Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Susi: Penelitian ilmuwan Indonesia kurang efisien

Menteri Susi: Penelitian ilmuwan Indonesia kurang efisien Menteri Susi Pudjiastuti. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) KP meluncurkan produk-produk inovasi teknologi yang diteliti diantaranya E-Log Book, E-Observer, Sistem Informasi Nelayan Pintar, dan Sistem Informasi Garam Rakyat. Inovasi ini telah diteliti selama setahun terakhir dan diluncurkan bertepatan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) 10 Agustus.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengapresiasi para peneliti di organisasi kementeriannya. Menteri Susi berpesan kepada para ilmuwan untuk terus melakukan peningkatan hasil penemuannya supaya ke depannya dapat diaplikasikan dan semakin bermanfaat bagi para nelayan.

‎"Yang kita lakukan dalam inovasi itu tujuannya untuk memperbaiki kualitas dari sebuah bisnis maupun ekonomi, maupun produk dalam komoditi atau bidang lainya, jadi kalau itu tidak applicable maka inovasi itu tidak berjalan, tidak berhasil," ujar dia di Kantornya, Jakarta, Selasa (11/8).

Menurutnya, Indonesia memiliki ilmuwan yang tidak kalah dibandingkan negara-negara lain. Namun, ilmuwan Indonesia memiliki kekurangan yakni banyak hasil penelitian tersebut kurang efisien jika diaplikasikan di masyarakat.

‎Sementara pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) Achmad Poernomo‎ menambahkan apa yang telah ditemukan ini sebagian besar sudah diaplikasikan dan menjadi produk unggulan.

‎"Adapun produk-produk inovasi teknologi Balitbang KP 2015 yang diluncurkan diantaranya E-Log Book, E-Observer, Sistem Informasi Nelayan Pintar, dan Sistem Informasi Garam Rakyat," kata Achmad.

‎Selain itu, KKP juga telah melakukan pelepasan beberapa jenis ikan hasil rekayasa beberapa balai di bawah Balitbang KP. Diantaranya komoditas ikan Lele Mutiara, Ikan Gabus Haruan, Ikan Gurame Batanghari, Ikan Mas Mantap, dan Udang Galah Siratu.‎

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Peningkatan Kualitas Pendidikan Indonesia Sangat Lambat, Bappenas Beberkan Buktinya
Peningkatan Kualitas Pendidikan Indonesia Sangat Lambat, Bappenas Beberkan Buktinya

PISA menyebut peningkatan kualitas pendidikan Indonesia sangatlah lambat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Marah! Capres Anies Bicara IQ Orang Indonesia
VIDEO: Marah! Capres Anies Bicara IQ Orang Indonesia "Masa Simpanse Lebih Tinggi"

Capres Anies Baswedan menanggapi hasil penelitian yang mengungkap IQ orang Indonesia yang hanya 78,49 berdasarkan laporan dari World Population Review.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Ngaku Kaget Lulusan S2 & S3 RI di Bawah 1 Persen Kalah dari Malaysia
VIDEO: Jokowi Ngaku Kaget Lulusan S2 & S3 RI di Bawah 1 Persen Kalah dari Malaysia

Jokowi mengaku akan menggelar rapat untuk membahas masalah ini. Ditegaskan juga bahwa anggaran menjadi masalah utama.

Baca Selengkapnya
Indonesia Kalah dari Filipina dalam Pemanfataan Energi Panas Bumi, Cek Faktanya
Indonesia Kalah dari Filipina dalam Pemanfataan Energi Panas Bumi, Cek Faktanya

Filipina mampu mengembangkan dan memanfaatkan panas bumi dengan baik untuk kelistrikan di negaranya.

Baca Selengkapnya
Bikin Bangga! 9 Peneliti UI Masuk Top 2% Scientist Worldwide 2023, Ini Sosok-Sosoknya
Bikin Bangga! 9 Peneliti UI Masuk Top 2% Scientist Worldwide 2023, Ini Sosok-Sosoknya

Sembilan orang dosen dan peneliti Universitas Indonesia (UI) masuk dalam 2% Scientist Worldwide 2023

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Ngaku Kaget Lulusan S2 & S3 RI di Bawah 1 Persen Kalah dari Malaysia
VIDEO: Jokowi Ngaku Kaget Lulusan S2 & S3 RI di Bawah 1 Persen Kalah dari Malaysia

Selama lebih dari 9 tahun menjabat, Presiden Jokowi mengaku kaget melihat angka lulusan S2 dan S3 Indonesia belum mencapai 1 persen.

Baca Selengkapnya
Pensiunan Jenderal TNI Heran Indonesia 78 Tahun Merdeka tapi Tak Bisa Melampaui Malaysia
Pensiunan Jenderal TNI Heran Indonesia 78 Tahun Merdeka tapi Tak Bisa Melampaui Malaysia

Menurut Edy, antangan Indonesia saat ini lebih sulit karena bukan hanya ancaman dari luar, tetapi juga dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Penyebab Produk Mebel RI Kalah Saing dengan Vietnam-Malaysia
Jokowi Ungkap Penyebab Produk Mebel RI Kalah Saing dengan Vietnam-Malaysia

Jokowi menyebut, produk mebel RI ada di peringkat 17. Sementara Vietnam ada di posisi 2 dan Malaysia 12.

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: Polemik ‘Naturalisasi’ Dokter Asing
INFOGRAFIS: Polemik ‘Naturalisasi’ Dokter Asing

Pro dan kontra terjadi karena pemerintah ingin mengambil dokter asing untuk mengabdi di Indonesia

Baca Selengkapnya
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO

Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia

Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.

Baca Selengkapnya
Beda Penggunaan AI di Negara Maju dan Berkembang di Sektor Kesehatan
Beda Penggunaan AI di Negara Maju dan Berkembang di Sektor Kesehatan

Ada perbedaan mencolok penggunaan AI di sektor kesehatan negara maju dibandingkan negara berkembang.

Baca Selengkapnya