Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Meski dinilai lebih terdidik, wanita karir lebih sulit melesat

Meski dinilai lebih terdidik, wanita karir lebih sulit melesat Ilustrasi wanita karir. ©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Dragon Images

Merdeka.com - Dunia bisnis dinilai masih menyia-nyiakan potensi pekerja wanita.

Demikian poin penting diungkap dalam The Industry Gender Gap Report yang dipublikasikan dalam laman resmi World Economic Forum, kemarin. Laporan itu menjadi bagian dari survei "The Future of Jobs" terhadap 350 perusahaan besar dunia. Sebanyak 150 perusahaan diantaranya masuk dalam Fortune Global 500

Laporan itu menyebut, secara global, wanita dinilai sudah lebih terdidik ketimbang pria dan terlibat penuh dalam pekerjaan teknikal ketimbang satu dekade lalu. Namun, hanya 28 persen wanita yang karirnya bisa meningkat hingga ke pucuk kepemimpinan.

"Rendahnya porsi wanita dalam angkatan kerja terus berlanjut. Dimana, wanita yang bekerja di bidang yang sama dengan pria juga mendapatkan pemasukan lebih rendah," isi laporan tersebut.

Di seluruh industri, ungkap laporan tersebut, sekitar 35 persen pekerja wanita merupakan pegawai junior, 25 persen pegawai menengah. Kemudian, 15 persen pegawai senior, dan 10 persen pemimpin perusahaan atau chief executive officer (CEO).

Ada sejumlah industri yang masih menempatkan banyak pekerja wanita sebagai pegawai junior. Diantaranya, industri teknologi informasi, energi, dan infrastruktur.

"Dramatisnya, mereka juga melaporkan banyak melakukan pengurangan. Rekrutmen rendah diikuti dengan penurunan kinerja pekerja wanita di kemudian hari. Ini membentuk semacam lingkaran setan," katanya.

"Di level CEO, wanita kian tak terwakili. Ini merefleksikan pengurangan di level pimpinan perusahaan."

Untungnya, banyak pemimpin bisnis menyadari pemerataan kesempatan antara wanita dan pria dapat membuka peluang pertumbuhan.

"Responden kami menyadari ada banyak alasan mendorong keseimbangan gender," katanya. "Semisal, perusahaan di sektor ICT menyadari meningkatkan partisipasi pekerja merukan peluang untuk memerluas cadangan pekerja potensial."

(mdk/yud)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tuntutan Hidup Tinggi, 69 Persen Masyarakat Indonesia Tetap Bekerja Setelah Pensiun
Tuntutan Hidup Tinggi, 69 Persen Masyarakat Indonesia Tetap Bekerja Setelah Pensiun

Rata-rata masyarakat Indonesia mulai menabung dan berinvestasi di usia 31 tahun.

Baca Selengkapnya
Viral Curhatan Wanita Lulusan Sarjana Hukum, Mengaku Susah Cari Kerja hingga Tak Kuat Jadi Buruh Warung Makan
Viral Curhatan Wanita Lulusan Sarjana Hukum, Mengaku Susah Cari Kerja hingga Tak Kuat Jadi Buruh Warung Makan

Wanita ini mengaku sudah menganggur selama dua tahun.

Baca Selengkapnya
Mengapa Wanita Cantik Sering Susah Menemukan Pasangan? Ini 6 Alasannya
Mengapa Wanita Cantik Sering Susah Menemukan Pasangan? Ini 6 Alasannya

Banyak yang terkejut dengan kenyataan bahwa individu yang cantik, menawan, cerdas, dan memiliki segalanya justru kesulitan menemukan pasangan yang sesuai.

Baca Selengkapnya
Pengangguran di Indonesia Masih Banyak, Ternyata Ini Biang Keroknya
Pengangguran di Indonesia Masih Banyak, Ternyata Ini Biang Keroknya

Menaker Ida mengatakan, ada beberapa penyebab masih banyak pengangguran di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Banyak Pekerja di Singapura Resign Demi Hidup Seimbang
Banyak Pekerja di Singapura Resign Demi Hidup Seimbang

75 persen responden melaporkan merasakan pengaruh AI dalam pekerjaan mereka.

Baca Selengkapnya
Cawagub Banten Dimyati Tuai Kritik Karena Bicara Isu Sensitif soal Wanita di Debat
Cawagub Banten Dimyati Tuai Kritik Karena Bicara Isu Sensitif soal Wanita di Debat

Seakan ingin menyerang rivalnya calon gubernur Banten Airin Rachmi Diany, Dimyati justru dinilai merendahkan kaum perempuan.

Baca Selengkapnya
Cerita Pilu, Susah Dapat Kerja Hanya Karena Gen Z
Cerita Pilu, Susah Dapat Kerja Hanya Karena Gen Z

Calon mahasiswa enggan mengambil jurusan kejuruan karena dianggap berstatus rendah, meski lebih diminati.

Baca Selengkapnya
Debat Capres Selanjutnya Bakal Bahas Isu Ketenagakerjaan, Begini Pesan Para Buruh
Debat Capres Selanjutnya Bakal Bahas Isu Ketenagakerjaan, Begini Pesan Para Buruh

Saat ini megatren ketenagakerjaan dipengaruhi beberapa hal antara lain globalisasi dan perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Biang Kerok Kenapa Banyak Sarjana Jadi Pengangguran
Ternyata Ini Biang Kerok Kenapa Banyak Sarjana Jadi Pengangguran

Para pencari kerja pemula tersebut merasa belum mempunyai beban layaknya pencari kerja yang sudah menikah.

Baca Selengkapnya
Target Pembangunan RAPBN 2025, Puteri Komarudin Dorong Pengentasan Pengangguran
Target Pembangunan RAPBN 2025, Puteri Komarudin Dorong Pengentasan Pengangguran

Puteri menyebut terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tingginya pengangguran di kalangan pemuda.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru: Karyawan di Indonesia Tergolong Pasif dan Kurang Inisiatif
Survei Terbaru: Karyawan di Indonesia Tergolong Pasif dan Kurang Inisiatif

Di level manajer, hanya 8 persen yang terlibat aktif di dunia kerja.

Baca Selengkapnya
Perludem: Keterwakilan Perempuan di Hasil Pileg 2024 Meningkat
Perludem: Keterwakilan Perempuan di Hasil Pileg 2024 Meningkat

Angka keterwakilan perempuan dalam hasil Pileg DPR 2024 meningkat menjadi 22,1 persen atau 128 kursi dari 580 kursi DPR

Baca Selengkapnya