Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Sri Mulyani Akui Data Pemerintah Lemah Dalam Penyaluran Bansos Corona

Menteri Sri Mulyani Akui Data Pemerintah Lemah Dalam Penyaluran Bansos Corona Sri Mulyani. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengakui program jaringan pengaman sosial pemerintah untuk membantu masyarakat terdampak Covid-19 masih belum optimal. Hal itu tercermin dari ketidakakuratan data di lapangan dalam penyaluran bantuan sosial.

Dia mengatakan, di Jakarta sendiri, tercatat pekerja sektor informal terus bertambah. Seperti misalnya, mereka yang bekerja sebagai tukang ojek online harus berhenti beroperasi pasca adanya pandemi Covid-19. Pun demikian, mereka yang membuka usaha warung makan pada akhirnya harus tutup karena pandemi ini.

"Mereka masuk sektor yang disebut informal biasanya itu. Database masih sangat bisa dikatakan sangat lemah," kata dia dalam diskusi yang digelar di akun instagramnya, Jumat (1/5).

Orang lain juga bertanya?

Dia mengatakan evaluasi terkait data di lapangan akan terus dilakukan oleh pemerintah secara bersama-sama. Sebab, dia ingin agar seluruh jaringan pengaman sosial diberikan pemerintah tepat sasaran bagi mereka yang terdampak Covid-19.

"Evaluasi terus dilakukan kami lainnya kita lihat waktu covid-19 terjadi kasus pertama ini pada Maret terus kemudian respons itu dilakukan secara sangat cepat pembatasan sosial dan lain-lain," kata dia.

Bendahara Negara ini mengatakan, selama ini bantalan atau jaring sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan sembako berada di ranah Kementerian Sosial (Kemensos). Namun, di tengah kondisi seperti ini, Kemensos pun sulit untuk memperlebar bantuan tersebut karena keterbatasan data.

"Nah sekarang kita tahu bahwa database kemenkeu daerah itu punya target grup sendiri. Ini jadi suatu persoalan, kalau menggunakan kartu sembako dan PKH kemensos masih ada kelompok miskin yang tidak masuk," tandas dia.

Berkaca dari Corona, Ganjar Dorong Tiap Pemda Miliki Big Data

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengusulkan kepada pemerintah agar mendorong seluruh provinsi mempunyai big data. Menurutnya, big data penting dan sangat dibutuhkan di tengah kondisi pandemi virus corona saat ini.

Ganjar menyebut tidak adanya big data di sejumlah provinsi, membuat pemerintah kesulitan untuk mendata berapa besar dampak sektor pariwisata hingga UMKM yang ada di beberapa provinsi. Akibatnya, pemerintah harus berkaca atau mereview kembali data-data tersebut yang memakan waktu.

"Kita diajari betul bapak ibu oleh si Covid-19 ini, ini Covid ini memang kurang ajar sama kita. Semuanya kita diminta untuk berkaca mereview hari ini kita wajibkan seluruhnya punya big data. Boleh tidak di Musrenbangnas nya diputuskan semua harus menyiapkan big data apapun," kata Ganjar dalam Musrenbangnas 2020, Kamis (30/4).

Ganjar ingin agar dari pemerintah setidaknya Kementerian PPN/Bappenas menyusun atau membuatkan satu big data acuan. Setelah itu dibuatkan, pemerintah bisa menginstruksikan kepada seluruh pemerintah provinsi daerah untuk membuat big data mengikuti milik pemerintah pusat.

"Tolong perintahkan kepada kami-kami untuk menyusun. Menyusun big data apapun, big data kesehatan, data bencana, big data pangan, big data UKM, big data SDM dan seterusnya," jelas dia.

Setelah big data selesai, perlu dilakukan pemerintah selanjutnya adalah mereview politik anggaran yang ada di APBN. Kira-kira sektor-sektor mana saja yang terdampak baik pariwisata maupun UMKM hingga lainnya.

"Saatnya sekarang perintahkan kami mari kita bekerja antar sektor antar daerah perintahkan kepada kami susunlah (big data)," tandas dia.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Di Markas PBB, Mensos Risma Tegaskan Soal Pentingnya Pemanfaatan Teknologi dalam Pengentasan Kemiskinan
Di Markas PBB, Mensos Risma Tegaskan Soal Pentingnya Pemanfaatan Teknologi dalam Pengentasan Kemiskinan

Kemensos mendirikan lebih dari 648 lumbung sosial di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Orang Miskin, Kelas Menengah dan Orang Kaya Ikut Nikmati Anggaran Perlindungan Sosial
Tak Hanya Orang Miskin, Kelas Menengah dan Orang Kaya Ikut Nikmati Anggaran Perlindungan Sosial

Sebenarnya anggaran perlindungan sosial juga dialokasikan untuk subsidi dan kompensasi yang dinikmati hampir seluruh masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pejabat Bappenas Ada yang Terdaftar Penerima Bansos, Sekjen Langsung Tertawa
Pejabat Bappenas Ada yang Terdaftar Penerima Bansos, Sekjen Langsung Tertawa

Pembaruan data diyakini berkontribusi besar terhadap tingkat efektivitas kebijakan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Kata Menko Airlangga soal Kabar Mensos Risma Tak Dilibatkan Program Bansos
Kata Menko Airlangga soal Kabar Mensos Risma Tak Dilibatkan Program Bansos

Menko Airlangga membantah jika Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak dilibatkan dalam perencanaan bantuan sosial (bansos).

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Curhat, Sering Ditanya DPR Soal Data Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron
Sri Mulyani Curhat, Sering Ditanya DPR Soal Data Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Melalui BAS, Pemerintah pusat dan Daerah bisa mengkonsolidasikan program nasional seperti, program di sektor ketahanan pangan, hingga program ketahanan energi.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Beri Bukti Banyak Orang Kaya Terima Bansos dan Nikmati Subsidi Negara
Sri Mulyani Beri Bukti Banyak Orang Kaya Terima Bansos dan Nikmati Subsidi Negara

Sri Mulyani mengatakan, alokasi perlinsos kepada masyarakat menjadi salah satu instrumen untuk menjaga daya beli.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Ini, Banyak Petani Tak Dapat Pupuk Subsidi
Gara-Gara Ini, Banyak Petani Tak Dapat Pupuk Subsidi

Mentan Amran mengungkapkan penyebab banyak petani tak dapat pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya
Ngabalin: Kehadiran Empat Menteri di MK Memperjelas soal Bansos
Ngabalin: Kehadiran Empat Menteri di MK Memperjelas soal Bansos

Ngabalin menilai keterangan empat menteri itu melengkapi apa yang dibutuhkan oleh Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya
Politisi PDIP Sebut Pembagian Bansos Dimanfaatkan untuk Kepentingan Elektoral
Politisi PDIP Sebut Pembagian Bansos Dimanfaatkan untuk Kepentingan Elektoral

Pemerintah disebut tidak lagi menggunakan data Kemensos, melainkan data Kemenko PMK.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Disebut Bendahara Negara yang Pelit, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini
Tak Terima Disebut Bendahara Negara yang Pelit, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini

Sri selalu menjadi pendengar yang baik jika kementerian dan lembaga (K/L) meminta anggaran.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas! Sri Mulyani Blak-blakan Banyak Kelas Menengah Jatuh Miskin Jelang Jokowi Lengser
VIDEO: Tegas! Sri Mulyani Blak-blakan Banyak Kelas Menengah Jatuh Miskin Jelang Jokowi Lengser

Sri Mulyani mengakui ada kelas menengah yang jatuh dalam jurang kemiskinan

Baca Selengkapnya
Inflasi Masih Tinggi, Sri Mulyani: Kondisi Ekonomi Dunia Sedang Tidak Baik
Inflasi Masih Tinggi, Sri Mulyani: Kondisi Ekonomi Dunia Sedang Tidak Baik

Lonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya