Menteri Siti sebut ada 15 perusahaan baja perusak lingkungan
Merdeka.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan saat ini pemerintah telah melakukan pengawasan terhadap 19 perusahaan baja di Indonesia. Dari pengawasan tersebut, ada 15 perusahaan baja yang dinyatakan menjadi perusak lingkungan.
"Menurut recordnya lingkungan hidup dan kehutanan, itu ada 19 industri baja yang kita ikuti perkembangannya. Yang baik cuma 4 perusahaan," ujar dia usai ditemui usai rapat koordinasi di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Selasa (23/12).
Menurut dia, empat perusahaan tersebut sangat baik dalam menjaga lingkungannya. Dan sisanya, kata dia, masih banyak perusahaan baja yang tidak mematuhi prosedur lingkungan dan tergolong menjadi perusak lingkungan. Untuk itu, dia bakal melakukan pembinaan lebih lanjut terhadap 15 perusahaan baja perusak lingkungan tersebut.
-
Bagaimana cara mengatasi polusi pabrik? “Saya minta, Polri segera turun tangan untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap pabrik-pabrik di Jabodetabek, yang diduga telah melanggar batas emisi. Jika ada yang melanggar beri sanksi tegs,“ ujar Sahroni dalam siaran persnya, Selasa (15/8).
-
Apa dampak negatif dari merusak lingkungan? Dampak dari kerusakan alam juga mencakup pencemaran lingkungan, kebakaran hutan, dan pemanasan global.
-
Bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan di Indonesia? Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Apa efek rumah kaca itu? Efek rumah kaca adalah proses yang terjadi ketika gas di atmosfer bumi memerangkap panas matahari.
-
Bagaimana kerusakan lingkungan menyebabkan bencana? Ulal tangan manusia dapat memengaruhi terjadinya bencana tersebut melalui aktivitas yang merusak lingkungan, seperti illegal logging yang menyebabkan banjir dan tanah longsor, serta pembangunan di daerah rawan bencana alam.
"Iya kita tanggung jawab pembinaan, nanti kita mau panggil, kita mau lihat lagi komitmennya. Tadi pak Menkonya bilang, kalau perlu ditutup, ya ditutup," kata dia.
Lebih lanjut, Siti menambahkan pemerintah memberikan waktu hingga Januari mendatang pada 15 perusahaan tersebut untuk memperbaiki pengolahan baja dalam menjaga lingkungan dan tidak mencemarkan limbah baja. Apabila tidak memperbaiki, kata dia, pemerintah terpaksa menutup perusahaan tersebut.
"Kita segera panggil. Mungkin kalau dapet minggu ini, ya minggu ini, kalau dapet minggu depan, ya minggu depan atau Januari paling engga kira selesaikan," pungkas dia. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan-perusahaan ini sebelumnya sudah diberi peringatan bahkan sudah ditutup sementara.
Baca Selengkapnya11 Perusahaan ini disanksi setelah KLHK menggelar operasi.
Baca SelengkapnyaJokowi akan menindak tegas perusahaan yang tidak memakai scrubber.
Baca SelengkapnyaTemuannya, besi baja siku tersebut tidak sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Nomor Pendaftaran Barang (NPB).
Baca Selengkapnya"Cerobong di perusahaan itu belum sesuai standar," kata Ketua Sub Kelompok Penegakan Hukum DLH DKI Jakarta Hugo.
Baca SelengkapnyaMencegah pencemaran, pengawasan dan kontrol bakal terus digencarkan.
Baca SelengkapnyaSanksi akan dikenakan kepada industri yang tidak menaati aturan pengendalian emisi gas sehingga menyebabkan penurunan kualitas udara di daerah sekitarnya.
Baca SelengkapnyaTingginya tingkat polusi udara di Indonesia, khususnya Jakarta, masih jadi perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaAda 11 1 perusahaan yang berada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang dihentikan kegiatan operasionalnya karena sebabkan polusi
Baca Selengkapnya48 Perusahaan penyebab polusi udara ini akan dikenakan sanksi.
Baca SelengkapnyaJakarta sempat menempati urutan pertama kota dengan kualitas udara terburuk di dunia versi data dari situs IQAir.
Baca Selengkapnya