Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Sri Mulyani: Perempuan Lebih Sensitif Terhadap Kenaikan Tarif Pajak

Menteri Sri Mulyani: Perempuan Lebih Sensitif Terhadap Kenaikan Tarif Pajak Sri Mulyani. ©2017 merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perempuan memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap kenaikan tarif pajak (tax rate) dibandingkan laki-laki. Hal ini bahkan pernah menjadi bahan disertasi Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.

"Kalau diberlakukan (kenaikan rate tax) apakah dampaknya sama? Saya bayangkan paling tidak Anda mengetahui elastisitas. Apabila pajak naik 1 persen dampaknya ke laki atau ke perempuan sama atau tidak?" ujar Menteri Sri Mulyani dalam webinar, Jakarta, Rabu (21/4).

Dia mencontohkan, ketika ada kenaikan pajak, perempuan akan mempertimbangkan tetap bekerja atau melakukan hal lain. Sebab, penghasilannya akan semakin besar dialokasikan untuk pajak bila bekerja. Berbeda dengan perempuan, laki-laki justru akan memilih tetap bekerja meski ada kenaikan tarif pajak.

Orang lain juga bertanya?

"Misalnya kenakan rate pajak sangat tinggi, akan membuat perempuan menghitung, apabila saya bekerja maka saya akan membayar sekian kepada negara, maka saya lebih baik saya berikan waktu saya untuk melakukan hal yang lain," jelas Menteri Sri Mulyani.

Di sisi lain, peran pajak bagi perekonomian perempuan cukup besar. Contohnya, dalam Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM). UMKM diketahui menerima pengurangan pajak final dari pemerintah, di mana ini berdampak langsung bagi keuntungan perempuan.

"Seperti yang saya sampaikan kalau mayoritas pelaku ekonomi adalah UMKM. Maka kita akan mengatakan pemberian pajak final UMKM tentu secara tidak langsung menguntungkan bagi perempuan. Karena mayoritas pekerja dan pemilik usaha UMKM itu perempuan," tandasnya.

Sri Mulyani: Partisipasi Perempuan Bekerja di Indonesia Hanya 54 Persen

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, labor participation atau partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia hanya 54 persen. Angka tersebut masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan angkatan kerja laki-laki sebanyak 83 persen.

"Tadi saya sebutkan labor participation untuk perempuan, itu masih jauh tertinggal hanya 54 persen dibandingkan lebih dari 83 persen untuk laki-laki," ujar Sri Mulyani di Main Hall BEI, Jakarta, Rabu (13/3).

Menurutnya, kondisi ini disebabkan banyaknya kendala dihadapi oleh perempuan sejak dari masih masa anak-anak hingga dewasa. Selain itu dalam hal akses keuangan, perempuan juga sering kesulitan mendapatkan pinjaman karena tidak memiliki jaminan.

Sementara itu, partisipasi ibu rumah tangga selama ini juga kurang diperhitungkan dalam PDB. Hal tersebut pun tengah dikaji secara global. "Dan sekarang ini secara global, sudah ada inisiatif untuk menginput valuenya itu. Sehingga nanti secara statistik akan di-recognized sebagai suatu nilai yang sangat penting," paparnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut pun menambahkan, pemerintah juga akan bekerja sama dengan BPS untuk melihat kondisi ini secara statistik.

"Dengan adanya data statistik, biasanya akan memberikan informasi dan juga bukti sehingga isu mengenai gender itu bisa diletakkan sebagai objektif," tandasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani Ungkap Penerimaan Pajak Selalu Naik Setiap Masa
Sri Mulyani Ungkap Penerimaan Pajak Selalu Naik Setiap Masa

Proses mencapai target penerimaan pajak tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?

Tren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Gagah dan Ganteng, Ini Sosok Calon Menteri Keuangan Menurut Sri Mulyani
Gagah dan Ganteng, Ini Sosok Calon Menteri Keuangan Menurut Sri Mulyani

Ada satu mahasiswa di tanah air yang disebutnya layak menjadi calon menteri keuangan.

Baca Selengkapnya
Canda Sri Mulyani soal Suhu Panas: Ini Bukan Karena Politik, Tapi Benar-benar Panas
Canda Sri Mulyani soal Suhu Panas: Ini Bukan Karena Politik, Tapi Benar-benar Panas

Dengan nada bercanda, Sri Mulyani mengungkap bahwa suhu panas yang terjadi itu bukan dari tahun politik.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Mulai Khawatir, Harga Barang Ini Bikin APBN Jebol Lagi
Sri Mulyani Mulai Khawatir, Harga Barang Ini Bikin APBN Jebol Lagi

Dia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT).

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Meroket Dekati USD 100 per Barel, Sri Mulyani Beri Respons Begini
Harga Minyak Dunia Meroket Dekati USD 100 per Barel, Sri Mulyani Beri Respons Begini

Padahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Curhat Sulitnya Kumpulkan Pajak
Sri Mulyani Curhat Sulitnya Kumpulkan Pajak

Total pendapatan negara pada tahun 2025 terdiri dari penerimaan perpajakan yaitu dari pajak dan cukai sebesar Rp2.490,9 triliun.

Baca Selengkapnya
Cara Sri Mulyani Wujudkan Indonesia Sejahtera Lewat Pajak
Cara Sri Mulyani Wujudkan Indonesia Sejahtera Lewat Pajak

Dengan pajak, masyarakat dapat memperoleh hak dasar pendidikan. Khususnya, bagi masyarakat yang tinggal di wilayah terluar dan terpencil dari kawasan Indonesia

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?
Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?

Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.

Baca Selengkapnya
PPN Naik Jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Lebih Rendah Dibanding Negara Lain
PPN Naik Jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Lebih Rendah Dibanding Negara Lain

Sri Mulyani anggap kenaikan PPN menjadi 12 persen cenderung lebih rendah.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Pegawai Pajak dan Bea Cukai Dibenci Sekaligus Dirindukan Rakyat, Ini Alasannya!
Sri Mulyani Sebut Pegawai Pajak dan Bea Cukai Dibenci Sekaligus Dirindukan Rakyat, Ini Alasannya!

Stigma tersebut tak lepas dari konsekuensi keuangan negara sebagai instrumen politik.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Beberkan Alasan Masih Banyak Pemda Andalkan Dana Transfer dari Pemerintah Pusat
Sri Mulyani Beberkan Alasan Masih Banyak Pemda Andalkan Dana Transfer dari Pemerintah Pusat

Terbatasnya pendapatan tersebut dipengaruhi masih rendahnya kekuatan pajak daerah (local taxing power) di sebagian besar daerah.

Baca Selengkapnya