Meski Ada Vaksin Covid-19, Pemerintah Diminta Tetap Kedepankan 3T
Merdeka.com - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mendorong pemerintah untuk tetap mengedepankan proses 3T (tracing, testing dan treatment) dalam upaya memerangi Covid-19 di tanah air. Sebab, vaksin dianggap bukan merupakan obat.
"Walaupun vaksin Covid-19 telah ditemukan tapi itu bukan obat. Sehingga pemerintah tetap harus akan pencegahan optimal dengan 3T yang harus dilakukan," ujar dia dalam acara Vaksin dan Prospek Pemulihan Ekonomi, Sabtu (19/12).
Menurutnya, melalui 3T akan banyak keuntungan yang bisa diperoleh dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Salah satunya dengan mendeteksi persebaran penularan virus yang ada di tataran masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
"Karena tanpa 3T kita tidak dapat menemukan masyarakat mana yang terinfeksi. Jadi, 3T yang harus dilakukan," terangnya.
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah untuk tidak abai dengan mengendorkan 3T kendati vaksin anti Covid-19 asal impor sudah tiba di Indonesia. "Karena sekalu vaksin sifatnya pencegahan supaya tidak kena flu ibaratnya kalau di musim flu, tapi untuk mampu terhindar (Covid-19) vaksin sendiri tidak cukup," tandasnya.
Vaksin Belum Tentu 100 Persen Lindungi Masyarakat
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, vaksin belum tentu 100 persen bisa melindungi atau menjamin seluruh masyarakat.
"Dengan adanya vaksin tidak serta merta perlindungan lainnya kita tinggalkan, karena bisa saja nanti bobol," katanya di Jakarta, Jumat (18/12).
Oleh karena itu, dia mengingatkan, perilaku 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan harus tetap dan wajib dilakukan masyarakat agar tidak tertular Covid-19.
Saat ini, ujar Wiku, perhatian masyarakat sedang tertuju pada vaksin Sinovac asal China yang baru tiba. Sebagian masyarakat beranggapan Covid-19 akan selesai dengan adanya vaksin.
Padahal, pengalaman itu sama sekali belum terjadi sebab masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, masyarakat harus melihat vaksin merupakan salah satu tameng atau perlindungan untuk tubuh.
"Jadi kita harus punya perlindungan berlapis dan vaksin merupakan salah satu perlindungan," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca Selengkapnya