Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Sri Mulyani Sebut Kerugian Ekonomi Dunia Imbas Covid-19 Capai USD 2,5 Triliun

Menteri Sri Mulyani Sebut Kerugian Ekonomi Dunia Imbas Covid-19 Capai USD 2,5 Triliun Menkeu Sri Mulyani. ©Istimewa

Merdeka.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, ekonomi global rugi sebesar USD 2,5 triliun akibat adanya pandemi COVID-19 yang menekan mobilitas masyarakat. Sementara, kontraksi ekonomi mencapai minus 3 persen dari PDB.

"Itu berarti kerugian ekonomi sekitar USD 2,5 triliun," kata Menkeu Sri Mulyani seperti dikutip dari Antara dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu (1/9).

Sementara itu, Menteri Sri Mulyani menyatakan langkah countercylical global untuk mengurangi dampak pandemi COVID-19 adalah sebesar USD 11 triliun dolar AS. Anggaran tersebut digunakan untuk melindungi masyarakat menstabilkan implikasi dampak sosial dari COVID-19 serta memulihkan ekonomi kembali.

Orang lain juga bertanya?

Dia menegaskan suatu negara, bahkan yang maju dan kuat sekali pun, tidak akan mampu memerangi pandemi secara mandiri sehingga dibutuhkan kolaborasi dan koordinasi seluruh negara.

Dia menjelaskan syarat yang diperlukan setiap negara untuk dapat menekan kasus pandemi adalah memiliki sistem kesehatan yang baik dan andal.

Selanjutnya

Di sisi lain menciptakan sistem kesehatan yang baik tidak mudah direalisasikan karena membutuhkan berbagai sumber daya seperti anggaran, kualitas tenaga kesehatan, maupun insentif, agar masyarakat bisa mendapat akses dengan mudah.

"Indonesia mengamanatkan minimal 5 persen dari anggaran belanja untuk kesehatan, tetapi tidak serta merta menjamin bahwa membangun sistem kesehatan nasional itu mudah," kata Menteri Sri Mulyani.

Tak hanya itu, lanjut dia, kesiapan industri farmasi serta kemampuan pemerintah dalam menarik pihak swasta agar berkontribusi membiayai layanan kesehatan juga menjadi aspek penting.

"Sebenarnya banyak sekali ilmu yang bisa dipetik dari negara maju tentang bagaimana membangun pelayanan kesehatan yang baik dan sehat di dalam negeri," ujar Menteri Sri Mulyani.

Selain itu, kata dia, peran lembaga multilateral seperti WHO dan Bank Dunia turut menjadi aspek sangat penting untuk menciptakan sistem kesehatan yang baik termasuk memberikan jalan dalam mengakses vaksin COVID-19.

"Mereka memiliki pengetahuan dan capacity building agar mampu memberikan technical assistance bagi banyak negara terutama negara berkembang. Bahkan terkadang negara maju pun belum tentu memiliki sistem kesehatan yang baik," ujar Menteri Sri Mulyani.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Inflasi Masih Tinggi, Sri Mulyani: Kondisi Ekonomi Dunia Sedang Tidak Baik
Inflasi Masih Tinggi, Sri Mulyani: Kondisi Ekonomi Dunia Sedang Tidak Baik

Lonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Waspada, Ekonomi Dunia Tahun Depan Diprediksi Lebih Buruk Dibanding 2023
Waspada, Ekonomi Dunia Tahun Depan Diprediksi Lebih Buruk Dibanding 2023

Sri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Kasih Peringatan: PDB Bisa Turun 10 Persen Akibat Krisis Iklim
Sri Mulyani Kasih Peringatan: PDB Bisa Turun 10 Persen Akibat Krisis Iklim

Sri Mulyani bilang, kehilangan 10 persen PDB akan memberikan konsekuensi yang tidak hanya mempengaruhi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Evergrande, Perusahaan Properti Terbesar di China Bangkrut!
Sri Mulyani: Evergrande, Perusahaan Properti Terbesar di China Bangkrut!

Situasi ini memberikan tekanan pada pasar keuangan dunia.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2024, Sri Mulyani: Situasi Ekonomi Global Sedang Tidak Baik hingga 2026
Di ISF 2024, Sri Mulyani: Situasi Ekonomi Global Sedang Tidak Baik hingga 2026

Situasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.

Baca Selengkapnya
Waspada, Sri Mulyani Ingatkan Proyeksi Ekonomi Global 2024 Lebih Gelap Dibanding 2023
Waspada, Sri Mulyani Ingatkan Proyeksi Ekonomi Global 2024 Lebih Gelap Dibanding 2023

Perekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah

Baca Selengkapnya
Kondisi Global Suram, Sri Mulyani Waspadai Imbas ke Ekonomi RI
Kondisi Global Suram, Sri Mulyani Waspadai Imbas ke Ekonomi RI

Sri Mulyani menyebut PMI manufaktur Indonesia berada dalam tren menanjak di atas 50, bersama dengan beberapa negara seperti Turki dan Meksiko.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Geopolitik Bikin Investasi Lambat
Sri Mulyani: Geopolitik Bikin Investasi Lambat

Indonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Terguncang, Ekspor-Impor RI Merosot
Ekonomi Global Terguncang, Ekspor-Impor RI Merosot

Meskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.

Baca Selengkapnya
Mengejutkan, Kerugian Dampak Perubahan Iklim Ternyata Mencapai Rp544 Triliun
Mengejutkan, Kerugian Dampak Perubahan Iklim Ternyata Mencapai Rp544 Triliun

Sri Mulyani berharap dalam forum REDD+ ini bisa menjadi wadah untuk saling bertukar wawasan dan pengalaman antar pimpinan dan pejabat.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Masih Lebih Baik Dibanding Ringgit
Sri Mulyani: Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Masih Lebih Baik Dibanding Ringgit

Kinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya
Ekonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya

Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.

Baca Selengkapnya