Menteri Susi: China tak berkenan kapalnya ditenggelamkan
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan Cina ketakutan bila kapal nelayannya ditenggelamkan. Itu terlihat dari sikapnya menghalangi Indonesia menangkap kapal China yang melanggar batas wilayah.
"Pemerintah Tiongkok tidak berkenan kapal yang sudah kami tangkap kami tenggelamkan. Kami sangat menghormati Tiongkok akan tetapi seyogyanya Indonesia kan sedang melakukan pemberantasan Illegal Fishing, semestinya ikutinya juga," kata Susi kepada wartawan di rumah dinasnya, Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Minggu (20/3).
Susi mengakui, pelepasam KM Kway Fey 10078 yang melakuan pencurian ikan di perairan Riau untuk menghindari gesekan berpotensi menimbulkan korban jiwa di kedua belah pihak. Bahkan, berpotensi merusak hubungan bilateral kedua negara.
-
Mengapa kapal tersebut penting? Penelitian ini bagian dari misi untuk melestarikan dan melindungi dua bangka kapal ini yang dinilai sangat penting bagi arkeologi dunia, menurut pengumuman Badan Warisan Kebudayaan Nasional China.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
-
Siapa yang memiliki kapal harta karun ini? Ribuan artefak ini diyakini hasil jarahan yang tenggelam bersama kapal milik panglima perang Zhang Xianzhong pada abad ke-17.
-
Bagaimana Kemenhub cegah penolakan kapal niaga Indonesia? Arisudono menyampaikan, melalui PSC Inspection Awareness, IDSurvey ingin mengajak para pemilik kapal niaga berbendera Indonesia untuk mengedukasi awak kapal mereka agar mengetahui serta memahami peraturan terkait bersandar di dermaga negara tujuan.
-
Dimana kapal tersebut ditemukan? Dua bangkai kapal kuno ditemukan di kedalaman sekitar 1.500 meter di Laut China Selatan.
-
Kenapa Menteri Trenggono tidak menggunakan pengeboman untuk menenggelamkan kapal? 'Tidak pernah, nggak pernah (menenggelamkan),' kata Inspektur Jenderal (Irjen) KKP, Tornanda Syaifullah, kepada awak media di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (24/7). Tornanda mengatakan, bahwa kebijakan penenggelaman kapal ilegal melalui teknik pengeboman justru akan merusak ekosistem laut. Mengingat, terdapat area konservasi dibawah laut yang terdampak kebijakan pengeboman kapal.'Itu sebenarnya merusak, kalau kapal di bom, itu merusak konservasi di bawahnya, kan itu ikut rusak sebenarnya,' tegasnya.
"Kami kan sudah berani ambil. Tapi lihat kapal besar coastguard China berukuran 1.000 gross tonnage, sebisa mungkin kami tidak melawan. Karena jika ada korban nyawa urusan akan beda lagi."
Susi menuturkan, sejatinya, Kawal Pengawas (KP) Hiu 11 tengah melakukan pengawalan terhadap KM Kway Fey. Dalam perjalanan, KP Hiu 11 dikejar kapal pengawas pantai China berkecepatan 25 knot.
Mereka akhirnya bisa mendekati KM Kway Fei pada dini hari tadi, pukul 01.45 wib.
"Setelah mereka mendekat, mereka menyalakan lampu sorot kemudian menabrak kapal tangkapan. Setelah berhenti dan melihat ada 3 tiga orang anggota KP Hiu 1, mereka pun tidak jadi naik, namun tetap mengawasi," katanya
"Karena kapal rusak, personil memutuskan untuk kembali ke KP Hiu 11. Kemudian KP Hiu 11 meninggalkan kapal tangkap KM Kway Fey. Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan." (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).
Baca SelengkapnyaKapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara
Baca SelengkapnyaKonflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaAksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaChina secara tidak langsung memperingatkan Elon Musk agar satelit Starlink jangan pernah macam-macam di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaPenenggelaman melalui teknik pengeboman ini dipopulerkan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Baca SelengkapnyaKapal penjaga pantai China menyenggol bagian belakang hingga sisi kanan kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaSejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaLaksamana TNI Muhammad Ali memberi perintah secara langsung kepada prajurit untuk menembak musuh dalam Latopslagab 2024 TNI AL.
Baca SelengkapnyaProses pengadaan impor tiga rangkaian KRL baru asal China tersebut dilakukan sesuai aturan yang berlaku tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaTema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Baca Selengkapnya