Menteri Susi: Kapal asing keruk Rp 29 miliar dari laut RI
Merdeka.com - Keberadaan kapal asing di laut Indonesia sepertinya sudah membuat Menteri kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti geram. Alasannya, Indonesia sangat dirugikan dengan aktivitas kapal asing di perairan Indonesia.
Selain merusak lingkungan, kapal ini juga membayar retribusi kecil. Padahal hasil yang mereka keruk dari laut Indonesia sangatlah besar.
Susi menyebut kapal asing yang beraktivitas di Indonesia minimal mengeruk USD 2,4 juta atau setara Rp 29 miliar. Ini adalah hitungan jika mereka menangkap hasil laut paling murah yaitu ikan tongkol.
-
Bagaimana ikan di Pasar Ikan Tawang didapat? Di sana pula terdapat aktivitas bongkar muat para nelayan yang habis melaut, dan aktivitas pelelangan ikan dari nelayan ke para tengkulak atau juragan.
-
Dari mana asal ikan segar untuk program stunting di Kutai Timur? Salah satu daerah pemasok ikan unggulan adalah Pulau Miang. Desa wisata panghasil Kakap Merah dan Kerapu raksasa.
-
Apa manfaat ikan murah untuk kesehatan? Menurut Kementerian Perlautan dan Perikanan (KKP), ikan juga berperan dalam mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.
-
Bagaimana nelayan menangkap Ikan Tuhuk? Biasanya, para nelayan menangkap dengan cara memancing, apabila menggunakan jaring justru meruskanya.
-
Apa yang diberikan Dinas Perikanan Kutai Timur kepada nelayan? 'Bantuan berupa mesin 13 PK sebanyak 11unit dan Has sebanyak 11unit untuk Kelompok Nelayan Teluk Dalam 2 di Kecamatan Teluk Pandan,' katanya, Senin (11/12).
-
Apa yang tersedia di Pasar Ikan Tawang? Berbagai jenis ikan tersedia di pasar tersebut. Setiap hari, pasar ikan itu selalu ramai penjual dan pembeli.
"Ikan tongkol paling murah USD 1, mereka melaut semalam minimal dapat 10 ton. Dalam satu tahun mereka berlayar 200 hari, itu USD 2,4 juta," ucap Susi saat konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Senin (3/11).
Keuntungan kapal asing bisa bertambah karena kelicikan mereka memegang 4 izin. Mereka bisa berganti bendera seenaknya dan dengan mudah pulang ke negara mereka tanpa melaporkan atau membayar biaya ekspor ikan.
"Ini manipulasi luar biasa. We dont get anything, ini konyol. Padahal nelayan kecil cuma dapat 5-10 ton ini harus membayar izin banyak. Mereka di darat dan tidak bisa berlari," tegasnya.
Melihat realita ini, Susi berencana menghilangkan semua pungutan untuk kapal nelayan dalam negeri di bawah 10 ton. Hal ini karena nelayan harus membayar banyak pungutan hingga membayar biaya pajak pengiriman ikan.
"Kapal di bawah 10 ton dihilangkan semua pungutan. Masalahnya ikan impor saja tidak kena pajak. Masa ikan tenggiri dari Cilacap ke Jakarta kena pajak 10 persen, impor tidak," tutupnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pung menyebut kerugian akibat pencurian ikan atau illegal fishing mencapai Rp3,2 triliun.
Baca SelengkapnyaBudi menjelaskan, negara tujuan ekpor Indonesia masih didominasi oleh Amerika Serikat (AS) sebanyak 32,8 persen, China 20 persen dan lainnya.
Baca SelengkapnyaDua KIA berbendera Vietnam dengan nama KG 9324 TS dan 90520 TS akhirnya berhasil diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaDalam pameran internasional yang berlangsung selama 3 hari ini, KKP membawa 9 eksportir produk perikanan.
Baca SelengkapnyaHarga rumput laut belakangan anjlok sehingga dikeluhkan para petani di Kampung Sembilangan, Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaPeningkatan PNBP perikanan tangkap dikarenakan standar operasional prosedur (SOP) yang dijalankan sangat efektif, untuk memberi layanan terbaik.
Baca SelengkapnyaPelaku ilegal fishing itu bahkan mengakali perizinan dengan mengajukan izin ke pemerintah daerah.
Baca SelengkapnyaTotal produksi ikan di semester I 2024 sebanyak 11, 81 ton.
Baca SelengkapnyaPelanggaran yang dilakukan oleh kapal Indonesia ini berdampak langsung pada potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Baca SelengkapnyaMenteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berdalih target tersebut tidak tercapai karena banyaknya kendala.
Baca SelengkapnyaMengingat, Singapura merupakan negara kecil yang tidak memiliki lautan seluas Indonesia.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Januari-Oktober 2024 mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya