Menteri Sandiaga Uno Ingin Wisata Jam Gadang Dilengkap Virtual Reality
Merdeka.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyebut, Jam Gadang sebagai salah satu ikon wisata di kota Bukittinggi sudah seharusnya dilengkapi dengan teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) agar semakin menarik wisatawan dan seiring perkembangan zaman yang semakin modern.
Hal itu disampaikan Menparekraf saat mengunjungi salah satu ikon pariwisata di kota Bukittinggi, Jam Gadang, Kamis (22/4).
Didampingi Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy dan Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, Menparekraf melihat kemegahan menara jam yang dibangun pada masa pemerintahan Hindia-Belanda ini. Menparekraf juga berkesempatan untuk masuk dan menaiki tangga hingga puncak menara.
-
Apa keunikan menara air Belanda di Pandeglang? Keunikan konstruksi bangunan membuat siapapun yang melintas tertarik untuk berhenti sejenak demi berswafoto atau memotret keberadaannya.
-
Kapan menara air Belanda di Pandeglang dibangun? Bentuknya lumayan usang, karena sudah ada sejak 1848.
-
Dimana menara abad pertengahan itu berada? Reruntuhan menara tersebut ditemukan pada fragmen tembok pertahanan kota yang masih ada, di sebuah rumah susun di Ulica Jezuicka.
-
Kenapa menara air Belanda di Pandeglang dibangun? Kala itu di abad ke-19, pemerintah kolonial Belanda tengah menggencarkan pembangunan tata kota di wilayah yang mereka kuasai, termasuk Pandeglang.
-
Dimana menara air Belanda di Pandeglang berada? Memiliki tinggi hingga 11 meter, menara air ini berdiri persis di simpang Jalan Masjid Agung Kebon Cau, Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang.
-
Dimana Menara Syahbandar dibangun? Mengutip Kemdikbud.go.id, menara yang dibangun pada pertengahan abad ke-18 itu dibangun di tepi Kali Semarang.
"Luar biasa pemandangannya, Jam Gadang ini sangat ikonik. Ada satu kemegahan tersendiri bisa melihat Gunung Merapi dan Gunung Singgalang dari ketinggian menara," kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Menparekraf mengungkapkan, keputusan untuk mempercantik Jam Gadang dengan VR (virtual reality) dan Augmented Reality (AR) lantaran kondisi menara yang tidak memungkinkan untuk menampung banyak orang. Sehingga pendekatan teknologi diyakini bisa menjadi solusi.
"Jam Gadang sudah saatnya dilengkapi dengan VR (virtual reality) dan Augmented Reality (AR) sehingga orang-orang tetap bisa merasakan sensasinya tanpa harus naik ke atas," tekannya.
Menparekraf menambahkan, salah satu program unggulan yang akan dikembangkan di Sumatra Barat adalah geopark. Geopark sendiri merupakan sebuah kawasan bentang panorama alam yang memiliki unsur sifat kebumian istimewa, termasuk nilai arkeologi, ekologi, dan budaya yang ada di dalamnya.
"Dan Bukittinggi sebagai destinasi unggulan dan juga menjadi salah satu tulang punggung untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Sumatra Barat, akan terus kita bangun pariwisata sesuai dengan tren terbaru pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," bebernya.
Sumbar Punya 7 Geopark
Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy mengungkapkan, Sumatra Barat memiliki tujuh geopark di mana tiga di antaranya sudah berstatus geopark nasional. Dengan keberadaan geopark series ini bisa menjadi potensi untuk dilakukan penyelenggaraan event seperti sport tourism.
"Bukittinggi PDRB-nya (Produk Domestik Regional Bruto) paling tinggi adalah dari sektor pariwisata yang dalam satu tahun belakangan terhantam. Kita harapkan dengan semangat dari Pak Menteri bisa kembali menggeliatkan pariwisata di Bukittinggi dan Sumatra Barat pada umumnya," sebutnya.
Sementara Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar mengatakan, pihaknya tengah mencoba untuk mengembangkan wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) sebagai salah satu kekuatan untuk menarik wisatawan.
"Kedatangan Menparekraf dapat menjadi semangat atau simbol bahwa Bukittinggi akan menjadi perhatian serius dari pemerintah untuk dikembangkan sebagai objek wisata atau ekonomi kreatif, lalu dioptimalisasi dengan program-program sentuhan pemerintah pusat," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menara Pandang ini telah lama menjadi ikon wisata yang setiap harinya selalu ramai dengan aktivitas warga.
Baca SelengkapnyaKota Padang merupakan salah satu wilayah yang cukup penting bagi pemerintah kolonial kala itu. Kini, beberapa jejak peninggalan mereka masih dijumpai.
Baca SelengkapnyaWalau sering direnovasi, namun bentuknya masih dibiarkan sesuai aslinya
Baca SelengkapnyaKini Wisma Perdamaian lebih sering digunakan untuk kegiatan budaya, seni atau pendidikan.
Baca SelengkapnyaDalam perjalanannya istana ini pernah mengalami kebakaran di tahun 1880
Baca SelengkapnyaMuseum ini menghadirkan pertunjukan air terjun menari dan video mapping yang menampilkan metamorphosis sejarah bangunan museum.
Baca SelengkapnyaSebuah peninggalan sejarah berupa anak tangga yang berjumlah ratusan kini menjadi salah satu objek wisata di Sibolga, Sumatra Utara.
Baca SelengkapnyaBegini keunikan gedung istana kepresidenan tertua di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKota Tua, jalur perdagangan strategis dan cukup populer di masa lalu. Kini, daerah tersebut menjelma menjadi destinasi wisata yang penuh dengan sejarah bangsa.
Baca SelengkapnyaDigitalisasi yang melekat pada Gen Z diharapkan bisa menjadi dongkrak destinasi wisata dalam negeri.
Baca Selengkapnya