Meski dapat PMN, PLN masih keluhkan kekurangan dana pembangunan
Merdeka.com - Direktur Utama PLN, Sofyan Basir mengungkapkan pihaknya masih kekurangan dana untuk membangun infrastruktur listrik sesuai target pemerintah. Menurutnya, PLN memerlukan dana setidaknya Rp 15 triliun.
Maka dari itu, meski sudah mendapat Penyertaan Modal Negara (PNM) sebesar Rp 5 triliun, dana tersebut masih kurang untuk penyediaan pembangkit listrik serta transmisi.
Namun, Sofyan telah memiliki rencana antisipasi. PLN pun menggunakan sebagian dana dari laba ditahan perseroan serta pinjaman sektor keuangan untuk menambal defisit.
-
Mengapa PLN butuh investasi besar untuk nol emisi? PT PLN (Persero) membutuhkan investasi lebih dari USD700 miliar atau setara dengan Rp11.323 triliun untuk mencapai emisi nol bersih (Net Zero Emisi) pada 2060.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Kenapa PLN penting dalam transisi energi? PLN memegang peranan penting dalam menjalankan agenda transisi energi. Pembangunan pembangkit EBT yang makin digenjot, penguatan jaringan distribusi dan transmisi serta langkah dekarbonisasi merupakan serangkaian proyek transisi energi yang membutuhkan keterlibatan banyak pihak,“ imbuh Darmawan.
-
Bagaimana PLN akan mengembangkan Hydropower di Indonesia? PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
-
Bagaimana PLN meningkatkan pendapatan? Peningkatan laba bersih PLN ini ditopang semakin tumbuhnya penjualan listrik yang mencapai 6,3% atau total 273,8 Terawatt hour (TWh) sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7% dari Rp288,8 triliun di 2021 menjadi Rp311,1 triliun di 2022.
"Masih kurang banyak. Tapi kita dapat sebagian dari laba yang ditahan, PMN sama dari pinjaman," ucap Sofyan di kantor wapres, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (24/2).
Dari laba ditahan, lanjut Sofyan, PLN akan menggunakannya sekitar Rp 3 triliun. "Mudah-mudahan sih ada sekitar Rp 2-3 triliun dari situ (laba ditahan). Sama ditambah 5 triliun, jadi Rp 8 triliun," ucap Sofyan.
Sofyan mengungkap, PLN masih kekurangan dana sekitar Rp 7 triliun untuk pembangkit dan transmisi. "Kita butuh Rp 15 triliun mungkin kita cari dari yang lain tambahan equity kita untuk yang proyek 10.000 sama transmisi," ujar Sofyan.
Meski demikian, Sofyan mengaku PMN belum masuk ke kas PLN. "Belum tahu, belum ada info dari Kemenkeu," ucap Sofyan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaPemerintah target mencapai bauran EBT 23 persen di 2025.
Baca SelengkapnyaPemerintah wajib menyediakan dana khusus untuk listrik desa.
Baca SelengkapnyaAIPF bertujuan untuk menghubungkan sektor swasta dan publik di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik untuk kerja sama yang lebih kuat.
Baca SelengkapnyaRasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca SelengkapnyaUntuk Badan Bank Tanah dimohonkan Rp1 triliun ini akan digunakan untuk pemenuhan modal bank tanah sesuai dengan amanat pasal 43 ayat 1 PP 64 tahun 2021.
Baca SelengkapnyaKapasitas tersebut cukup untuk menunjang aktivitas seluruh pelanggan baik golongan rumah rangga, tempat ibadah, industri, dan bisnis.
Baca SelengkapnyaStrategi PLN untuk mencapai net zero emission 2060, terbagi menjadi beberapa tahap.
Baca SelengkapnyaPLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaPLN menyetorkan dividen bagi negara sebesar Rp3,09 triliun.
Baca SelengkapnyaPLN saat ini masih lebih memilih sumber pembangkit berbasis alam yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaHal itu dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan nasional.
Baca Selengkapnya