Menteri Susi minta maaf atas sifat tidak sabaran & temperamental
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP), Susi Pudjiastuti menggelar halal bihalal dalam rangka perayaan Idul Fitri 1438 Hijriah di Gedung Mina Bahari III. Acara dihadiri oleh Mantan Menteri KKP Fadel Muhammad, perwakilan Polri, perwakilan TNI dan seluruh jajaran pegawai KKP.
"Setiap tahun kita melakukan silaturahmi halal bihalal untuk yang beragama muslim atas nama pribadi dan keluarga saya ucapkan mohon maaf lahir batin," ujar Menteri Susi di Kantornya, Jakarta, Senin (10/7).
Menteri Susi mengatakan, selama kepemimpinannya KKP dalam kurun waktu 3 tahun, banyak kekurangan dalam memimpin dan memberi arahan kepada lembaga terkait dan juga bawahannya di KKP. Menteri Susi juga minta maaf atas sifatnya yang cenderung tidak sabar dan temperamental.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas K3? 'Tanggung jawab menerapkan K3, selain melalui regulasi (Kemnaker), juga aktor-aktor di tempat kerja, ' katanya.
-
Bagaimana cara KKP mendorong usaha pemindangan? Tugas pemerintah bagaimana mendorong usaha ini bisa jalan dan berkembang,“ tuturnya.
-
Apa yang ingin KKP dorong di sektor perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi.
-
Siapa yang memimpin PPKI? Sejak kekelahan Jepang atas Sekutu, ia menjadi anggota dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) bersama Ahmad Subarjo, Kasman Singodimedjo, dan tokoh-tokoh penting lainnya.
-
Siapa yang pimpin Kemenkumham? Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menggelar Upacara Wisuda bagi Pegawai Kemenkumham yang memasuki masa Purnabakti. Upacara Wisuda ini merupakan penghargaan atas prestasi kinerja dan darmabakti para Pegawai selama mengabdi di Kementerian yang saat ini dinahkodai oleh Yasonna Laoly.
"KKP tidak hanya yang baik saja pasti ada yang jelek. Saya dengan ketidaksabaran dan temperamental kadang membuat bapak ibu merasa kejengkelan saat diberi perintah, komando ataupun arahan. Angkatan laut dan kepolisian pasti merasakan yang sama," ungkap Menteri Susi.
Susi mengakui sifatnya yang tegas dan serba ingin cepat sulit untuk dihilangkan. Namun demikian, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kinerja di tubuh kementerian dalam menunjang kemajuan negara.
"Kalau anda minta saya ubah tegas dan tidak sabaran, itu sulit. Saya lahir sudah begini. Selalu ingin kerja selesai beres baik supaya negara makin maju baik swasta maupun negeri," ujarnya.
Menteri Susi menambahkan, ketegasan dan ketidaksabarannya membawa KKP ke arah yang lebih baik. Hal tersebut terlihat dari beberapa perbaikan kinerja yang semakin positif.
"Tolong berubah yang santun, yang apa saya tidak bisa berubah. Dengan segala kekencangan saya dalam meminta dan memaksa supaya lebih baik saya rasa hasilnya sudah lumayan," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Kasdi, dirinya merasa dilema untuk melakukan urunan.
Baca SelengkapnyaSelama adanya pengumpulan dana untuk kebutuhan SYL, Kasdi mengatakan situasi kerja di Kementan menjadi tidak kondusif.
Baca SelengkapnyaHal yang Memberatkan dan Meringankan Tuntutan Eks Sekjen Kementan Kasdi dalam Korupsi SYL.
Baca SelengkapnyaDengan kerendahan hatinya dia meminta maaf atas nama anak buahnya.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto pun mencontohkan soal data impor beras karena terbukti tahun ini harus impor 6 juta.
Baca SelengkapnyaMantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang heran dengan sikap Pimpinan Firli Bahuri dkk yang menyampaikan permintaan maaf.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menuai polemik.
Baca SelengkapnyaKalau kasus KPK menyangkut militer seharusnya diserahkan dan kerjasama dengan pihak Puspom TNI.
Baca SelengkapnyaJohan Budi meminta agar permasalahan itu disampaikan kepada Komisi III DPR RI sebagai mitra KPK.
Baca SelengkapnyaJelang akhir periode jabatan Presiden Jokowi, terdapat tiga kepala lemba negara diberhentikan tidak hormat dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaKPK meminta maaf karena pihaknya tidak koordinasi terlebih dahulu dengan pihak TNI sebelum mengumumkan keterlibatan Henri Alfandi.
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf secara terbuka Wakil Ketua KPK Johanis Tanak ke pihak TNI berbuntut panjang.
Baca Selengkapnya