Menteri Yuddy: Pengangkatan honorer K2 jadi PNS bebani negara
Merdeka.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi mengakui pengangkatan 440.000 tenaga honorer Kategori 2 (K2) menjadi pegawai negeri sipil (PNS) akan membebani keuangan negara.
"Kalau membebani itu iya. Tapi tidak signifikan," kata Yuddy menanggapi keputusannya mengangkat 440.000 tenaga honorer K2 seperti dilansir Antara, Jakarta, Rabu (23/9).
Yuddy mengatakan untuk menekan beban anggaran pemerintah, maka pengangkatan honorer K2 menjadi PNS telah diputuskan dilakukan bertahap mulai 2016. Rencananya per tahun akan ada sekitar 100.000 honorer K2 yang diangkat, setelah melalui proses evaluasi dan tes.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Berapa honor Pantarlih Pilkada 2024? Besaran honor yang telah ditetapkan adalah sebesar Rp 1 juta per bulan.
-
Siapa yang akan menyumbangkan gaji dan tunjangan nya? Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman berkomitmen akan memberikan gaji dan tunjangannya ke yatim piatu.
-
Siapa yang memberikan sedekah 2 miliar? Di sisi lain, April juga kembali mendapat cibiran dan hujatan ketika ia memamerkan sang suami yang baru saja memberikan sedekah dengan nominal 2 miliar.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Siapa yang ajukan tambahan anggaran Kemensos? Komisi VIII DPR menyetujui usulan tambahan anggaran tahun 2024 yang diajukan Kementerian Sosial.
Yuddy memperkirakan secara kasar kebutuhan anggaran pemerintah atas pengangkatan 440.000 tenaga honorer K2 itu adalah Rp 34 triliun, untuk biaya gaji dan tunjangan.
Selain itu, pemerintah juga ingin memastikan seluruh tenaga honorer K2 yang diangkat menjadi PNS tidak memperlambat upaya pencapaian peningkatan kualitas aparatur sipil negara.
Pemerintah telah meminta Lembaga Administrasi Negara (LAN) untuk memikirkan cara guna memastikan seluruh tenaga honorer K2 yang diangkat, yang terdiri dari guru dan perawat, memenuhi standar kualitas aparatur sipil negara.
"Kami minta LAN untuk memikirkan bagaimana pola pengembangan profesi guru dan keperawatan seandainya seluruh tenaga honorer K2 yang berasal dari seluruh Indonesia itu kita rekrut secara bertahap. Kita harus mengimbangi perlambatan pencapaian peningkatan kualitas SDM dengan pengembangan kualitas," jelas dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Sembilan tahun terakhir, gaji mereka hanya naik dua kali, dengan akumulasi kenaikan 11 persen saja," kata AHY.
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah langkah arah kebijakan pemerintah terkait penataan tenaga non-ASN.
Baca SelengkapnyaTercatat, masih ada tenaga kerja honorer, di antaranya 700.000 guru honorer.
Baca SelengkapnyaUntuk menghemat anggaran, pemerintah bisa saja menempuh cara yang keras dengan tidak menganggap keberadaan tenaga honorer bagi yang diangkat kepala daerah.
Baca SelengkapnyaPenambahan 44 kementerian ini berpotensi untuk mengancam pelaksanaan program prioritas.
Baca SelengkapnyaDalam rekrutmen tahun ini, Pemerintah membuka 1,6 juta formasi untuk PPPK.
Baca SelengkapnyaBelanja kementerian/lembaga (K/L) sudah mencapai Rp417,2 triliun di semester I-2023. Angka ini naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 393,8 triliun.
Baca SelengkapnyaJumlah honorer mencapai 2,3 juta orang, yang awalnya hanya diperkirakan 400.000 orang.
Baca SelengkapnyaSayangnya upaya pengangkatan tenaga honorer berpotensi menimbulkan masalah.
Baca SelengkapnyaKementerian PAN-RB diminta segera melakukan audit menyeluruh terkait data tenaga honorer atau non ASN dengan melibatkan BKN.
Baca SelengkapnyaKendati ada target itu, Anas mengantongi data masih ada lebih dari 14 daerah yang belum mengusulkan formasi CASN bagi eks THK II.
Baca SelengkapnyaKenaikan gaji untuk guru ASN sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2024.
Baca Selengkapnya