Menteri Sri Mulyani: Perempuan Lebih Sensitif Terhadap Kenaikan Tarif Pajak
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perempuan memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap kenaikan tarif pajak (tax rate) dibandingkan laki-laki. Hal ini bahkan pernah menjadi bahan disertasi Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.
"Kalau diberlakukan (kenaikan rate tax) apakah dampaknya sama? Saya bayangkan paling tidak Anda mengetahui elastisitas. Apabila pajak naik 1 persen dampaknya ke laki atau ke perempuan sama atau tidak?" ujar Menteri Sri Mulyani dalam webinar, Jakarta, Rabu (21/4).
Dia mencontohkan, ketika ada kenaikan pajak, perempuan akan mempertimbangkan tetap bekerja atau melakukan hal lain. Sebab, penghasilannya akan semakin besar dialokasikan untuk pajak bila bekerja. Berbeda dengan perempuan, laki-laki justru akan memilih tetap bekerja meski ada kenaikan tarif pajak.
-
Mengapa wanita lebih sensitif terhadap rasa sakit? 'Sudah diketahui bahwa perempuan lebih sensitif terhadap rasa sakit dibandingkan laki-laki,' kata Jeffrey Mogil, seorang profesor ilmu saraf perilaku di Universitas McGill yang mempelajari perbedaan jenis kelamin dalam rasa sakit. 'Ini telah ditunjukkan pada manusia dalam ratusan studi; tidak semuanya signifikan secara statistik, tetapi pada dasarnya semuanya menunjukkan arah yang sama,' kata Mogil dilansir dari Live Science.
-
Apa alasan wanita lebih unggul dalam investasi? Chantal Marx, seorang kepala riset investasi FNB Wealth and Investments mengatakan, wanita lebih unggul dalam berinvestasi. Sebab, wanita lebih cakap dalam menimbang antara resiko dan imbalan yang didapatkan.
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Bagaimana wanita berinvestasi dengan lebih baik? Pendekatan investasi yang dilakukan wanita lebih mengarah pada bentuk investasi yang disengaja, metodis, dan kurang implusif untuk menghasilkan keuntungan jangka panjang yang lebih besar.
-
Mengapa peran gender berubah di Indonesia? Terdapat perubahan dalam peran gender yang juga mempengaruhi sosial budaya Indonesia. Wanita tidak lagi terbatas pada tugas rumah tangga, melainkan juga aktif dalam dunia kerja dan berkontribusi dalam pengambilan keputusan keluarga.
-
Kenapa Dirut Pertamina masuk daftar wanita berpengaruh? Forbes menyebut ketika Indonesia menjadi presiden G20 pada tahun 2022, Nicke Widyawati sukses mengemban amanah sebagai Ketua Gugus Tugas atau Chair Task Force Energy, Sustainability and Climate.
"Misalnya kenakan rate pajak sangat tinggi, akan membuat perempuan menghitung, apabila saya bekerja maka saya akan membayar sekian kepada negara, maka saya lebih baik saya berikan waktu saya untuk melakukan hal yang lain," jelas Menteri Sri Mulyani.
Di sisi lain, peran pajak bagi perekonomian perempuan cukup besar. Contohnya, dalam Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM). UMKM diketahui menerima pengurangan pajak final dari pemerintah, di mana ini berdampak langsung bagi keuntungan perempuan.
"Seperti yang saya sampaikan kalau mayoritas pelaku ekonomi adalah UMKM. Maka kita akan mengatakan pemberian pajak final UMKM tentu secara tidak langsung menguntungkan bagi perempuan. Karena mayoritas pekerja dan pemilik usaha UMKM itu perempuan," tandasnya.
Sri Mulyani: Partisipasi Perempuan Bekerja di Indonesia Hanya 54 Persen
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, labor participation atau partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia hanya 54 persen. Angka tersebut masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan angkatan kerja laki-laki sebanyak 83 persen.
"Tadi saya sebutkan labor participation untuk perempuan, itu masih jauh tertinggal hanya 54 persen dibandingkan lebih dari 83 persen untuk laki-laki," ujar Sri Mulyani di Main Hall BEI, Jakarta, Rabu (13/3).
Menurutnya, kondisi ini disebabkan banyaknya kendala dihadapi oleh perempuan sejak dari masih masa anak-anak hingga dewasa. Selain itu dalam hal akses keuangan, perempuan juga sering kesulitan mendapatkan pinjaman karena tidak memiliki jaminan.
Sementara itu, partisipasi ibu rumah tangga selama ini juga kurang diperhitungkan dalam PDB. Hal tersebut pun tengah dikaji secara global. "Dan sekarang ini secara global, sudah ada inisiatif untuk menginput valuenya itu. Sehingga nanti secara statistik akan di-recognized sebagai suatu nilai yang sangat penting," paparnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut pun menambahkan, pemerintah juga akan bekerja sama dengan BPS untuk melihat kondisi ini secara statistik.
"Dengan adanya data statistik, biasanya akan memberikan informasi dan juga bukti sehingga isu mengenai gender itu bisa diletakkan sebagai objektif," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses mencapai target penerimaan pajak tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAda satu mahasiswa di tanah air yang disebutnya layak menjadi calon menteri keuangan.
Baca SelengkapnyaDengan nada bercanda, Sri Mulyani mengungkap bahwa suhu panas yang terjadi itu bukan dari tahun politik.
Baca SelengkapnyaDia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT).
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca SelengkapnyaTotal pendapatan negara pada tahun 2025 terdiri dari penerimaan perpajakan yaitu dari pajak dan cukai sebesar Rp2.490,9 triliun.
Baca SelengkapnyaDengan pajak, masyarakat dapat memperoleh hak dasar pendidikan. Khususnya, bagi masyarakat yang tinggal di wilayah terluar dan terpencil dari kawasan Indonesia
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani anggap kenaikan PPN menjadi 12 persen cenderung lebih rendah.
Baca SelengkapnyaStigma tersebut tak lepas dari konsekuensi keuangan negara sebagai instrumen politik.
Baca SelengkapnyaTerbatasnya pendapatan tersebut dipengaruhi masih rendahnya kekuatan pajak daerah (local taxing power) di sebagian besar daerah.
Baca Selengkapnya