Meski dinilai lebih terdidik, wanita karir lebih sulit melesat

Merdeka.com - Dunia bisnis dinilai masih menyia-nyiakan potensi pekerja wanita.
Demikian poin penting diungkap dalam The Industry Gender Gap Report yang dipublikasikan dalam laman resmi World Economic Forum, kemarin. Laporan itu menjadi bagian dari survei "The Future of Jobs" terhadap 350 perusahaan besar dunia. Sebanyak 150 perusahaan diantaranya masuk dalam Fortune Global 500
Laporan itu menyebut, secara global, wanita dinilai sudah lebih terdidik ketimbang pria dan terlibat penuh dalam pekerjaan teknikal ketimbang satu dekade lalu. Namun, hanya 28 persen wanita yang karirnya bisa meningkat hingga ke pucuk kepemimpinan.
"Rendahnya porsi wanita dalam angkatan kerja terus berlanjut. Dimana, wanita yang bekerja di bidang yang sama dengan pria juga mendapatkan pemasukan lebih rendah," isi laporan tersebut.
Di seluruh industri, ungkap laporan tersebut, sekitar 35 persen pekerja wanita merupakan pegawai junior, 25 persen pegawai menengah. Kemudian, 15 persen pegawai senior, dan 10 persen pemimpin perusahaan atau chief executive officer (CEO).
Ada sejumlah industri yang masih menempatkan banyak pekerja wanita sebagai pegawai junior. Diantaranya, industri teknologi informasi, energi, dan infrastruktur.
"Dramatisnya, mereka juga melaporkan banyak melakukan pengurangan. Rekrutmen rendah diikuti dengan penurunan kinerja pekerja wanita di kemudian hari. Ini membentuk semacam lingkaran setan," katanya.
"Di level CEO, wanita kian tak terwakili. Ini merefleksikan pengurangan di level pimpinan perusahaan."
Untungnya, banyak pemimpin bisnis menyadari pemerataan kesempatan antara wanita dan pria dapat membuka peluang pertumbuhan.
"Responden kami menyadari ada banyak alasan mendorong keseimbangan gender," katanya. "Semisal, perusahaan di sektor ICT menyadari meningkatkan partisipasi pekerja merukan peluang untuk memerluas cadangan pekerja potensial."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya