Menteri Sri Mulyani Akui Data Pemerintah Lemah Dalam Penyaluran Bansos Corona
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengakui program jaringan pengaman sosial pemerintah untuk membantu masyarakat terdampak Covid-19 masih belum optimal. Hal itu tercermin dari ketidakakuratan data di lapangan dalam penyaluran bantuan sosial.
Dia mengatakan, di Jakarta sendiri, tercatat pekerja sektor informal terus bertambah. Seperti misalnya, mereka yang bekerja sebagai tukang ojek online harus berhenti beroperasi pasca adanya pandemi Covid-19. Pun demikian, mereka yang membuka usaha warung makan pada akhirnya harus tutup karena pandemi ini.
"Mereka masuk sektor yang disebut informal biasanya itu. Database masih sangat bisa dikatakan sangat lemah," kata dia dalam diskusi yang digelar di akun instagramnya, Jumat (1/5).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa data penting untuk program penanggulangan kemiskinan? Data merupakan komponen utama dalam program penanggulangan kemiskinan. Tanpa data yang akurat, program-program penanggulangan kemiskinan akan berisiko besar tidak tepat sasaran.
-
Mengapa realisasi perlinsos Kemensos tahun 2023 rendah? 'Ini yang menjelaskan pada saat kami menjelaskan kenaikan 2 bulan pada bansos Kemensos mencapai cukup tinggi adalah akibat baseline 2023 dari bansos Kemensos pada bulan Januari—Februari yang memang waktu itu rendah akibat masih adanya penataan kembali kerja sama antara Kemensos dan perbankan,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana bantuan disalurkan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
Dia mengatakan evaluasi terkait data di lapangan akan terus dilakukan oleh pemerintah secara bersama-sama. Sebab, dia ingin agar seluruh jaringan pengaman sosial diberikan pemerintah tepat sasaran bagi mereka yang terdampak Covid-19.
"Evaluasi terus dilakukan kami lainnya kita lihat waktu covid-19 terjadi kasus pertama ini pada Maret terus kemudian respons itu dilakukan secara sangat cepat pembatasan sosial dan lain-lain," kata dia.
Bendahara Negara ini mengatakan, selama ini bantalan atau jaring sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan sembako berada di ranah Kementerian Sosial (Kemensos). Namun, di tengah kondisi seperti ini, Kemensos pun sulit untuk memperlebar bantuan tersebut karena keterbatasan data.
"Nah sekarang kita tahu bahwa database kemenkeu daerah itu punya target grup sendiri. Ini jadi suatu persoalan, kalau menggunakan kartu sembako dan PKH kemensos masih ada kelompok miskin yang tidak masuk," tandas dia.
Berkaca dari Corona, Ganjar Dorong Tiap Pemda Miliki Big Data
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengusulkan kepada pemerintah agar mendorong seluruh provinsi mempunyai big data. Menurutnya, big data penting dan sangat dibutuhkan di tengah kondisi pandemi virus corona saat ini.
Ganjar menyebut tidak adanya big data di sejumlah provinsi, membuat pemerintah kesulitan untuk mendata berapa besar dampak sektor pariwisata hingga UMKM yang ada di beberapa provinsi. Akibatnya, pemerintah harus berkaca atau mereview kembali data-data tersebut yang memakan waktu.
"Kita diajari betul bapak ibu oleh si Covid-19 ini, ini Covid ini memang kurang ajar sama kita. Semuanya kita diminta untuk berkaca mereview hari ini kita wajibkan seluruhnya punya big data. Boleh tidak di Musrenbangnas nya diputuskan semua harus menyiapkan big data apapun," kata Ganjar dalam Musrenbangnas 2020, Kamis (30/4).
Ganjar ingin agar dari pemerintah setidaknya Kementerian PPN/Bappenas menyusun atau membuatkan satu big data acuan. Setelah itu dibuatkan, pemerintah bisa menginstruksikan kepada seluruh pemerintah provinsi daerah untuk membuat big data mengikuti milik pemerintah pusat.
"Tolong perintahkan kepada kami-kami untuk menyusun. Menyusun big data apapun, big data kesehatan, data bencana, big data pangan, big data UKM, big data SDM dan seterusnya," jelas dia.
Setelah big data selesai, perlu dilakukan pemerintah selanjutnya adalah mereview politik anggaran yang ada di APBN. Kira-kira sektor-sektor mana saja yang terdampak baik pariwisata maupun UMKM hingga lainnya.
"Saatnya sekarang perintahkan kami mari kita bekerja antar sektor antar daerah perintahkan kepada kami susunlah (big data)," tandas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemensos mendirikan lebih dari 648 lumbung sosial di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebenarnya anggaran perlindungan sosial juga dialokasikan untuk subsidi dan kompensasi yang dinikmati hampir seluruh masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPembaruan data diyakini berkontribusi besar terhadap tingkat efektivitas kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membantah jika Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak dilibatkan dalam perencanaan bantuan sosial (bansos).
Baca SelengkapnyaMelalui BAS, Pemerintah pusat dan Daerah bisa mengkonsolidasikan program nasional seperti, program di sektor ketahanan pangan, hingga program ketahanan energi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan, alokasi perlinsos kepada masyarakat menjadi salah satu instrumen untuk menjaga daya beli.
Baca SelengkapnyaMentan Amran mengungkapkan penyebab banyak petani tak dapat pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaNgabalin menilai keterangan empat menteri itu melengkapi apa yang dibutuhkan oleh Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaPemerintah disebut tidak lagi menggunakan data Kemensos, melainkan data Kemenko PMK.
Baca SelengkapnyaSri selalu menjadi pendengar yang baik jika kementerian dan lembaga (K/L) meminta anggaran.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui ada kelas menengah yang jatuh dalam jurang kemiskinan
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca Selengkapnya