Menteri Susi janji bawa sektor kelautan jadi nomor satu dunia
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengungkap alasannya mau menjadi bagian dari kabinet kerja Jokowi-Jusuf Kalla (JK). Menurut Susi, dia mau menjadi 'pembantu' Jokowi karena prinsip dan pola pikir Jokowi yang dinilai cocok dengan misinya.
Selama menjadi menteri, Susi berambisi mengoptimalkan hasil laut dan perikanan Indonesia. Selama ini, hasil laut Indonesia kalah dibandingkan Malaysia dan Thailand. Padahal, Indonesia adalah negara nomor dua dengan lautan terpanjang di dunia.
"Kita dua per tiga laut dan kita negara nomor dua lautan terpanjang di dunia. Angka ekspor perikanan seperlima Thailand bahkan sekarang seperdelapan. Sebuah ironi kita semua wajib membetulkan. Prioritas utama saya begini karena Pak Jokowi, prinsip Pak Jokowi, pola berpikir Jokowi. Kalau tidak begitu saya tidak terima pekerjaan ini," ucap Susi di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, kemarin.
-
Mengapa Indonesia punya pulau terbanyak? Berdasarkan Undang-Undang No 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia,terdapat lebih kurang 17.508 pulau di negeri ini.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Apa spesies laut terbesar di dunia? Paus hiu adalah spesies ikan raksasa di dunia yang bisa mencapai berat hingga 21,5 ton dan tumbuh hingga panjang mencapai 12,6 meter.
-
Apa yang membuat Indonesia kalah? Indonesia menerima tiga kartu kuning (-3), sedangkan Arab Saudi hanya mendapatkan dua kartu kuning (-2).
-
Apa penyebab produksi gula Indonesia kalah saing dengan Brazil? 'Brazil dan Indonesia sama-sama terletak di Garis Khatulistiwa. Hal ini perlu menjadi bahan refelksi kita bersama,' kata Arief dalam acara Nasional Sugar Summit (NSS) 2023, Jakarta, Rabu (13/12). Arief menilai pemerintah dan para pemangku kepentingan (stakeholder) perlu merefleksikan diri dan melihat kesuksesan Brazil dalam mengelola tebu. Sehingga menjadi negara dengan pengeskpor terbesar di dunia.
-
Siapa orang terkaya kedua di Indonesia? Selanjutnya, daftar orang terkaya kedua di Indonesia ditempati Low Tuck Kwong senilai USD25,2 miliar.
Saat ini, Susi sudah resmi menjadi menteri Jokowi. Dia berjanji akan fokus untuk mengindentifikasi persoalan perikanan. Susi ingin membawa Indonesia menjadi negara nomor satu dalam dunia perikanan dan kelautan.
"Beliau (Jokowi) benar benar menginginkan perubahan dalam perbaikan nelayan di Indonesia. Maksimalkan hasil laut untuk bangsa kita sendiri. Jangan sampai orang luar menikmati kita yang rusak," tegasnya.
Susi berjanji akan memaksimalkan hasil laut untuk kesejahteraan nelayan. "Kita harus mencegah kerusakan banyak dan memberikan pada nelayan. Sekarang 80 persen nelayan di bawah kesejahteraan," tutupnya. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini menunjukkan Indonesia memiliki potensi kelautan yang kaya.
Baca SelengkapnyaMengingat, Singapura merupakan negara kecil yang tidak memiliki lautan seluas Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono mengajak Turki untuk pengembangan budidaya ikan Tuna di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKKP berharap dapat terus menjamin tersedianya sumber daya ikan tuna agar bisa memberikan nilai kesejahteraan serta kontribusi untuk negara.
Baca SelengkapnyaMenurut Putu, pengembangan dan inovasi produk diharapkan dapat mendorong hilirisasi rumput laut menjadi produk potensial tersebut.
Baca SelengkapnyaIndonesia jadi negara terbesar ke-2 yang sumbang sampah kantong plastik ke laut.
Baca SelengkapnyaAda banyak pelaut ulung pada zaman kerajaan yang menginsiprasi
Baca SelengkapnyaCapaian Indonesia ini menggeser posisi Singapura dan Belanda.
Baca SelengkapnyaKesenjangan pendanaan menjadi salah satu persoalan mencapai pembangunan berkelanjutan di sektor kelautan (SDGs 14).
Baca SelengkapnyaHarga rumput laut belakangan anjlok sehingga dikeluhkan para petani di Kampung Sembilangan, Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaProduk-produk ini mengandung minimal 30 persen kandungan ikan, menawarkan variasi menu yang tidak hanya memenuhi selera lokal tetapi juga internasional.
Baca Selengkapnya