Menteri Susi geram kapal asal Hong Kong tangkap ikan pakai bom
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengakui sulitnya membatasi kapal asing di Indonesia. Meski sudah menerapkan moratorium atau penghentian sementara izin kapal asing, nyatanya kementerian Kelautan dan Perikanan menyerah dan akhirnya memberikan izin pada kapal asal Hong Kong.
Susi berdalih, sebenarnya pihaknya tidak ingin memperpanjang izin kapal Hong Kong melaut di Indonesia. Namun, mereka melakukan lobi-lobi ke berbagai pihak hingga akhirnya mendapatkan izin.
"Agennya ini melobi kemana-mana. Sampai akhirnya kami kasih izin. Tapi kami berkomitmen untuk tidak memperpanjang izin mereka," ujarnya di kantornya, Jakarta, Selasa (8/9).
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Siapa dalang penyelundupan? Di balik kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh Barat pertengahan Maret 2024 lalu ternyata didalangi oleh warga lokal.
-
Apa yang diselundupkan? Pria Ini Ketahuan Selundupkan 100 Ular Hidup di Celananya, Begini Cara Dia Menyimpannya Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
Dia tidak bisa menahan kekesalannya pada kapal Hong Kong. Sebab, kapal tersebut melakukan destructive fishing. Maksudnya, menangkap ikan menggunakan bom. Dengan bahan dasar pupuk, mereka merakit bom potasium. Akibatnya, ekosistem alam rusak parah, termasuk terumbu karang.
"Kenapa tidak boleh ada kapal dari Hong Kong masuk ke sini (Indonesia)? Karena mereka juga bawa rakitan bom penangkap ikan ke sini. Cara tangkap yang merusak amat berbahaya," tegas mantan Bos Susi Air ini.
Dari hasil penelusurannya, bahan pembuatan bom bukan didapatkan dari Hong Kong, melainkan dari Indonesia. Dari situ dia menduga, ini aksi sindikat besar.
"Kami ingin kejar adalah bagaimana mereka bisa masuk ke tempat-tempat pengepul dan memasok potasium. Ini bukan bisnis kecil, sindikatnya besar sekali," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangkap empat orang nelayan yang diduga melakukan pengerusakan biota laut dengan menggunakan bom ikan.
Baca SelengkapnyaPetugas sampai melompat ke atas perahu motor, mengambil alih kemudi, dan mengamankan dua pelaku di atas perahu.
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono menjalin kerja sama dengan Vietnam untuk mengatasi penyelundupan benih bening lobster.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, KPK berencana melakukan penyelidikan dugaan korupsi dalam penyelundupan 5 ton ore nikel dari Indonesia ke Tiongkok.
Baca SelengkapnyaDua KIA berbendera Vietnam dengan nama KG 9324 TS dan 90520 TS akhirnya berhasil diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dari mana tersangka belajar merakit bom.
Baca SelengkapnyaPenenggelaman melalui teknik pengeboman ini dipopulerkan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Baca SelengkapnyaKapal Ikan Asing tersebut disangkakan dengan dugaan penggaran Pasal 92 Jo Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPara nelayan diiming-iming gaji besar dibandingkan fokus terhadap keterampilan melaut.
Baca SelengkapnyaPangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Palembang menggagalkan penyelundupan 99.648 ekor benih atau baby lobster senilai Rp15 miliar ke Singapura.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaMendag Budi menyebut keseluruhan kain impor diduga ilegal tersebut berasal dari China.
Baca Selengkapnya