Menteri Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Semester I Sekitar 3,1-3,3 Persen
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada semester I-2021 (Januari-Juli) hanya berkisar 3,1 sampai 3,3 persen. Hal ini karena pertumbuhan ekonomi sempat kontraksi di kuartal I-2021 meski membaik di kuartal II-2021.
Pada kuartal I 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mencatatkan minus 0,7 persen. Sementara di kuartal II, Sri Mulyani tetap optimistis pertumbuhan ekonomi bisa mencapai tujuh persen, sehingga membuat pertumbuhan positif selama enam bulan pertama.
"Keseluruhan semester I pertumbuhannya adalah di 3,1 hingga 3,3 persen, yaitu kuartal I minus 0,7 persen, kuartal II kita masih memperkirakan atau memproyeksikan pertumbuhan ekonomi ada di sekitar tujuh persen," kata dia dalam video conference di Jakarta, Senin, (5/7).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
Selain pertumbuhan ekonomi, Sri Mulyani memprediksi laju inflasi di semester I 2021 sekitar 1,33 persen. Kemudian tingkat suku bunga 6,59 persen, lebih rendah dari asumsi 7,29 persen untuk SBN 10 tahun.
Lalu nilai tukar rupiah Rp 14.599 per USD, lebih rendah dari asumsi Rp 14.600 per dolar AS. Serta harga minyak USD 62 per barel, lebih tinggi dari asumsi USD 45 per barel.
PPKM Darurat Ganggu Ekonomi
Dia menyampaikan, untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi di semester II-2021 akan sangat bergantung pada penanganan kasus Covid-19. Apalagi saat ini pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk menekan kenaikan kasus covid-19.
"Kalau skenarionya itu akan cukup moderat yaitu bulan Juli sudah bisa dikendalikan dan Agustus sudah mulai ada aktivitas yang normal atau kemudian restriksinya dikurangi maka ekonomi masih bisa tumbuh di atas empat persen bahkan mendekati lima persen," ungkapnya.
Sebaliknya, apabila pembatasan melalui PPKM Darurat ini dilakukan lebih lama maka pertumbuhan ekonomi di semester II diprediksi terkontraksi empat persen. Kondisi ini yang menurut Menteri Sri Mulyani perlu diwaspadai oleh pemerintah ke depannya.
"Untuk itu, ketepatan imunitas yang bisa dimunculkan di masyarakat melalui vaksinasi menjadi sangat penting dan juga pelaksanaan protokol kesehatan, sehingga kondisi dari covid tetap bisa dikendalikan namun pemulihan ekonomi juga bisa dipertahankan," tandas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Gandhinagar, India.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini menegaskan, target itu sesuai dengan yang tertuang di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaTren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca Selengkapnya