Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Sri Mulyani Blak-blakan Tentang Fungsi Utang Selama Pandemi

Menteri Sri Mulyani Blak-blakan Tentang Fungsi Utang Selama Pandemi Menkeu Sri Mulyani. ©Humas Kemenkeu

Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menolak, adanya wacana usulan perpanjangan pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Memang pemulihan ekonomi nasional masih membutuhkan waktu untuk kembali ke fase normal, namun hal tersebut tidak lantas mengabaikan sisi kesehatan keuangan negara.

"Kita beroperasi dengan UU No. 2 tahun 2020, kita menjalani masa transisi menghadapi pandemi dan instrumen ini bukan tujuannya. Instrumen fiskal masuk untuk menyediakan sarana countercyclical dan menjaga momentum pertumbuhan agar bisa pulih," ungkap Menteri Sri Mulyani dalam Mandiri Invesment Indonesia, Jakarta, Rabu (9/2).

Dia melanjutkan instrumen fiskal ini memiliki tujuan penting dari sisi distribusinya terkait dengan ekonomi. Fiskal harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara merata. Di masa pandemi ini tidak boleh ada masyarakat yang tertinggal, tak peduli dia semiskin apapun dan berada di wilayah terluar dari Indonesia.

Orang lain juga bertanya?

Instrumen fiskal ini juga untuk mewujudkan efisiensi alokasi. Mengurangi distorsi dalam ekonomi agar bisa tumbuh dengan cara yang sehat, produktif dan berkelanjutan. "Makanya saya tekankan instrumen fiskal ini menjaga level defisit dan utang," kata dia.

Selama ini masyarakat hanya fokus melihat pemerintah selalu mencetak utang dan menyebabkan APBN mengalami defisit. Padahal keputusan tersebut merupakan bagian dari desain dan postur kebijakan yang bertujuan untuk perekonomian nasional.

Hasilnya pun saat ini sudah mulai bisa dirasakan lewat pemulihan ekonomi yang sudah pulih cukup kuat. Hampir semua sektor telah bergerak menuju pemulihan, meskipun masih ada beberapa yang tertatih.

Tak Korbankan Kesehatan Keuangan Negara

Pemerintah memang menginginkan momentum ini terus berlanjut dengan berbagai dukungan kebijakan. Namun di sisi lain, hal tersebut tidak boleh sampai mengorbankan keuangan negara di masa depan.

"Ketika momentum pertumbuhan tetap kuat di lintas sektor maka kebijakan fiskal ini bukan yang dominan lagi karena kegiatan ekonomi ini sudah bangkit," kata dia.

Di sisi lain, pemerintah juga harus bersiap dengan berbagai syok ekonomi yang mungkin akan terjadi di masa depan. Maka dari itu, sudah saatnya APBN kembali disehatkan lagi setelah 3 tahun berjuang untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Terlebih berbagai negara di dunia saat ini sudah mulai bergerak menyiapkan diri untuk mengakhiri pandemi dengan hidup bersama endemi. "Kesehatan anggaran harus dijaga, kita tidak pernah tahu ini berapa lama akan berlangsung dan syok apa lagi yang akan muncul dimasa depan," kata dia.

"Ketika ada syok ini anggaran harus sehat kembali, sehingga tidak akan jadi masalah. Ini disiplin yang harus kita terapkan," sambungnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dituding Jadi Menteri Suka Ngutang, Sri Mulyani Akhirnya Buka Suara
Dituding Jadi Menteri Suka Ngutang, Sri Mulyani Akhirnya Buka Suara

"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Disebut Bendahara Negara yang Pelit, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini
Tak Terima Disebut Bendahara Negara yang Pelit, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini

Sri selalu menjadi pendengar yang baik jika kementerian dan lembaga (K/L) meminta anggaran.

Baca Selengkapnya
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia

The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Klaim Ekonomi Indonesia Tetap Stabil di Tengah Krisis Global
Sri Mulyani Klaim Ekonomi Indonesia Tetap Stabil di Tengah Krisis Global

Kinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp104 Triliun Meski APBN Surplus, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini
Pemerintah Tarik Utang Rp104 Triliun Meski APBN Surplus, Sri Mulyani Beri Penjelasan Begini

Surplus APBN ditopang oleh penerimaan negara yang masih lebih tinggi dibandingkan belanja negara.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Tarik Utang Rp132 Triliun Hingga Mei 2024
Sri Mulyani Tarik Utang Rp132 Triliun Hingga Mei 2024

Sri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan SBN mencapai Rp141,6 triliun atau turun 2 persen secara yoy dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp144,5 triliun.

Baca Selengkapnya
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025

Kepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Antisipasi Penurunan Kinerja APBN Terdampak Perlambatan Ekonomi Global
Sri Mulyani Antisipasi Penurunan Kinerja APBN Terdampak Perlambatan Ekonomi Global

Sri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023

Baca Selengkapnya
Update Sri Mulyani: Kenaikan Tarif PPN 12 Persen Tetap Berlaku 1 Januari 2025
Update Sri Mulyani: Kenaikan Tarif PPN 12 Persen Tetap Berlaku 1 Januari 2025

Menkeu Sri Mulyani menjelaskan penyusunan kebijakan perpajakan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi di berbagai sektor.

Baca Selengkapnya
Sinyal Kuat Kembali Jadi Menkeu, Sri Mulyani Sebut Tak Ada Kementerian Penerimaan Negara
Sinyal Kuat Kembali Jadi Menkeu, Sri Mulyani Sebut Tak Ada Kementerian Penerimaan Negara

Prabowo akan fokus pada pengelolaan penerimaan negara, termasuk pajak, bea cukai, serta optimalisasi belanja negara.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2024 Tetap Cerah
Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2024 Tetap Cerah

Sri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya