Menteri Susi Lepas Liarkan 870.000 Benih Lobster dengan Potensi Nilai Rp139,8 M
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, melepas liarkan bibit lobster sebanyak 173.800 ekor di perairan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung dan di perairan Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali. Jumlah tersebut merupakan bagian dari total 870.000 ekor lobster hasil penggerebekan Polda Lampung dan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Lampung dan Jambi pada Kamis (11/7) lalu.
"Ini bibit lobster tangkapan kemarin, kita tangkap di Lampung dan (ada) juga di Jambi. Totalnya 870.000 ekor," kata Menteri Susi saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Benoa, Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/7).
Menteri Susi juga menjelaskan, dari jumlah 870.000 ekor tersebut, jika hidup dan sampai besar, dengan asumsi satu ekor beratnya mencapai setengah kilogram, nilainya bisa mencapai USD 10 juta atau setara Rp139,8 miliar (asumsi Rp13.980 per USD). Namun, jika dijual saat masih bayi atau kecil hanya bernilai Rp3.000 hingga Rp10.000 per ekor.
-
Dimana lobster biru ditemukan? Meskipun jarang ditemukan, beberapa nelayan di pantai Maine, Amerika Serikat melaporkan menangkap lobster biru dalam beberapa tahun terakhir.
-
Bagaimana lobster biru ditangkap? Sebagai seorang nelayan sejak 2013, Haass menyampaikan keberuntungannya dan keistimewaan menemukan lobster biru dalam perangkapnya.
-
Lobster biru itu apa? Lobster biru sangat langka. Diperkirakan peluang menangkap lobster biru hanya sekitar satu banding dua juta, sehingga dianggap sebagai spesies yang sangat langka.
-
Siapa Menteri Kelautan dan Perikanan di kabinet Prabowo - Gibran? Presiden Prabowo Subianto menunjuk kembali Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KP).
-
Siapa yang menemukan lobster biru? Dalam pengakuannya, Haass memperkirakan bahwa lobster tersebut berusia sekitar 10 tahun. Ia juga mengatakan, 'Ini penemuan yang langka. Saya pasti ingin melepaskannya kembali ke laut, dan Anda dapat melihat di salah satu video yang ditangkap oleh nelayan lain sebelumnya dan mencetak ekornya dua kali, jadi dia tidak bisa disimpan.'
-
Apa yang diberikan Dinas Perikanan Kutai Timur kepada nelayan? 'Bantuan berupa mesin 13 PK sebanyak 11unit dan Has sebanyak 11unit untuk Kelompok Nelayan Teluk Dalam 2 di Kecamatan Teluk Pandan,' katanya, Senin (11/12).
"Sementara mereka, ambil panen dengan harga Rp3.000 atau 10.000 dan Rp30.000 satu ekornya. Padahal 1 kilo ekor lobsternya kan sama dengan 40 sampai 50 kilo ikan," ujarnya.
"Mudah-mudahan (yang kita) sebar lainnya di Padang, kemudian di Nusakambangan, Nusa Penida dan Nusa Dua, bisa tumbuh besar diambil dan dipanen oleh nelayan. Karena lobster itu memang suka daerah karang begitu," tambah Menteri Susi.
Menteri Susi juga menjelaskan, penyelundupan lobster mulai marak sejak 1995 di daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Namun, kini hampir merata di wilayah Indonesia untuk pengambilan bayi lobster secara ilegal. Maka pemerintah pun bereaksi melarang penjualan benih lobster.
"Dulu tidak ada yang tangkap. Dari tahun 1995 sudah mulai diambil di Lombok. Sekarang kemana-mana. Iya kita mulai larang dan kelihatan dari Vietnam turunnya jauh sekali ekspor dia. Kita mulai naik ekspornya," jelasnya.
"Saya berharap semuanya sadar, untuk tidak mengambil bibit-bibit lagi. Kalau tidak nanti punah," tambah Menteri Susi.
Menteri Susi pun menabuh genderang perang pada para mafia penjual benih lobster Indonesia. "Itu sama saja Ilegal fishing tidak beda, melalui orang-orang kita. Bukan nelayan. Kalau nelayan yang benar (dan) tau lobster besar lebih punya harga," ujarnya.
"Jadi namanya mafia, uang besar kan, beli Rp3.000 dan Rp10.000. Dijual Rp30.000, kali ratusan ribu ekor. Karena menangkap bibit gampang pakai lampu, dia datang sendiri. Tapi kan punah lama-lama karena lobster belum bisa di (budidayakan) di laboratorium," ujarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Palembang menggagalkan penyelundupan 99.648 ekor benih atau baby lobster senilai Rp15 miliar ke Singapura.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, KKP juga memperketat pengawasan di jalur udara
Baca SelengkapnyaKinerja pengawasan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menanggulangi penyelundupan kekayaan negara.
Baca SelengkapnyaPihak berwenang berhasil mengamankan 6 pekerja packing beserta barang bukti benih lobster.
Baca Selengkapnya174 Ribu benih lobster nyaris diekspor secara ilegal ke Singapura. Beruntung upaya tersebut berhasil digagalkan.
Baca SelengkapnyaPung menyebut kerugian akibat pencurian ikan atau illegal fishing mencapai Rp3,2 triliun.
Baca SelengkapnyaKKP Gelar Operasi Penyelundupan Benih Bening Lobster, Potensi Rugikan Negara hingga Rp30 Triliun
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono menjalin kerja sama dengan Vietnam untuk mengatasi penyelundupan benih bening lobster.
Baca SelengkapnyaPelaku membawa 20 kotak stereofoam berisi benih lobster.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan tersebut merupakan hasil kerjasama dengan aparat penegak hukum yang telah menggagalkan penyelundupan sebanyak 24 kali di 11 lokasi.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan 99.250 benih lobster ke Vietnam, digagalkan petugas Polresta Bandara Soekarno-Hatta. Dua kurir, S (35) dan M (42), pun turut ditangkap.
Baca SelengkapnyaPetugas juga menangkp seorang pria berinisial EB (61) asal Jawa Tengah dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya