Menteri Susi: Basmi pencurian ikan tak boleh setengah-setengah
Merdeka.com - Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti menegaskan pemberantasan pencurian ikan tidak boleh setengah hati. Mengingat, pencurian ikan yang telah berlangsung lama telah merugikan bangsa Indonesia.
"Kita selalu mendengungkan kejayaan bahari jaman dulu, namun 20 tahun belakangan jumlah ikan yang ditangkap dan dieskpor jauh menurun. Dari situ saya melihat kita tidak boleh setengah-setengah berantas illegal fishing," ungkap Susi di rumah dinasnya, Jakarta, Kamis (4/8).
Dia menceritakan pengalamannya sebagai pengusaha perikanan di Pangandaran. Dulu, nelayan di wilayah pantai selatan Jawa tersebut bisa menangkap Udang sebanyak 10-20 ton dan Lobster 3-4 ton dalam sehari. Saking melimpahnya, Susi bisa mengekspor kedua produk laut itu sebanyak 3-4 kuintal dalam satu bulan.
-
Mengapa pelikan tersedak ikan? Meskipun mungkin terdengar lucu, situasi tersebut menjadi kritis ketika ikan itu tersangkut dan sulit untuk dikeluarkan.
-
Apa penyebab matinya ratusan ribu ikan? Menurut laporan penduduk setempat dan media-media lokal, gelombang panas brutal dan pengelolaan waduk adalah penyebabnya matinya ratusan ribu ikan tersebut.
-
Apa jenis ikan yang ditemukan? Ikan berjenis ikan siput 'genus Pseudoliparis' ini ditemukan di kedalaman sekitar 8.336 meter di bawah laut.
-
Siapa Menteri Kelautan dan Perikanan di kabinet Prabowo - Gibran? Presiden Prabowo Subianto menunjuk kembali Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KP).
-
Kenapa ikan penting? 'Ikan tidak kalah bergizinya dengan bahan makanan sumber protein lain, misalnya ayam, daging sapi, susu, telur. Bahkan ada zat gizi penting yang dimiliki ikan yaitu DHA, yang tidak ada di bahan makanan sumber protein lain,' ujar Luciana dilansir dari Antara.
-
Kenapa KKP mendorong konsumsi ikan yang berkelanjutan? Fakta yang menggembirakan harus didukung ketersediaan ikan yang bermutu secara kontinyu dan mudah diakses oleh masyarakat. Mengingat kecukupan kebutuhan ikan berbanding lurus dengan ketersediaan sumber daya perikanan,' ujar Budi.
"Terakhir ekspor kami 2003 setelah itu nggak ada lagi. Tapi sekarang lobster sudah ada lagi dalam 1,5 tahun terakhir," ungkapnya.
Dia juga bercerita pernah membawa tangkapan ikan hingga sebanyak 10 ton pada 1985.
"Sekarang 1 ton saja sudah susah. Kenapa? itu adalah akibat dari kekayaan laut yang jauh menurun karena karena penangkapan ikan berlebihan dilakukan oleh ribuan kapal besar yang izinnya 1.300 Gross Tonnage namun di laut kapalnya lebih besar 10 kali lipat.," katanya. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pung menyebut kerugian akibat pencurian ikan atau illegal fishing mencapai Rp3,2 triliun.
Baca SelengkapnyaPara nelayan diiming-iming gaji besar dibandingkan fokus terhadap keterampilan melaut.
Baca SelengkapnyaJumlah ikan di Indonesia masih surplus, diharapkan menjadi kekuatan pangan nasional ke depan.
Baca SelengkapnyaAkibat serangan penyelundup itu, lima orang petugas Bea Cukai Sumut mengalami luka bakar.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai, langkah tegas dalam menjaga sumber daya kelautan mesti
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono akui kewalahan mengurus ekspor ilegal benih lobster.
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono menjalin kerja sama dengan Vietnam untuk mengatasi penyelundupan benih bening lobster.
Baca SelengkapnyaMakanya, KKP merancang kebijakan untuk menjaga biota kelautan Indonesia dan menjaga populasi ikan.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan Indonesia kaya akan sumber daya alam yang menyebabkan 'pencurian' kekayaan alam.
Baca SelengkapnyaPenenggelaman melalui teknik pengeboman ini dipopulerkan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Baca SelengkapnyaPelaku ilegal fishing itu bahkan mengakali perizinan dengan mengajukan izin ke pemerintah daerah.
Baca Selengkapnya