Menteri Suharso Sebut Data Penduduk Tak Akurat, Anggaran Bansos Bengkak
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengatakan pentingnya memiliki sebuah data terpadu dalam penyaluran bantuan sosial (bansos), terutama dalam menghadapi masa pandemi virus corona (Covid-19) saat ini.
Jika tidak, Menteri Suharso menyatakan, maka pengeluaran negara akan membengkak. Dalam hal ini, dia coba menceritakan kisah petani yang gagal memperoleh bansos lantaran tak tercantum pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Maka ketika misalnya petani pada waktu lalu melalui Kementan mereka tidak peroleh bansos, sementara mereka masuk kategori orang yang perlu dibantu berdasarkan data tani, itu dia tidak klop dengan data DTKS," ungkapnya dalam sesi teleconference, Rabu (10/6).
-
Apa yang diselamatkan Kemensos terkait penyaluran Bansos? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan progres perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang di tahun 2020 banyak mendapatkan catatan dari BPK, BPKP, dan KPK. Dalam acara yang diselenggarakan di Gedung ACLC KPK tersebut Mensos Risma menyatakan potensi kerugian negara penyaluran Bansos lebih dari Rp523 M/bulan dapat diselamatkan melalui penidaklayakan penerima Bansos yang dilakukan bersama Pemerintah Daerah sebanyak 2.284.992 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
-
Apa tugas utama Bappenas? Kementerian PPN/Bappenas pada dasarnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
-
Apa itu Bansos PKH? Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu inisiatif bantuan sosial yang diluncurkan oleh pemerintah untuk mendukung keluarga yang kurang beruntung.
-
Bagaimana cara pemerintah bagikan bansos? Menko PMK juga menyarankan Kemensos memberikan pembinaan untuk korban judi online yang mengalami gangguan psikososial.
"Sehingga terjadi penambahan orang dalam target pembagian bansos ini. Akibatnya itu bertambah. Kalau itu bertambah itu akan jadi beban untuk anggaran negara," dia menambahkan.
Satu Data Wajib Dimiliki
Menurut Menteri Suharso, satu data penduduk merupakan kunci sukses yang tidak bisa ditawar dalam penyaluran bansos. Dia menilai, negara sebenarnya sudah memiliki data yang dihimpun oleh Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri.
"Mustinya kan data di dukcapil jadi basis data untuk penduduk Indonesia, dan tinggal informasi apakah yang bisa kita pertautkan dengan profil penduduk dimanapun dia berada," ujar dia.
"Jadi menurut saya kita mustinya bisa menggunakan data basis dukcapil sebagai data perorangan. Kan di dukcapil selain administrasi kependudukan juga ada data sipil," imbuh Menteri Suharso.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembaruan data diyakini berkontribusi besar terhadap tingkat efektivitas kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membantah jika Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak dilibatkan dalam perencanaan bantuan sosial (bansos).
Baca SelengkapnyaBappenas mengaku heran anggaran dengan pos program revolusi mental digunakan untuk memberi kendaraan bermotor yang disinyalir untuk jalan-jalan.
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep membalas sindiran Ganjar dan Anies soal penyaluran bansos.
Baca SelengkapnyaMenteri Sosial menyebutkan selama ini kementerian terkait dan instansi atau lembaga bergerak dalam pendampingan keluarga miskin menggunakan data berbeda.
Baca SelengkapnyaPemerintah disebut tidak lagi menggunakan data Kemensos, melainkan data Kemenko PMK.
Baca SelengkapnyaBanyak kepala daerah yang memanipulasi data stunting agar dapat hadiah dari pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaMenurut DPR, momentum pelaksanaan pilkada seperti saat ini berpotensi memunculkan kasus politisasi bansos.
Baca SelengkapnyaCalon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md menegaskan bahwa bantuan sosial (bansos) bukanlah bantuan dari pemerintah, melainkan bantuan dari negara.
Baca SelengkapnyaPembahasan dengan Prabowo, setelah Kemensos berkoodinasi dengan Menko PMK dan kementerian lainnya yang memiliki data-data.
Baca SelengkapnyaKaesang menilai bansos justru bermasalah jika dikorupsi saat Covid-19.
Baca SelengkapnyaSuharso mengaku masih belum dapat membicarakan lebih jauh terkait sumber dana untuk program makan siang dan susu gratis.
Baca Selengkapnya