Meski ekonomi melambat, Pemerintah optimis ekspor RI naik di 2017
Merdeka.com - Pemerintah optimistis kinerja ekspor pada 2017 akan mengalami kenaikan. Meskipun, saat ini kondisi perekonomian global masih belum sepenuhnya pulih serta banyak ketidakpastian yang terjadi.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan meskipun pada 2016 dan pada 2017 banyak negara cenderung proteksionis, masih ada peluang yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar dan meningkatkan kinerja ekspor.
"Tetapi yang pasti, saya melihat itu ada peluang. Selalu saya sampaikan, dalam setiap situasi dan berbagai kondisi pasti ada peluang," kata Enggartiasto seperti dilansir Antara, Sabtu (17/12).
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Bagaimana nilai pasar timnas meningkat? Total nilai pasar starting XI Skuad Indonesia bisa melampaui Rp350 miliar dengan kehadiran kedua pemain ini.
-
Dimana penjual mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan? Hal ini berdampak langsung pada lonjakan pesanan, dimana banyak penjual mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan berkat visibilitas yang lebih tinggi akan produk brand lokal dan UMKM di sepanjang kampanye.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Apa yang membuat cadangan devisa RI meningkat? 'Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak. Faktor lainnya, jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, di tengah kebutuhan stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.'
Dalam kondisi ekonomi yang baik, katanya, peluang untuk meningkatkan ekspor pasti besar. Namun, dalam kondisi ekonomi yang tidak baik, juga menyimpan peluang meskipun perdagangan bebas cenderung berubah dan lebih proteksionis.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, neraca perdagangan Indonesia hingga November 2106 mengantongi surplus mencapai USD 7,79 miliar. Bahkan, pada November 2017, kinerja ekspor dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya mengalami kenaikan mencapai 21,34 persen.
Beberapa rencana yang disiapkan oleh Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia pada 2017 tersebut antara lain berupaya untuk menembus pasar-pasar baru. Sementara untuk pasar tradisional akan tetap dipertahankan serta tetap melindungi pasar domestik.
Negara-negara non-tradisional yang tengah diincar oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan kinerja ekspor tersebut antara lain adalah India, Rusia, negara-negara Afrika dan Timur Tengah. Kementerian Perdagangan, pada tahun 2017 akan fokus untuk menyelesaikan skema kerja sama dengan negara-negara tersebut.
"Dengan menggarap pasar baru tersebut dan menjaga pasar domestik serta pasar tradisional tujuan ekspor yang membutuhkan kita, maka saya optimis," jelas Enggartiasto.
Sementara untuk pasar tradisional seperti Amerika Serikat, pemerintah tetap menyatakan optimistis meski Presiden terpilih Donald Trump menyatakan akan lebih proteksionis. Dia menilai, Negeri Paman Sam tersebut tidak akan menutup diri karena sesungguhnya mereka memerlukan Indonesia sebagai negara tujuan ekspor.
Ekspor nonmigas ke Amerika Serikat merupakan yang terbesar kedua setelah Republik Rakyat Tiongkok. Tercatat pada November 2017, ekspor mencapai USD 1,33 miliar, sementara ke Tiongkok sebesar USD 1,81 miliar.
Sementara, surplus neraca perdagangan dengan AS pada periode Januari-November 2016 mencapai USD 7,7 miliar dan membuat negara tersebut masih menjadi pasar potensial bagi Indonesia.
"Amerika tidak mungkin menutup diri, karena mereka perlu ekspor produk mereka ke Indonesia. Sebab jika Amerika Serikat hanya berdiri sendiri, perputaran ekonomi sudah tidak mungkin terjadi," katanya.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia pada periode Januari-November 2016 mencapai USD 130,65 miliar atau menurun 5,63 persen dibanding periode yang sama tahun 2015.
Ekspor nonmigas tercatat mencapai USD 118,80 miliar atau menurun 1,96 persen. Meski menurun jika dibanding tahun sebelumnya, namun tren yang ada pada akhir 2016 sudah mulai membaik dan sedikit mengalami kenaikan.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07 persen.
Baca SelengkapnyaCatatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaRealisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaSemua sektor mengalami peningkatan, terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 4,56 persen.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaEdy Mahmud mengatakan salah satu komponen pendorongnya yakni konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.
Baca SelengkapnyaMeskipun, harga komoditas ekspor sekarang ini menunjukan grafik pelemahan.
Baca Selengkapnya