Menteri Sri Mulyani Klaim Pemerintah Mampu Kendalikan Varian Delta
Merdeka.com - Tren penurunan kasus Covid-19 di dunia telah mengalami penurunan sejak merebaknya varian delta. Penyebaran varian asal India ini terjadi beberapa kali yakni pada Desember 2020, April 2021 dan puncaknya Juni 2021.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penurunan kasus juga diiringi dengan penurunan angka kematian. Tak hanya itu, tren tersebut juga dialami Indonesia yang berhasil mengendalikan Covid-19 varian delta.
"Dari data, Indonesia negara yang relatif sangat baik dalam penanganan Covid-19, baik dari kasus harian atau kasus mingguan. Kasus kematian juga bisa ditekan rendah dan Indonesia dalam situasi yang cukup baik," tutur Menteri Sri Mulyani dalam Seminar Sinergi Pengawasan Program PC-PEN, Jakarta, Kamis (21/10).
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Kapan jumlah kasus HIV di Jawa Tengah menurun? Dia menyebut temuan pada 2023 ini menurun dibanding 2022 kemarin. Sebab pada tahun sebelumnya tercatat ada 3.120 kasus.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Meski begitu, beberapa negara seperti Turki, Inggris dan Rusia masih menghadapi tantangan dalam pengendalian varian delta. Penambahan kasus di negara-negara tersebut masih cukup tinggi. Padahal dalam beberapa waktu kedepan Inggris akan menjadi tuan rumah dalam pertemuan yang membahas tentang ancaman perubahan iklim.
Situasi ini pun menjadi pelik bagi para pembuat kebijakan karena negara-negara tersebut harus mengeluarkan kebijakan yang mengutamakan keselamatan masyarakat walau bisa berdampak berat pada sisi ekonomi. Meskipun sudah ada vaksinasi dan pengobatan pasien di rumah sakit untuk mengurangi resiko meninggal dunia.
"Kenaikan kasus akan mengharuskan negara merespon untuk menyelamatkan masyarakat dan ini biasanya dari sisi ekonomi sangat berat," kata dia.
Indonesia Berprestasi Kendalikan Covid-19
Di tingkat regional, penanganan kasus Covid-19 negara-negara ASEAN dinilai relatif baik. Termasuk Vietnam yang tahun juga kewalahan dalam menghadapi varian delta. Sayangnya, Singapura yang masih harus bergelut menangani varian delta. Bahkan, Menteri Sri Mulyani menyebut kasus yang terjadi di Kota Singa lebih parah bila dibandingkan dengan tahun 2020.
"Saat ini hampir semua negara-negara di ASEAN mengalami penurunan kasus kecuali Singapura yang lonjakannya masih tinggi dan lebih parah dari tahun lalu," katanya.
Menteri Sri Mulyani mengatakan dari berbagai perbandingan tersebut menunjukkan Indonesia berprestasi dalam mengendalikan Covid-19. Kebijakan-kebijakan tersebut berhasil dengan dukungan kerja sama berbagai pihak baik di pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga para aparat keamanan seperti TNI Polri.
"Sehingga fakta Indonesia bisa kendalikan ini prestasi dan hasil kerja keras nyata semua pihak, pemerintah pusat yang langsung dimonitor Presiden kepada Pemda, jajaran TNI Polri yang memberikan kontribusi yang luar biasa," kata dia.
Dia menambahkan, adanya penurunan kasus ini bisa menormalisasi kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat. Sehingga program PEN bisa dilakukan dan memulihkan kembali tidak hanya daya beli masya atau kesejahteraan tapi mengembalikan lagi kesempatan kerja dan mendorong investasi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca Selengkapnya