Meski dinilai ambisius, menkeu tak ubah target perpajakan Rp 1.565 T

Merdeka.com - DPR berulang kali mengusulkan pada pemerintah agar mengevaluasi target penerimaan perpajakan dalam RAPBN 2016 yang dipatok Rp 1.565,8 triliun. Alasannya, target tersebut terlalu optimis.

Meski mendapat desakan, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro berkukuh target itu tidak akan berubah. Apalagi target penerimaan perpajakan dalam RAPBN 2016 hanya naik 5 persen dari target APBN Perubahan 2015 Rp 1.294,258 triliun. Alasan kedua, pemerintah memang menggenjot target penerimaan perpajakan yang selama ini masih dinilai belum maksimal.

Dalam pandangannya, target pajak tahun depan cukup wajar, termasuk kenaikannya yang hanya 5 persen. Itu sudah mempertimbangkan perlambatan perekonomian tahun ini dan prospek tahun depan sekaligus langkah ekstensifikasi dan intensifikasi perpajakan.

"Upaya tersebut dilakukan karena harus disadari bahwa potensi pajak nasional cukup besar, kepatuhan pembayaran pajak masih perlu ditingkatkan dan kebocoran pajak harus diminimalkan serta upaya perbaikan distribusi pendapatan," kata Bambang Brodjonegoro di gedung DPR, Selasa (25/8).

Untuk mencapai target itu, pemerintah berjanji memperbaiki diri. Di antaranya melalui perbaikan regulasi perpajakan, pembenahan manajemen dan wajib perpajakan, serta peningkatan kepatuhan dan pelayanan kepada wajib pajak.

"Namun demikian, sesuai dengan arahan Presiden, langkah-langkah perbaikan penerimaan perpajakan tetap akan menjaga stabilitas iklim investasi dan kegiatan dunia usaha, serta daya saing ekonomi nasional," terangnya.

Pemerintah mengharapkan dukungan DPR untuk pelaksanaan reformasi perpajakan melalui regulasi.