Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Susi girang kehadiran kapal bambu tawarkan harga lebih murah

Menteri Susi girang kehadiran kapal bambu tawarkan harga lebih murah Menteri Susi naik perahu. ©2018 antarafoto

Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, secara resmi meluncurkan kapal berbahan dasar bambu laminasi yang pertama di dunia di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, Surabaya, Senin (2/7). Kapal tersebut merupakan hasil karya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Menteri Susi mengatakan, dari dulu bambu memang sudah digunakan untuk membuat segala keperluan, mulai dari rumah hingga peralatan rumah. Dia meyakini bambu juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi jika diinovasikan.

Dia juga menyampaikan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, tugasnya adalah memastikan kedaulatan laut dan membangun dunia perikanan di Indonesia, khususnya masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. "Kapal ikan harus buatan Indonesia dan yang menangkap ikan juga harus dari Indonesia, tidak boleh tidak," ujar Menteri Susi.

Menteri Susi juga mengatakan akan membantu sertifikasi Kapal Baito Deling jika sudah siap nantinya akan diproduksi secara massal. Untuk kapal bambu buatan ITS ini sendiri, dia berharap agar dapat diselesaikan menjadi produk jadi agar segera dapat dipergunakan oleh para nelayan. "Sebuah pilihan di tengah mahalnya kapal berbahan baku kayu dari nelayan," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Baito Deling Research Heri Supomo menjelaskan, kelangsungan industri kecil menengah (IKM) galangan kapal berbahan kayu menjadi tidak menentu akibat tingginya harga jual kayu di pasaran. Hal ini disebabkan oleh penebangan liar yang tidak diiringi reboisasi dan berimbas pada meroketnya harga kapal kayu di Indonesia.

Menyikapi hal tersebut, melalui penelitian yang berlangsung sejak 2012, dia menghadirkan sebuah terobosan baru penggunaan material bambu pada kapal tangkap ikan Baito Deling 001. "Kapal ini mampu menekan biaya hingga 60 persen, menjadikan bambu sebagai material alternatif masa depan," jelas Heri.

Bambu memiliki banyak keunggulan seperti potensinya yang melimpah, lebih murah, kekuatan tarik dan tekuk lebih besar dari kayu, masa panen 10 kali lebih cepat dibandingkan kayu. Penggunaan bambu petung dan bambu ori dipilih karena nilai kuat tarik dan tekuk sebesar 180 MPa dan 84 MPa serta renggangan mencapai 8,93 persen, di mana lebih baik daripada kayu jati.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Mengenal Desa Angseri, Desa dengan Tata Kelola Terbaik dalam Program Desa BRILIaN 2023
FOTO: Mengenal Desa Angseri, Desa dengan Tata Kelola Terbaik dalam Program Desa BRILIaN 2023

Selain unggul dalam tata kelola air dan pariwisata, Desa Angseri juga memiliki potensi UMKM yang tidak kalah menarik.

Baca Selengkapnya
Mitos Bambu Kuning, Jadi Pagar Gaib hingga Pembawa Keberuntungan
Mitos Bambu Kuning, Jadi Pagar Gaib hingga Pembawa Keberuntungan

Selain keindahannya, bambu kuning juga dikelilingi oleh aura mistis yang telah memunculkan berbagai mitos dan legenda.

Baca Selengkapnya
Mengenal Desa Angseri, Desa dengan Tata Kelola Terbaik dalam Program Desa BRILIaN 2023
Mengenal Desa Angseri, Desa dengan Tata Kelola Terbaik dalam Program Desa BRILIaN 2023

Dari catatan BRI hingga akhir 2023, terdapat 3.178 desa yang telah mendapatkan pemberdayaan Desa BRILiaN.

Baca Selengkapnya
Aktivitas Truk Fuso di Pelabuhan: Simbol Keterhubungan Sejarah dan Era Modern
Aktivitas Truk Fuso di Pelabuhan: Simbol Keterhubungan Sejarah dan Era Modern

Mitsubishi Fuso truk bisa diandalkan untuk segala angkutan logistik!

Baca Selengkapnya
Mengenal Perahu Buatan Nelayan Indramayu, Harganya Bisa Mencapai Rp20 Miliar
Mengenal Perahu Buatan Nelayan Indramayu, Harganya Bisa Mencapai Rp20 Miliar

Perahu buatan nelayan Indramayu dikenal tangguh dan kokoh

Baca Selengkapnya
Menkop UKM: Rumput Laut Wakatobi Potensial Jadi Penggerak Hilirasi Nasional
Menkop UKM: Rumput Laut Wakatobi Potensial Jadi Penggerak Hilirasi Nasional

Secara global, industri rumput laut diperkirakan mampu mencatatkan pertumbuhan tahunan 10,5 persen dengan pendapatan menyentuh USD48 miliar

Baca Selengkapnya
Sejarah Kapal Pinisi, Sudah Ada di Indonesia Sejak Tahun 1500
Sejarah Kapal Pinisi, Sudah Ada di Indonesia Sejak Tahun 1500

Di Indonesia, pembuatan kapal pinisi berada di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya
Potret Kebun Raya Bambu Pertama di Indonesia, Punya 103 Jenis Bambu dari Dalam dan Luar Negeri untuk Hadapi Krisis Lingkungan
Potret Kebun Raya Bambu Pertama di Indonesia, Punya 103 Jenis Bambu dari Dalam dan Luar Negeri untuk Hadapi Krisis Lingkungan

Kebun Raya Bambu bertajuk Eco Bamboo Park ini bakal jadi destinasi wisata baru di Kabupaten Magetan.

Baca Selengkapnya
Jatuh Bangun Perempuan Sarjana Kimia, Rugi Rp20 Juta Demi Kembangkan Bisnis Ekspor Anyaman Bambu
Jatuh Bangun Perempuan Sarjana Kimia, Rugi Rp20 Juta Demi Kembangkan Bisnis Ekspor Anyaman Bambu

Dia ingin membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi pengrajin lokal.

Baca Selengkapnya
7 Material Murah yang Bisa Mengubah Desain Interior Rumah
7 Material Murah yang Bisa Mengubah Desain Interior Rumah

Kreativitas adalah kunci utama untuk mengubah rumah menjadi hunian impian.

Baca Selengkapnya
Menkop Teten Yakin Harga Susu Ikan Bisa Bersaing dengan Susu Sapi
Menkop Teten Yakin Harga Susu Ikan Bisa Bersaing dengan Susu Sapi

Pembangunan pabrik susu ikan tidak memerlukan anggaran yang sangat besar, cukup Rp20 miliar untuk mendirikan satu pabrik.

Baca Selengkapnya
Tradisi Keluarga Membawa Kesuksesan, Usaha Tirai Bambu Tembus Pasar Ekspor Hingga ke Prancis
Tradisi Keluarga Membawa Kesuksesan, Usaha Tirai Bambu Tembus Pasar Ekspor Hingga ke Prancis

Sejauh ini, dia telah mengabdikan diri untuk meneruskan dan mengembangkan tradisi kerajinan keluarganya.

Baca Selengkapnya