Menteri Teten Ungkap 3 Kunci UMKM Kelapa Sawit untuk Bertumbuh
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, ada tiga kunci utama agar UMKM berbasis sawit bisa tumbuh. Salah satunya melakukan konsolidasi petani perorangan melalui koperasi.
"Sebagaimana kita ketahui, bahwa komoditi sawit memiliki peran penting dalam perekonomian perkebunan dan pertanian kita. Dan kita dengar ekspor komoditas sawit di tahun 2020 mencapai USD 22,97 miliar atau setara dengan Rp 321,5 triliun angka ini terus naik 13,6 persen dibandingkan tahun 2019," kata MenkopUKM Teten, Dalam Webinar Kemitraan UKMK Sawit, Selasa (27/4).
Melihat hal tersebut, UMKM berbasis sawit juga bisa ikut tumbuh jika menjalankan 3 kunci utama ini. Pertama, para petaninya harus terkonsolidasi. Bukan lagi petani perorangan tapi konsolidasi melalui koperasi.
-
Bagaimana cara membangun koperasi di Indonesia? Setiap warga negara dapat mendirikan sebuah koperasi, baik perorangan maupun yang memiliki badan hukum. Pasalnya, modal usaha koperasi dapat dihasilkan dari seluruh anggota, sehingga beroperasinya usaha ini juga disesuaikan dengan kebutuhan bersama.
-
Kenapa UMKM penting untuk pertumbuhan ekonomi? UMKM seperti IniTempe yang digagas oleh Benny memang penting untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Tak tanggung-tanggung, UMKM memberikan sumbangan 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
-
Apa tujuan utama dari Kemenkop UKM dalam mendukung Koperasi Jahema Bonsai Sejahtera? 'PPBI salah satu organisasi hobi yang cukup tua, sudah mencapai 44 tahun. Mengelola sebuah organisasi untuk periode waktu panjang agar tetap eksis dan tumbuh bukan hal yang mudah. Ini bisa menjadi modal sosial untuk ditumbuhkembangkan, bahwa hobi bonsai bukan sekadar hobi atau karya seni, tetapi punya nilai ekonomi yang luar biasa,' ucap Teten dalam Musyawarah Nasional PPBI Ke-X 2023 dengan tema ‘Mewujudkan Jati Diri Seni Bonsai Indonesia Melalui Digitalisasi PPBI’ di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (4/11).
-
Bagaimana Kemenkop UKM mendorong UMKM untuk terlibat dalam rantai nilai global? Untuk itu Hanung mendorong agar pelaku UMKM memanfaatkan kebijakan yang mengatur agar Pemerintah Pusat/Daerah dan BUMN berbelanja produk UMKM.
-
Bagaimana KEMENDAG memperkuat UMKM? Disebutkan juga, hubungan yang mulai terbentuk sejak 1997 ini harus lebih diintensifkan dan meningkatkan dialog di berbagai kegiatan sebagai langkah untuk mempromosikan perdagangan dan investasi antar negara. Selain itu, mengingat tantangan regional dan global yang terus meningkat, fokus terhadap akses digital dan UMKM harus terus ditingkatkan.
-
Mengapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Konsolidasi itu bukan petaninya saja tapi lahan-lahan nya juga sehingga masuk dalam skala ekonomi," ujarnya.
Kunci kedua, yakni terjalinnya kemitraan yang baik. Salah satu indikatornya adalah terfasilitasinya koperasi masuk ke dalam rantai nilai global. Dalam hal ini tentunya koperasi sawit terhubung dengan pembeli dan market.
Kemudian kunci ketiga, adanya inovasi hilirisasi produk agar memiliki nilai tambah. "Jadi di banyak negara koperasi-koperasi di sektor pangan selalu memiliki teknologi pengolahan dan memiliki unit pengolahan. Supaya mereka bisa menjual produknya dengan nilai tambah termasuk juga biasanya di sektor agrikultur selalu saja ada komoditi yang tidak bisa diserap oleh market," jelasnya.
MenkopUKM menegaskan, bahwa pengolahan menjadi sangat penting dimiliki oleh koperasi di sektor pangan. Di sisi lain Kementerian Koperasi dan UKM memiliki prioritas untuk melahirkan 100 koperasi modern.
"Kami terbuka untuk bersinergi melahirkan koperasi sawit yang modern dan mendunia. Kebetulan pak Presiden juga mendorong beberapa Kementerian untuk melakukan piloting untuk pembentukan korporatisasi petani ke depan," ujarnya.
Nantinya koperasi tani yang dibentuk itu akan menjadi korporatisasi petani yang berbasis pada petani-petani perorangan dan berlahan sempit.
Upaya Pemerintah Dorong Korporatisasi Petani
Disamping itu, ada beberapa hal yang sudah pemerintah lakukan untuk mendorong korporatisasi petani. Pertama, melalui undang-undang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 2021.
Di dalam kedua kebijakan itu sekarang pendirian koperasi lebih mudah, cukup 9 orang saja meskipun dibandingkan rata-rata dunia pembentukan koperasi bisa dilakukan oleh 5 orang. Tapi ini jauh lebih mudah juga, karena sebelumnya di Indonesia harus 20 orang.
Kemudian perizinan usaha menjadi lebih mudah melalui sistem oss yang meliputi perizinan berusaha, SNI, sertifikasi produk.
Bahkan, sebagaimana arahan Presiden baru-baru ini, plafon KUR juga akan meningkat dari sebelumnya Rp 500 juta sekarang bisa mencapai Rp 20 miliar dengan bunga yang rendah.
"Saat ini Kemenko Perekonomian bersama kami sedang menyelesaikan konsep kebijakannya. Artinya apa? Keterbatasan pembiayaan untuk mendukung hilirisasi sawit selama ini dapat teratasi dengan KUR yang baru," ujarnya.
Demikian juga ada dana bergulir untuk koperasi yang dikelola oleh LPDB, yaitu BLU yang berada dibawah Kementerian Koperasi dan UKM untuk melengkapi pembiayaan dari Badan Pengelola Perkebunan Kelapa Sawit.
"Saya kira ini nanti bisa dikerjasamakan. Lalu, pasar energi terbarukan dan konsumsi produk ramah lingkungan juga terus membesar baik di dalam maupun luar negeri. Ini peluang kita bersama untuk melakukan produk-produk sawit unggulan," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkop Teten optimis kerja sama dengan RSPO akan memperkuat korporatisasi petani sawit sekaligus memperkuat produksi kelapa sawit dari hulu hingga hilir.
Baca SelengkapnyaFase early stage merupakan fasse yang rawan bagi startup.
Baca SelengkapnyaTeten menyebut Budi Arie akan menjabat sebagai Menteri Koperasi, sementara Maman Abdurrahman akan menjadi Menteri UMKM.
Baca SelengkapnyaMenteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki meminta lebih banyak UMKM yang terlibat dalam rantai pasok industri.
Baca SelengkapnyaTeten mengakui masih ada kendala yang dihadapi para pelaku usaha mikro untuk tumbuh.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten meminta agar UMKM bisa berevolusi agar memiliki daya saing.
Baca SelengkapnyaUMKM masih menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaUMKM masih menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenKopUKM berupaya untuk menghubungkan usaha mikro ke dalam rantai pasok industri.
Baca SelengkapnyaSixth ASEAN Inclusive Business Summit 2023 telah dibuka dan dihadiri 250 delegasi dari 10 negara ASEAN.
Baca SelengkapnyaSido Muncul bersama Kemenkop UKM berkomitmen untuk saling bahu membahu membantu para petani herbal dan UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPengendalian barang impor perlu ada kerja sama antar kementerian.
Baca Selengkapnya