Menteri Teten Ungkap Peran Vital Pengusaha Perempuan dalam Perekonomian Nasional
Merdeka.com - Pemerintah menyebut, UKM yang dimiliki dan dipimpin perempuan merupakan bagian integral dari upaya mencapai kesetaraan gender dalam partisipasi ekonomi.
Menurut Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, UKM perempuan juga merupakan tulang punggung banyak perekonomian di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Di mana bisnis milik perempuan memiliki peran kunci dalam pengurangan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dan diversifikasi ekonomi.
"Oleh karena itu, mendukung UKM perempuan berarti berinvestasi dalam pemulihan ekonomi yang inklusif dan dipercepat," kata Menteri Teten dalam acara G20 Side event Rebuilding women's Productivity Post Pandemic, di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Rabu (18/5).
-
Apa yang menjadi contoh pentingnya peran UMKK bagi perekonomian? Waktu tahun 2020 kemarin Covid, ekonomi kita turun. Tapi pulihnya cepat, 2021 naik hingga saat ini. Kalau kekuatan ekonomi itu ada di UMKK, maka kekuatan ekonomi nasional kita akan semakin kuat,' papar Hendi di hadapan ratusan pelaku UMKK.
-
Apa kontribusi besar UMKM terhadap ekonomi nasional? Jadi kalau melihat data ini UMKM kita ini sumbangsinya terhadap ekonomi nasional kita sangat besar. Bayangkan 97 persen tenaga kerja ini di-supply dari UMKM kita,' ucapnya.
-
Bagaimana Kemenkop UKM mendorong UMKM untuk terlibat dalam rantai nilai global? Untuk itu Hanung mendorong agar pelaku UMKM memanfaatkan kebijakan yang mengatur agar Pemerintah Pusat/Daerah dan BUMN berbelanja produk UMKM.
-
Bagaimana UMKK bisa menguasai kekuatan ekonomi Indonesia? Bergabung di Katalog Elektronik itu menguntungkan karena pasarnya sangat besar.
-
Kenapa UMKM penting untuk pertumbuhan ekonomi? UMKM seperti IniTempe yang digagas oleh Benny memang penting untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Tak tanggung-tanggung, UMKM memberikan sumbangan 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
-
Mengapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Lebih lanjut, kata Menteri Teten, selama dua tahun terakhir pandemi covid-19 telah mengakibatkan kemunduran ekonomi dan mengganggu belanja konsumen dan rantai pasokan global.
Dampaknya jauh lebih parah terhadap UKM daripada sektor usaha lainnya. Di mana pelaku UKM harus menghadapi penurunan pendapatan bahkan hingga kebangkrutan.
"Hal ini penting untuk diperhatikan karena UKM merupakan tulang punggung suatu negara, menyediakan banyak lapangan kerja dan berkontribusi terhadap PDB negara tersebut," ujar Menteri Teten.
Peran UKM Perempuan
Selain tantangan baru yang disebabkan oleh pandemi, dampak pandemi lainnya yaitu meningkatkan kesenjangan gender dalam partisipasi dan peluang ekonomi.
Adapun berdasarkan hasil penelitian menunjukkan, 76 persen UKM perempuan terdampak pandemi covid-19. Lantaran, mereka harus bekerja dari rumah. Di Indonesia, 64 persen dari 64 juta UMKM adalah milik perempuan, dan berkontribusi hingga 60 persen terhadap PDB nasional.
"Saat dunia menavigasi pemulihan pasca pandemi dan mengurangi dampaknya terhadap bisnis, penting juga untuk fokus pada pemulihan bisnis yang dimiliki dan dipimpin oleh wanita," kata Teten.
Menurut Menteri Teten, pandemi memperlebar kesenjangan gender dalam perekonomian, khususnya UKM perempuan. Maka diperlukan tindakan cepat agar perempuan tidak tertinggal.
"Kami di Kementerian Koperasi dan UKM menyadari pentingnya peran pemberdayaan ekonomi perempuan terhadap masyarakat, keluarga dan perekonomian secara luas," ujarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Peringkat 87 di Dunia dalam Hal Diskriminasi Gender
Baca SelengkapnyaUMKM masih menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaSekretaris KemenKopUKM Arif Rahman Hakim mengatakan UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia dan negara-negara anggota APEC lainnya.
Baca SelengkapnyaSixth ASEAN Inclusive Business Summit 2023 telah dibuka dan dihadiri 250 delegasi dari 10 negara ASEAN.
Baca SelengkapnyaDukungan tersebut harus menjadi motivasi bagi perusahaan lain agar memiliki perhatian yang sama kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten meminta agar UMKM bisa berevolusi agar memiliki daya saing.
Baca SelengkapnyaTeten mengakui masih ada kendala yang dihadapi para pelaku usaha mikro untuk tumbuh.
Baca SelengkapnyaMenteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki meminta lebih banyak UMKM yang terlibat dalam rantai pasok industri.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan memastikan pemerintah tidak membual untuk memajukan UMKM.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaProduk tersebut bahkan telah menembus pasar internasional di lebih dari 100 negara.
Baca SelengkapnyaUMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
Baca Selengkapnya