan etik Persepi soal perbedaan hasil survei dengan LSI di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaKemas juga menegaskan roti Aoka diproduksi dari bahan yang berkualitas
Baca SelengkapnyaHasilnya tidak terdeteksi adanya residu pestisida dalam anggur shine muscat.
Baca Selengkapnya