Merger Bank BUMN Syariah Ditarget Rampung di 2021
Merdeka.com - Bank-bank syariah anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan segera digabungkan menjadi satu perusahaan merger. Sebagai langkah awal, 3 bank BUMN syariah, yakni PT Bank Mandiri Syariah (BSM), PT Bank BNI Syariah dan PT Bank BRI Syariah Tbk. telah melakukan penandatangan Conditional Merger Agreement (CMA) Bank BUMN Syariah.
Ketua Tim Project Management Office (PMO) sekaligus Wakil Direktur Bank Mandiri Herry Gunardi menyatakan, setelah CMA, pembahasan lebih detail mengenai rencana merger ini akan dilakukan pada minggu ke-3 bulan Oktober mendatang.
"Tanda tangan CMA ini baru mulai ya, belum merger, ini langkah awal, baru di gerbang prosesnya masih panjang. Minggu ke-3 bulan Oktober akan ada rencana pembahasan plan, lalu urus izin ke OJK, regulator pasar modal," jelas Herry dalam konferensi pers virtual, Selasa (13/10).
-
Bagaimana BNI dan Bank Lampung menandatangani kerja sama? Acara penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan antara Division Head Card Business BNI Grace Situmeang bersama Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat, di Menara BNI, Jakarta, Kamis (7/9).
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Bagaimana BCA Multifinance dialihkan ke BCA Finance? Dengan langkah ini, seluruh kegiatan operasional, kewajiban, dan aset PT BCA Multifinance akan dialihkan ke PT BCA Finance sebagai entitas yang menerima.
-
Bagaimana BSI tingkatkan inklusi keuangan syariah? BSI siap untuk bersama meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di lingkungan kampus yang dibangun dalam satu ekosistem, sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas di Kampus FEB-UI yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, termasuk 397 orang dosen serta sekitar 314 orang karyawan,' ujarnya.
Herry menjelaskan, saat ini, total aset ke-3 bank syariah yang hendak dimerger tersebut mencapai Rp 214,6 triliun. Dengan posisi aset yang bakal lebih kuat, pihaknya optimis bank merger ini bisa masuk top 10 bank besar di Indonesia.
Niat pembentukan ini didasarkan atas arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang ingin agar BUMN dapat meningkatkan core competentnya. "Indonesia adalah negara dengan populasi muslim yang besar di dunia. Harapannya kita bisa memiliki bank syariah yg besar dan bisa bersaing di kancah global," tuturnya.
Herry juga memastikan operasional 3 bank dalam proses merger tetap berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Dia juga memastikan tidak akan melakukan pengurangan atau bahkan pemecatan karyawan imbas penggabungan bank-bank ini.
"Kami mohon doa dan dukungan untuk proses bersejarah lahirnya bank syariah terbesar di Indonesi. Kami ajak seluruh karyawan untuk berdoa dan mendukung proses ini," katanya.
Operasional 3 Bank Masih Normal
Direktur Utama PT Bank BRI syariah Tbk, Ngatari, memastikan operasional ketiga perbankan syariah pelat merah itu tetap berjalan normal selama persiapan merger berlangsung. Sehingga dipastikan belum ada perubahan layanan operasional sampai saat ini.
"Pernyataan terakhir sampai saat ini, kami memastikan layanan nasabah tetap berjalan seperti biasa dan optimal," kata Ngatari.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Tim Project Management Office yang juga Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Hery Gunardi menyebut, sampai hari ini bahwa operasional ketiga bank syariah Himbara itu masih normal. "Jadi, tidak ada perubahan apa-apa BNI Syariah masih biasa saja, Bank BSM juga bank BRI Syariah Tbk juga masih biasa saja belum berubah," paparnya.
Oleh karena itu, dia meminta nasabah ketiga bank pelat merah tersebut untuk tetap tenang. Mengingat tahapan merger bank masih belum final.
"Kita masih belum melakukan legal marger. Kira baru meminng ibaratnya belum terjadi pernikahannya. Nanti tanggal 20 Oktober mendatang rencana marger akan kita umumkan mulai logo, komposisi pemegang saham, dan layanan nasabah tapi masih plan," paparnya.
"Kemudian, kita kirim surat ke regulator setelah persetujuan adanya RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Lalu, baru penggabungan disitu finalnya di kuartal I-2021. Jadi tidak usah khawatir, tidak ada yang berubah," tambahnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah ini mendukung Indonesia masuk dalam 10 besar bank syariah terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaSejalan dengan hal itu, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan merger kedua bank tersebut bisa rampung sebelum Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaNixon mengaku, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan dua dokumen yang diminta oleh pemilik entitas.
Baca SelengkapnyaPembelian saham tersebut bersyarat sesuai dengan definisi CSPA, masih terdapat sejumlah proses yang harus dilalui BTN.
Baca SelengkapnyaStrategi spin off ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Baca SelengkapnyaBTN akan melakukan strategi pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS) BTN. Rencananya, strategi ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan BSI.
Baca SelengkapnyaOJK selalu melakukan penilaian kinerja keuangan dan governansi bank secara berkala.
Baca SelengkapnyaErick melaporkan, proses merger Angkasa Pura I dan II saat ini telah tuntas setengahnya.
Baca SelengkapnyaBSI menjadi bank dengan nasabah terbanyak ke lima di Indonesia. Torehan ini sekaligus menobatkan BSI jadi bank syariah dengan nasabah terbanyak di dunia.
Baca SelengkapnyaBSI terus mengkaji dan belum mengambil keputusan apapun terkait rencana aksi korporasi yg melibatkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN.
Baca SelengkapnyaRelasi ini diharapkan dapat berdampak pada peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
Baca SelengkapnyaBSI dan JMO memberikan layanan jasa dan produk perbankan syariah kepada seluruh karyawan JMTO.
Baca Selengkapnya