Meski ada kekhawatiran perang dagang, ekspor RI ke China dan AS tak terganggu
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan China tidak memberikan dampak yang besar bagi Indonesia. Buktinya, ekspor Indonesia ke kedua negara tersebut mampu tetap tumbuh.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, sepanjang Januari-Mei 2018, ekspor komoditas nonmigas Indonesia ke China sebesar USD 10,25 miliar atau meningkat 15,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Begitu juga dengan ekspor ke AS yang tercatat sebesar USD 7,43 miliar pada periode yang sama atau tumbuh 10,91 persen.
"Meski ada perang dagang, ekspor kita ke Tiongkok (China) dan AS tetap tumbuh," ujar dia di Kantor BPS, Jakarta, Senin (25/6).
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Dimana Sulawesi Selatan ekspor produknya? Dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan Sulsel, ekspor ini juga dalam rangka 354 Tahun Sulsel dengan tema “Sulsel Andalan Indonesia“ di Pelabuhan Peti Kemas Jalan Nusantara, Minggu (6/8).
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
Dia menjelaskan, komoditas utama Indonesia yang diekspor ke China antara lain, batubara, lignit dan besi baja. "Terutama ke China cukup menggembirakan," lanjut dia.
Selain kedua negara tersebut, Jepang juga masih masuk dalam tiga besar negara tujuan ekspor komoditas Indonesia. Sepanjang Januari-Mei 2018, ekspor Indonesia ke Negeri Sakura tersebut sebesar USD 6,87 miliar atau naik 10,09 persen.
"Itu terlihat jika kita masih fokus pada tiga negara tersebut. Ini bukti jika diversifikasi pasar ekspor perlu dilakukan," tandas dia.
Sementara secara kawasan, pada periode Januari-Mei 2018, ekspor ke kawasan ASEAN sebesar USD 14,7 miliar, naik 21,6 persen. Sedangkan ekspor ke Uni Eropa pada periode yang sama sebesar USD 7,41 miliar atau naik 10,89 persen.
Reporter: Septian DenySumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka ekspor Januari-Oktober 2024 mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPenurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh nilai impor non migas.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.
Baca SelengkapnyaChina merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI.
Baca SelengkapnyaCatatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaKontribusi China dalam impor non-migas Indonesia sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 35,20 persen menjadi 35,91 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca Selengkapnya