Menteri Sofyan yakin harga beras tak jadi penghalang deflasi
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan terjadi deflasi di bulan Februari sebesar 0,36 persen. Angka ini merupakan tertinggi kedua dalam 50 terakhir.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah akan berupaya menjangkau target inflasi sejalan dengan target yang telah ditetapkan Bank Indonesia (BI) yakni 4 plus minus 1 persen.
"Ya tentu kita akan melakukan apa saja supaya inflasi itu terkontrol dan sesuai dengan target. Alhamdulillah selama 2 bulan ini deflasi," kata Sofyan di kantor wapres, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (2/3).
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Bagaimana deflasi dihitung oleh BPS? BPS mencatat bahwa pada bulan tersebut, terjadi deflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan, yang menyebabkan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,06 di bulan Agustus 2024 menjadi 105,93 di bulan September 2024.
-
Siapa yang menyatakan deflasi mengancam daya beli? Definisi Deflasi Dengan terjadinya deflasi secara beruntun dalam lima bulan terakhir, terdapat kekhawatiran bahwa daya beli masyarakat mulai melemah.
Sofyan optimis, bulan ini kembali terjadi deflasi. Persoalan harga beras yang menjadi sandungan di bulan Februari diyakini tidak akan kembali terjadi bulan ini karena panen raya.
"Bulan depan kita akan jalan terus, apalagi tidak ada masalah lagi di beras bulan ini karena beras itu kan sudah mulai panen," ucap Sofyan.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Februari 2015 terjadi deflasi 0,36 persen. Ini melanjutkan tren penurunan harga barang sudah tercetak pada bulan sebelumnya.
Dengan demikian, deflasi tahun kalender (Januari-Februari) sebesar 0,61 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadiwibowo menilai seharusnya deflasi Februari bisa lebih tinggi. Namun, tertahan oleh harga beras terus naik dan menyumbang inflasi sebesar 0,11 persen.
Selain itu, ada juga penaikan tarif listrik, tarif angkutan udara, sewa rumah, dan harga emas. Namun, sumbangan inflasi lebih kecil ketimbang beras.
"Inflasi listrik 0,05 persen, Angkutan udara 0,04 persen, Sewa rumah dan emas juga mengalami inflasi sebesar 0,02 persen," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendag menyampaikan bahwa situasi deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut memberatkan para pedagang dan petani.
Baca SelengkapnyaMendag membantah adanya penimbun beras yang menyebabkan harga beras premium meroket.
Baca SelengkapnyaSusiwijono mengatakan, masalah utama beras langka dan mahal di ritel modern disebabkan adanya pergeseran masa tanam dan masa panen.
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaSejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaBapanas memperkirakan, pada panen raya kali ini produksi beras nasional akan cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaHarga gabah di tingkat petani pada Agustus 2024 secara tahunan terpantau masih terus alami kenaikan.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, pada tahun 1999 setelah krisis finansial Asia Indonesia mengalami pernah deflasi selama 7 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaBeras saat ini langka dan harganya sangat melejit.
Baca Selengkapnya