Menteri Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi ini Pasti Ada Jalan Terjal dan Berkelok
Merdeka.com - Proses pemulihan ekonomi Indonesia tidak hanya bergantung pada penyebaran dan penanganan pandemi Covid-19. Lebih dari itu, momentum pertumbuhan harus juga mewaspadai kondisi perekonomian global, khususnya negara maju yang melakukan penyesuaian kebijakan selama masa pemulihan ekonomi.
"Kita harus tetap waspada dari lingkungan global seperti negara maju yang melakukan penyesuaian kebijakan. Pemulihan ekonomi ini tidak akan berjalan secara linear, pasti ada jalan terjal dan berkelok, maka kami harus fleksibel dan waspada," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam webinar: Hadapi Bersama Perubahan Iklim dan Strategi Ekonomi Hijau, Jakarta, Selasa (14/12).
Beberapa negara maju mengalami proses pemulihan ekonomi yang lebih cepat dan meninggalkan negara lainnya. Akibatnya inflasi ekonomi di negara-negara tersebut meningkat drastis. Pada Oktober 2021 Amerika Serikat mengalami inflasi terburuk dari yang pernah ada.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
"Inflasi 6,2 persen ini terburuk dari yang pernah dialami Amerika Serikat," kata dia.
Bahkan pada November, inflasi di negeri Paman Sam tersebut kembali naik menjadi 6,8 persen. Dari perkembangan ini, kata Menteri Sri Mulyani, Indonesia harus bersiap melakukan proteksi terhadap tekanan yang bisa terjadi.
"Kita harus bisa proteksi tekanan ke otoritas moneter buat pengetatan akan lebih besar," kata dia.
Peningkatan juga terjadi di negara-negara Eropa yang mengalami inflasi hingga 4 persen. Padahal sebelumnya inflasi di Eropa mendekati 0 persen atau malah mengalami deflasi saat kondisi pra pandemi.
Kondisi ini seharusnya diantisipasi untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi. Sebab kenaikan inflasi di negara-negara maju bisa berdampak langsung pada negara-negara berkembang dan negara pasar seperti Indonesia.
Menteri Sri Mulyani Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 2021 Bisa Capai 4,5 Persen
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang 2021 sebesar 3,7 persen hingga 4,5 persen. Dia optimis perekonomian nasional membaik dibandingkan tahun sebelumnya meski pada pertengahan tahun dihadapkan dengan ledakan kasus Covid-19 varian delta.
"Dari keseluruhan tahun ini akan ada akselerasi pertumbuhan ekonomi sehingga di akhir tahun bisa tumbuh 3,7 persen - 4,5 persen," kata Menteri Sri Mulyani dalam webinar: Hadapi Bersama Perubahan Iklim dan Strategi Ekonomi Hijau, Jakarta, Selasa (14/12).
Menteri Sri Mulyani menuturkan selama tahun 2021, pemerintah dan berbagai pihak telah bekerja keras dalam mengendalikan penyebaran Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Kebangkitan perekonomian tahun ini bahkan lebih cepat dan dalam waktu yang singkat meski dihadapkan pada tantangan penyebaran varian delta.
Sejak memasuki kuartal IV dan menjelang akhir tahun perekonomian makin bergerak lebih cepat. Tercermin dari kegiatan di sektor manufaktur yang sudah meningkat hingga IPM Manufaktur Indonesia di level 53,9.
Tak hanya itu, kegiatan ekspor produk Indonesia terus meningkat di atas 50 persen. Disusul dengan neraca perdagangan yang terus surplus selama masa pandemi. Beberapa faktor tersebut membuat Sri Mulyani meyakini pertumbuhan ekonomi nasional telah bergerak menuju pemulihan.
"Dalam kuartal IV ini kita melihat perkembangan yang luar biasa dari berbagai kegiatan ekonomi," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini menegaskan, target itu sesuai dengan yang tertuang di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaBerdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.
Baca SelengkapnyaInflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca Selengkapnya