Menteri Susi: Asupan Ikan Penting dalam Peningkatan Kualitas SDM RI
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menegaskan bahwa program peningkatan sumber daya manusia harus didukung dengan peningkatan asupan gizi. Salah satunya dengan mendorong konsumsi ikan.
"Ikan sangat penting untuk protein kita. Sekolah, universitas dibuka, dari luar negeri suruh datang kemari. Training diperbanyak, kita kirim orang ke luar negeri. Sekolahnya makin banyak, tapi kalau sumber daya manusia, IQ-nya 80 yang nggak bisa," kata dia di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Kamis (12/9).
Kualitas SDM Indonesia memang perlu ditingkatkan. Dengan demikian, masyarakat Indonesia dapat meningkatkan kemampuan dan daya saing. "Kalau SDM hanya bisa single task tidak bisa multitasking, ya very low level job. Very low pay," ujar dia.
-
Kenapa ikan dari Pulau Miang diutamakan untuk program stunting? 'Hasil ikan di Pulau Miang sangat digemari, selain segar tentu kaya manfaat. Gerakan gemar makan ikan menjadi sangat mudah, karena hasil tangkap nelayan Pulau Miang mudah didapatkan,' jelasnya.
-
Kenapa angka stunting di Indonesia perlu diturunkan? Dengan target 14 persen di 2024, semua elemen turut berkomitmen untuk membantu pemerintah menekan angka stunting tersebut.
-
Bagaimana meningkatkan konsumsi ikan? Agar manfaat konsumsi ikan dapat dirasakan lebih luas, Luciana mendorong adanya edukasi intensif di berbagai lapisan masyarakat, termasuk di sekolah-sekolah. Memperkenalkan resep-resep kreatif berbahan dasar ikan juga bisa menjadi langkah untuk meningkatkan daya tarik konsumsi ikan.
-
Apa solusi untuk menekan angka stunting di Kutai Timur? Untuk menekan angka stunting di Kabupaten Kutai Timur, Pemerintah setempat menggalakkan gerakan gemar makan ikan.
-
Dari mana asal ikan segar untuk program stunting di Kutai Timur? Salah satu daerah pemasok ikan unggulan adalah Pulau Miang. Desa wisata panghasil Kakap Merah dan Kerapu raksasa.
-
Bagaimana Kutai Timur menurunkan angka stunting? 'Kita sudah berhasil turunkan angka stunting sejak tahun 2021, artinya pencapaian target cukup maksimal. Tentu ini dibarengi dengan beragam usaha, salah satunya gerakan gemar makan ikan itu,' imbuhnya.
"Itu demografi kita akan jadi beban. Karena kita punya orang banyak, tapi tidak bisa dipintarkan orangnya. Akhirnya surplus demografi menjadi pukulan balik untuk kita," ungkapnya.
Selain itu, asupan gizi, khususnya protein yang berguna untuk otak juga harus ditingkatkan. "Material anak-anak kita harus kita siapkan supaya bisa menerima pendidikan, training, dan lain sebagainya untuk bisa beradaptasi dan berkompetisi. Tapi kalau IQ-nya pas-pasan ya nggak bisa dan ikan itu sumber protein yang paling murah dan paling gampang," paparnya.
Selain itu, dia menegaskan, peningkatan konsumsi ikan juga dapat berguna untuk menekan angka stunting di Indonesia. Sebab, jika melihat data, maka daerah dengan konsumsi ikan rendah justru angka stuntingnya tinggi.
"Karena dari titik-titik itu, yang banyak stunting itu daerah yang level konsumsi ikannya rendah stunting-nya tinggi. Level-level yang makan ikannya, daerah-daerah dengan level konsumsi ikan tinggi masyarakatnya tidak banyak yang stunting. Jadi itu sudah reflektif," jelas Susi.
Karena itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) harus berada di Garda terdepan untuk mengawasi dan menjaga agar sumber daya kelautan Indonesia dapat dikelola dengan baik.
"Begitu pentingnya, KKP harus di garda depan menjaga, memastikan ikan tetap ada dan banyak di laut kita. Untuk para pengusaha jual, untuk masyarakat beli, untuk pemerintah juga melakukan program pengentasan stunting. Dibagikan kepada masyarakat," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Permasalahan stunting, katanya, masih menjadi salah satu isu strategis ke depan meski ragam upaya terus dilakukan sejak jauh hari.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan Business World, peringkat daya saing dari SDM Indonesia berada di ranking 45 dari 67 negara.
Baca SelengkapnyaDesa wisata panghasil Kakap Merah dan Kerapu raksasa.
Baca SelengkapnyaPencegahan stunting bisa tergantung dari sejumlah faktor krusial seperti kestersediaan air minum serta sanitasi bersih.
Baca SelengkapnyaMenurut Ibu Negara Iriana, mencegah stunting atau bertumbuhan lambat sangatlah mudah.
Baca SelengkapnyaKekayaan alam di Cianjur menjadi kunci turunnya kasus stunting.
Baca SelengkapnyaStunting menjadi salah satu masalah besar pemerintah. Presiden Jokowi menargetkan kasus stunting turun di angka 14 persen pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaProduk-produk ini mengandung minimal 30 persen kandungan ikan, menawarkan variasi menu yang tidak hanya memenuhi selera lokal tetapi juga internasional.
Baca SelengkapnyaStunting rupanya tak hanya dialami anak dari keluarga miskin, tapi juga orang kaya.
Baca SelengkapnyaKurangnya asupan protein pada anak bisa menjadi penyebab munculnya masalah gangguan tumbuh kembang.
Baca SelengkapnyaJumlah ikan di Indonesia masih surplus, diharapkan menjadi kekuatan pangan nasional ke depan.
Baca SelengkapnyaGelaran Bulan Bakti Kelautan Perikanan juga dimeriahkan oleh kegiatan lain yang dihadirkan Ditjen PSDKP pada 20-26 Oktober.
Baca Selengkapnya